Timnas U-22 asuhan Indra Sjafri harus waspada menghadapi pertandingan pertama
SEA Games 2023 melawan Filipina. Pasalnya,
The Azkals memutuskan memanggil
pemain muda Atletico Madrid,
Santiago Rublico. Sinyal bahaya bagi lini depan Indonesia?
Berdasarkan jadwal yang dirilis, Indonesia akan melawan
Filipina U-22 pada partai pertama Grup A di
Olympic Stadium, Phnom Penh, Sabtu (29/4/2023). Pasukan
Indra Sjafri juga akan bertemu Myanmar, Timor Leste, dan Kamboja.
Untuk menunjang target kemenangan, Indra Sjafri telah memilih 20 pemain Garuda Muda. Mereka adalah
Ernando Ari Sutaryadi dan
Adi Satryo (kiper). Kemudian,
Bagas Kaffa, Komang Teguh, Ilham Rio Fahmi, Muhammad Ferarri, Rizky Ridho Ramadhani, Alfeandra Dewangga, Haykal Alhafiz, dan
Pratama Arhan (bek).
Untuk gelandang, terdapat
Taufany Muslihuddin, Marselino Ferdinan, Beckham Putra Nugraha, Ananda Raehan Alief, Fajar Fathurrahman, Jeam Kelly Sroyer, dan
Witan Sulaeman. Terakhir, di posisi penyerang, ada
Titan Agung, Ramadhan Sananta, dan
Irfan Jauhari.
Awalnya, banyak pendukung
Garuda Muda optimistis dengan laju mulus di Grup A. Sebab, lawan-lawan yang dihadapi relatif ringan.
Namun, beberapa hari sebelum turnamen digelar, Indra Sjafri mendengar kabar Filipina akan menggunakan pemain keturunan yang berbasis di Eropa. Tidak tanggung-tanggung, sosok yang dimaksud,
Santiago Rublico, tercatat sebagai anggota
Atletico Madrid U-18.
Berposisi sebagai bek, Santiago Rublico kelahiran Madrid, 17 tahun lalu, dari orang tua yang berasal dari Filipina. Itu artinya dia bisa memperkuat Spanyol dan Filipina. Tapi, dia memilih menerima panggilan Filipina.
"Kalau untuk pemanggilan pemain Filipina, tentu saya tidak bisa mengatur Filipina. Terserah mereka mau memanggil siapa pun," ujar Indra Sjafri merespons pertanyaan media soal Santiago Rublico yang bersedia dan diizinkan membela Filipina U-22 di SEA Games 2023.
Indra Sjafri juga tidak mau banyak membicarakan kekuatan Filipina. Dia tidak ingin mengungkapkan semua game plan yang dimiliki Garuda Muda untuk pertandingan pertama.
"Nanti saya diskusikan secara internal dulu. Nanti kami buktikan dalam partai pertama. Tidak mungkin hasil dari evaluasi terhadap kekuatan Filipina saya umbar ke media. Nanti tidak bagus," ungkap pelatih yang sebenarnya menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI itu.