Pelatih
timnas U-22 yang akan berangkat ke SEA Games 2023,
Indra Sjafri, memberlakukan sistem promosi-degradasi sebelum terbang ke Kamboja. Salah satu pemain yang akhirnya harus meninggalkan teman-temannya di
Garuda Muda adalah
Ramai Rumakiek. Kok, bisa?
Indra Sjafri baru saja memulangkan 11 pemain timnas U-22 yang dinilai kurang pantas bermain di
SEA Games. Ada nama baru. Tapi, beberapa lainnya pemain yang sempat berkibar bersama
tim Merah-Putih.
Mereka adalah Ramai Rumakiek dan
Theo Numberi (Dewa United), Braif Fatari dan
Rangga Widiansyah (Persik Kediri), Komang Tri Arta Wiguna dan
I Made Tito Wiratama (Bali United), Salmani (Persiba Balikpapan), Tri Setiawan (Persipal Palu), Muhammad Darmawan (Persita Tengerang), Seiya Da Costa Lay (Arema FC), serta
Ifan Nanda Pratama (PSS Sleman).
"Kami baru saja memulangkan 11 pemain. Kami berencana menambah pemain untuk bergabung di pemusatan latihan ini," kata Indra Sjafri di situs resmi PSSI.
Dari 11 nama di atas, yang membuat publik bertanya-tanya adalah Ramai Rumakiek. Nama pemain asal Papua ini pertama kali mencuri perhatian saat masuk dalam skuad
Piala AFF 2020. Ketika itu,
Shin Tae-yong memberi Ramai Rumakiek kepercayaan. Dan, dibayar tuntas dengan sebuah gol. Dia juga ikut di
Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Winger yang memainkan 13 laga dengan 2 gol dan 1 assist bersama
Persipura Jayapura pada musim 2021/2022 itu sebenarnya sudah lama tidak dipanggil timnas. Itu karena cedera dan penurunan performa. Tapi, setelah pindah ke Dewa United, Ramai Rumakiek kembali diminta ikut seleksi.
Sayang, keinginan Ramai Rumakiek membela Indonesia di SEA Games 2023 harus menguap. Tampaknya, Indra Sjafri tidak terlalu puas dengan perkembangan Ramai Rumakiek selama TC.
Penjelasan yang cukup masuk akal adalah Indra Sjafri ingin pemain yang bisa beroperasi di lebih satu posisi. Itu karena SEA Games 2023 hanya mengizinkan 20 pemain. Dengan ada 4 pertandingan yang dijalani, Indra Sjafri harus bisa memaksimalkan skuad.
Masalahnya, Ramai Rumakiek bukan tipe pemain yang bisa tampil di banyak posisi. Pemuda berusia 20 tahun itu hanya bisa bermain bagus di sayap. Saat menjadi penyerang, gelandang, atau fullback, Ramai Rumakiek biasa-biasa saja.
Hal lain yang membuat Ramai Rumakiek tercoret adalah persaingan di sektor sayap. Pemain-pemain lainnya seperti
Beckham Putra Nugraha, Witan Sulaeman, dan
Dony Tri Pamungkas jauh lebih serbaguna dibanding Ramai Rumakiek. Ketiganya bisa dan biasa bermain di lebih dari satu posisi.
Terakhir, faktor yang membuat Indra Sjafri sedikit cemas adalah catatan disiplin Ramai Rumakiek yang sempat membuat Shin Tae-yong kecewa.