Entah kebetulan atau tidak, ini semacam kutukan.
Kegagalan timnas Malaysia U-22 melaju ke semifinal SEA Games 2023 memunculkan perdebatan yang sengit di media sosial. Banyak netizen Negeri Jiran menyebut Harimau Malaya seperti mendapatkan kutukan wasit Jepang. Maksudnya, mereka sering gagal secara kontroversial jika dipimpin pengadil Negeri Sakura.

Malaysia dipastikan gagal lolos dari fase grup seusai dikalahkan Vietnam 1-2 pada pertandingan ketiga Grup B, Senin (8/5/2023) malam.

Banyak penggemar Harimau Malaya Muda yang memilih menyalahkan wasit atas kekalahan dari The Golden Star. Misalnya, saat laga baru berjalan beberapa menit, Malaysia sudah dihukum penalti.

Saat Vietnam melancarkan serangan dan sebuah sepakan keras mengarah ke gawang bola mengenai paha kemudian tersentuh tangan bek tengah Malaysia, Harith Haiqal. Wasit asal Jepang yang memimpin pertandingan, Jumpei Iida, tak ragu memberi hadiah penalti untuk Vietnam.

"Saya kira wasit tidak benar saat menjatuhkan penalti untuk Vietnam," ujar salah satu jurnalis asal Malaysia, Kin Fai, dilansir Zingnews.

Dari titik putih, tendangan Nguyen Van Tung berhasil ditepis kiper Malaysia yang tidak sempurna. Bola rebound dimanfaatkan striker Vietnam itu. Tapi, dalam proses bola masuk ke gawang tampak terjadi benturan. Kiper Malaysia terkapar. Lagi-lagi wasit bergeming.

"Biasanya, wasit tidak akan menjatuhkan penalti dalam situasi ini. Jika tidak ada gol awal, saya yakin skenario pertandingan bisa berbeda," tambah Kin Fai.

Selain tendangan penalti, Malaysia juga harus kehilangan dua pemain. Jelang 10 menit di babak normal saat Malaysia berusaha mengejar ketertinggal, Safwan Mazlan. Kemudian, Najmudin Akmal dikeluarkan dari lapangan karena melakukan pelanggaran terhadap Nguyen Thanh Nhan.

"Itu adalah pertandingan yang intensif, dan Malaysia tidak bermain terlalu buruk. Tapi, detail kecil yang menentukan permainan," tulis media lokal berbahasa Inggris, The Star.

Media Malaysia juga menyoroti wasit asal Jepang yang memimpin pertandingan itu pernah punya rekam jejak berpihak pada Vietnam dalam pertandingan lainnya. Pertandingan yang dimaksud adalah semifinal Piala Raja 2019. Jumpei Iida dinilai berat sebelah saat Vietnam menang 1-0 atas Thailand berkat gol Nguyen Anh Duc.

Hal yang sama juga terjadi dalam kemenangan 1-0 Vietnam atas Uni Emirat Arab (UEA) pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, 14 November 2019. Saat itu, Jumpei Iida mengusir salah satu pemain UEA di awal pertandingan.



Ternyata, bukan hanya Jumpei Iida. Wasit Jepang lain juga pernah dianggap merugikan Malaysia. Dia adalah Ryuji Sato, yang menjadi pengadil Piala AFF 2022 melawan Vietnam di Hanoi, 27 Desember 2022.

Saat itu, Malaysia kalah 0-3. Tapi, Ryuji Sato membuat banyak keputusan kontroversial. Mulai dari tidak memberi kartu merah untuk aksi sikutan Doan Van Hau hingga mengusir Azam Azmi karena sebuah insiden dengan Doan Van Hau di luar kotak penalti. Ryuji Sato kemudian juga memberi hadiah penalti.

Wasit yang sama juga memimpin pertandingan Malaysia melawan Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan kontroversial. Itu terjadi di Dubai, 11 Juni 2021.

Ketika itu, Ryuji Sato menghadiahi Malaysia hukuman penalti di menit 82 setelah diving salah satu pemain Vietnam. Penalti sukses diceploskan Que Ngọc Hai, dan Malaysia harus mengakui keunggulan Vietnam 1-2.