Presiden Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM), Datuk Hamidin Mohd Amin, sesumbar
timnas Malaysia U-22 akan bisa meraih hasil bagus di
SEA Games 2023. Meski masuk grup neraka bersama
Vietnam U-22 dan
Thailand U-22, dia merasa peluang
Harimau Muda lolos ke semifinal, final, dan juara sangat besar.
Terakhir kali Malaysia menyabet medali emas
SEA Games adalah pada 2011. Itu berarti sudah lebih dari satu dekade.
Prestasi itu terjadi saat Indonesia menjadi tuan rumah dan tim yang saat itu dilatih oleh
Ong Kim Swee mengalahkan
Garuda Muda asuhan
Rahmad Darmawan pada final penuh intimidasi di
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Saat itu, Indonesia menyerah adu penalti.
Kini, Malaysia ingin mengulangi kenangan manis itu. Bermodalkan pemain-pemain bagus yang bulan lalu menjuarai Piala Merlion di Singapura,
Datuk Hamidin Mohd Amin sangat yakin bisa kembali menjadi yang terbaik dalam pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara.
Datuk Hamidin Mohd Amin tak peduli dengan fakta jika Malaysia tergabung di grup yang sulit bersama dengan Thailand dan Vietnam. Dua negara yang pada edisi sebelumnya menjadi finalis.
"Banyak mengatakan Grup B adalah grup neraka. Sebenarnya tidak menurut saya. Saya sudah mengatakan pada pelatih kami,
Elavarasan, ini undian terbaik," ujar Datuk Hamidin Mohd Amin kepada Kantor Berita Malaysia, Bernama.
Menurut Datuk Hamidin Mohd Amin, situasi ini justru menguntungkan Malaysia. Sebab, kekuatan Malaysia akan teruji sejak awal. "Biar kita bertemu tim yang kuat, sehingga lebih mudah lolos ke semifinal dan final. Saya tanamkan kepada pemain dan (pelatih) Elavarasan, jika bertemu Thailand dan Vietnam di awal (babak grup) akan lebih mudah bagi Malaysia," ungkap Datuk Hamidin Mohd Amin.
Datuk Hamidin Mohd Amin menyebut, situasi ini mirip ketika
SEA Games 2011. Ketika itu, Malaysia juga masuk rgup neraka bersama Indonesia dan Thailand. Saat itu Malaysia bahkan berhasil menjadi pemuncak klasemen Grup A. Sedangkan Indonesia runner-up.
Kemudian, pada semifinal, Malaysia bertemu Myanmar sebelum mengalahkan Indonesia di final. "Ini terjadi saat Ong Kim Swee jadi pelatih. Ketika itu Malaysia berada di grup maut bersama Thailand dan Indonesia," pungkas Datuk Hamidin Mohd Amin.