Saat negara-negara lainnya membawa serta 20 pemain sesuai dengan ketentuan
SEA Games 2023,
Timnas Thailand U-22 sejauh ini baru diperkuat oleh 18 pemain. Kurang dua dari batas maksimal yang dibolehkan dibawa.
Lantas apa yang membuat tim yang berjuluk The Wars Elephant itu tak membawa skuad lengkap. Apakah karena merasa sudah bosan mendominasi sepak bola Asia Tenggara, sering juara di berbagai turnamen?
Menurut media lokal Vietnam, VnExpress, sebagai pelatih
Issara Sritaro berencana menurunkan 18 pemain di tiga laga awal babak penyisihan grup, sambil menunggu striker
Teerasak Poeiphimai dan gelandang
Jonathan Khemdee bergabung nanti sesuai kesepakatan dengan Port FC dan Ratchaburi FC.
Ya, dua pemain potensial itu ternyata masih belum diizinkan oleh klub mereka yang saat ini tengah berkompetisi di Thai League 1.
Meskipun baru 18 pemain yang bergabung,
Issara Sritaro menilai kekuatan skuad saat ini bisa mengatasi tiga laga awal, yakni bertemu Singapura pada 30 April, Malaysia pada 6 Mei, dan Laos pada 8 Mei.
Itu artinya kemungkinan besar dua pemain tersebut baru bisa bermain di laga penutup babak penyisihan grup melawan juara bertahan Vietnam pada 11 Mei.
Berbeda dengan
Timnas Indonesia U-22 yang sudah memboyong skuad ke Kamboja, Thailand baru akan memutuskan 20 nama pemain final dalam technical meeting pada 29 April mendatang atau sehari sebelum laga pembuka melawan Singapura.
Pemain-pemain yang akan dibawa kemungkinan besar adalah mereka yang bermain di Doha Cup 2023.
Terlepas dari itu
Timnas Thailand U-22 dinilai sebagai kandidat terkuat untuk meraih medali emas
SEA Games 2023 setelah edisi sebelumnya kalah dari Vietnam di laga puncak.