Jika tidak ada perubahan dalam, lupakan medali emas.
Kritik mengalir sangat deras membasahi timnas U-22 asuhan Indra Sjafri yang akan berangkat ke Kamboja untuk SEA Games 2023. Dari dua pertandingan uji coba melawan Lebanon, performa Garuda Muda jauh panggang dari api.
Setelah kalah 1-2 di laga pertama uji coba persiapan SEA Games 2023, timnas U-22 akhirnya bisa merasakan kemenangan di pertandingan kedua. Skornya 1-0 melalui Beckham Putra Nugraha yang berbau keberuntungan.
Banyak masukan dan kritik yang keluar dari mulut warganet, pengamat, maupun media-media olahraga ternama di Indonesia. Mayoritas meragukan masa depan timnas U-22 di Kamboja jika Indra Sjafri tidak segera membenahi cara bermain, fisik, maupun mentalitas para pemain.
Berikut ini 4 pelajaran yang bisa dipetik dari penampilan timnas U-22 melawan Lebanon yang bisa dijadikan pelajaran menatap SEA Games 2023:
1. Kerjasama masih kurang
Dari dua pertandingan uji coba melawan Lebanon kerangka utama tim masih belum terlihat. Indra Sjafri menurunkan skuad yang berbeda untuk memberi kesempatan kepada pemain-pemain yang diseleksi. Tapi, setidaknya ada dua pemain menonjol, yaitu Beckham Putra Nugraha dan Rizky Ridho Ramadhani.
Rizky Ridho Ramadhani seperti biasa tampil apik menjalankan tugas sebagai tembok pertahanan. Sementara Beckham Putra Nugraha cukup mobile sebagai motor serangan.
Namun, sepakbola bukan hanya dua pemain. Secara umum, kerjasama timnas U-22 masih sangat buruk. Chemistry yang seharusnya dimiliki sebuah tim sepakbola tidak tampak. Kombinasi permainan belum hidup. Yang tampak menonjol justru pemain yang mencoba pemar keterampilan.
2. Banyak pemain yang belum bergabung
Meski Liga 1 2022/2023 sudah tidak menentukan lagi karena PSM Makassar sudah juara sejak beberapa minggu lalu, banyak klub yang ternyata belum bersedia melepas pemain ke timnas U-22. Ini sangat disayangkan karena Indra Sjafri tidak bisa memaksimalkan skuad yang ada.
Sayangnya Indra sjafri juga tidak tegas. Dia membiarkan pemain-pemain yang belum gabung dengan timnas U-22. Dia sempat menyebut bahwa yang paling penting adalah pemain-pemain itu merumput di klubnya.
Padahal, waktu menuju SEA Games 2023 semakin mepet. Bahkan, ada kemungkinan para pemain timnas U-22 baru akan bergabung setelah Lebaran. Jika itu terjadi, Indra Sjafri akan semakin pusing. Sebab, para pemain berpotensi makan berlebih yang tidak sehat saat Lebaran nanti.
3. Penyerang belum bisa diharapkan
Produktivitas gol timnas U-22 seret. Striker yang seharusnya menjadi tugas utama mereka belum mampu menunjukkan taji. Hokky Caraka, Irfan Jauhari, Tifan Agung, Ronaldo Kwateh, atau Ramadhan Sananta tidak ada yang bisa mencetak gol. Gol justru datang dari bunuh diri lawan dan pemain gelandang Indonesia.
Jika melihat kualitas lini depan, sebenarnya tidak ada yang salah. Yang kurang adalah pasokan dari lini tengah. Ini bisa dimaklumi karena timnas U-22 tidak memiliki pemain yang berani menahan, membagi, dan mengatur bola. Peran itu tampaknya akan menjadi milik Beckham Putra Nugraha jika Marselino Ferdinan tidak bisa main.
4. Jangan terlalu berharap pada pemain abroad
Dalam berbagai kesempatan, Indra Sjafri terlihat sangat berharap pada pemain-pemain seperti Marselino Ferdinan atau Pratama Arhan. Dia sangat berharap pemain abroad segara bergabung.
