Sistem mengelola liga di Indonesia memang beda, bos..
Kontroversi tidak adanya hadiah uang untuk tim juara Liga 1 2022/2023, PSM Makassar, terjawab. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi menegaskan memang pemenang kompetisi sepakbola kasta tertinggi tidak dapat hadiah uang. Uang hanya diberikan kepada penghargaan indivudial.

Setelah menjalani pertandingan sejak pertengahan tahun lalu, Liga 1 2022/2023 berakhir Minggu (16/4/2023) dengan PSM Makassar dinobatkan sebagai pemenang. Kegembiraan melanda semua anggota skuad Juku Eja. Mereka bangga karena ini menjadi gelar pertama setelah puasa puluhan tahun.

Tapi, tak lama berselang, kekecewaan muncul. Ternyata, PT LIB tidak menyediakan hadiah uang juara Liga 1 2022/2023, dan para pemain protes.

Situasi janggal itu membuat perdebatan muncul di media arus utama maupun media sosial. Banyak mempertanyakan ke mana uang hadiah yang seharus didapatkan PSM Makassar. Beberapa lainnya heran karena PT LIB tidak menjelaskan apakah ada uangnya atau tidak.

"Semua sudah dikonversikan ke dalam uang kontribusi yang diterima semua klub. Sampai saat ini semua klub memahami hal tersebut. Patut diketahui, kesepakatan ini sudah muncul sejak musim 2018," ujar Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, kepada awak media.



Menurut mantan Presiden Persija Jakarta, dua juara Liga 1 sebelumnya, Persija Jakarta dan Bali United, juga tidak mendapatkan hadiah uang. Macan Kemayoran dan Serdadu Tridatu hanya membawa pulang trofi.

Yang mendapatkan uang hanyalah penghargaan individual. Contohnya, wasit terbaik atas nama Bangbang Syamsudar yang mengumpulkan Rp100 juta. Lalu, Tim Fair Play (Bhayangkara FC) mendapat Rp100 juta. Kemudian, Gol Terbaik (Matheus Pato) saat Borneo FC jumpa Bali United mendapatkan Rp100 juta.

Ada juga Pelatih Terbaik (Bernardo Tavares) yang mendapatkan Rp150 juta. Kemudian, Topskor (Matheus Pato) mendapat Rp150 juta, Pemain Muda Terbaik (Ilham Rio Fahmi) Rp100 juta, dan Pemain Terbaik (Willem Jan Pluim) Rp150 juta.