Padahal 23 tahun penantian loh..
Setelah terseok-seok hampir degradasi pada musim sebelumnya, PSM Makassar membalikkan keadaan dengan cara yang membuat banyak pihak terkagum-kagum.

Jika musim lalu Pasukan Ramang harus berjuang hingga pekan terakhir, kini gelar juara BRI Liga 2022/23 menjadi milik mereka sejak pekan ke-32. Kali terakhir mereka meraih capaian itu pada musim 1998. 23 tahun yang lalu.

Namun penantian panjang dan gelar juara PSM Makassar itu tidak seindah yang dibayangkan. Mereka hanya menerima trofi juara tanpa sepeserpun mendapat hadiah berupa uang.

Kapten tim, Wiljan Pluim dinobatkan sebagai pemain terbaik mendapat sejumlah uang begitu juga halnya dengan Bernando Tavares yang menyabet penghargaan pelatih terbaik.

Pemain-pemain lainnya seperti Matheus Pato sebagai top skorer, Ilham Rio Fahmi pemain muda terbaik juga mendapat apresiasi berupa uang juga.

Namun tidak halnya dengan PSM Makassar sebagai satu tim.




Mengenai hal ini selaku penyelenggara PT LIB buka suara. Media and Public Relation Manager PT LIB, Hanif Marjuni, menerangkan kalau dalam Regulasi Kompetisi BRI Liga 1 2022/23, tidak ada ketentuan kalau tim yang menyabet gelar juara akan mendapat hadiah uang.

"Jadi begini, sejak awal musim itu kan sudah ada pertemuan antarklub bahwa semua klub akan mendapatkan subsidi dari komersil dengan konsekuensi tidak ada uang hadiah. Besarannya Rp 5,5 miliar secara merata dan mereka paham soal itu," ungkap Hanif, Selasa (18/4).


Menurut pengakuan Hanif, pihak PSM Makassar juga tidak mengajukan keberatan akan hal itu. Tim besutan Bernando Tavares sudah memahami terkait tidak adanya hadiah uang juara sejak awal.



Sebagai gambaran, pada Juli 2022, Akhmad Hadian Lukita yang kala itu masih menjabat Direktur Utama PT LIB menyebut kalau setiap klub akan mendapat Rp 550 juta per bulan. Liga 1 musim ini berlangsung 10 bulan, sehingga, total setiap klub mendapat dana Rp 5,5 miliar.