Padahal, SEA Games 2023 bukan agenda resmi FIFA. Jadi, ini akan sulit bagi klub mereka untuk mengizinkan pemain Indonesia terbang ke Kamboja. Apalagi, kompetisi yang mereka ikuti di luar negeri masih berjalan. Divisi II Liga Belgia sedang fase akhir. Sementara J2 League baru dimulai.
Setelah kalah 1-2 di laga pertama uji coba persiapan SEA Games 2023, timnas U-22 akhirnya bisa merasakan kemenangan di pertandingan kedua. Skornya 1-0 melalui Beckham Putra Nugraha yang berbau keberuntungan.
BACA BERITA LAINNYA
Tok! PSSI Tidak Akan Melanjutkan Proses Naturalisasi Justin Hubner, Kenapa?
Tok! PSSI Tidak Akan Melanjutkan Proses Naturalisasi Justin Hubner, Kenapa?
Dari dua pertandingan uji coba melawan Lebanon kerangka utama tim masih belum terlihat. Indra Sjafri menurunkan skuad yang berbeda untuk memberi kesempatan kepada pemain-pemain yang diseleksi. Tapi, setidaknya ada dua pemain menonjol, yaitu Beckham Putra Nugraha dan Rizky Ridho Ramadhani.
Namun, sepakbola bukan hanya dua pemain. Secara umum, kerjasama timnas U-22 masih sangat buruk. Chemistry yang seharusnya dimiliki sebuah tim sepakbola tidak tampak. Kombinasi permainan belum hidup. Yang tampak menonjol justru pemain yang mencoba pemar keterampilan.
BACA BERITA LAINNYA
Turun Sebagai Starter, Sandy Walsh Bawa KV Mechelen Bermain Imbang Lawan Gent
Turun Sebagai Starter, Sandy Walsh Bawa KV Mechelen Bermain Imbang Lawan Gent
Meski Liga 1 2022/2023 sudah tidak menentukan lagi karena PSM Makassar sudah juara sejak beberapa minggu lalu, banyak klub yang ternyata belum bersedia melepas pemain ke timnas U-22. Ini sangat disayangkan karena Indra Sjafri tidak bisa memaksimalkan skuad yang ada.
Sayangnya Indra sjafri juga tidak tegas. Dia membiarkan pemain-pemain yang belum gabung dengan timnas U-22. Dia sempat menyebut bahwa yang paling penting adalah pemain-pemain itu merumput di klubnya.
Produktivitas gol timnas U-22 seret. Striker yang seharusnya menjadi tugas utama mereka belum mampu menunjukkan taji. Hokky Caraka, Irfan Jauhari, Tifan Agung, Ronaldo Kwateh, atau Ramadhan Sananta tidak ada yang bisa mencetak gol. Gol justru datang dari bunuh diri lawan dan pemain gelandang Indonesia.
Jika melihat kualitas lini depan, sebenarnya tidak ada yang salah. Yang kurang adalah pasokan dari lini tengah. Ini bisa dimaklumi karena timnas U-22 tidak memiliki pemain yang berani menahan, membagi, dan mengatur bola. Peran itu tampaknya akan menjadi milik Beckham Putra Nugraha jika Marselino Ferdinan tidak bisa main.
4. Jangan terlalu berharap pada pemain abroad
Dalam berbagai kesempatan, Indra Sjafri terlihat sangat berharap pada pemain-pemain seperti Marselino Ferdinan atau Pratama Arhan. Dia sangat berharap pemain abroad segara bergabung.
Padahal, SEA Games 2023 bukan agenda resmi FIFA. Jadi, ini akan sulit bagi klub mereka untuk mengizinkan pemain Indonesia terbang ke Kamboja. Apalagi, kompetisi yang mereka ikuti di luar negeri masih berjalan. Divisi II Liga Belgia sedang fase akhir. Sementara J2 League baru dimulai.