Entah kebetulan atau tidak, ini semacam kutukan.
Malaysia dipastikan gagal lolos dari fase grup seusai dikalahkan Vietnam 1-2 pada pertandingan ketiga Grup B, Senin (8/5/2023) malam.
Pilih Lawan Indonesia di Semifinal atau Final? Ini Kata Pelatih Thailand Issara Sritaro
"Biasanya, wasit tidak akan menjatuhkan penalti dalam situasi ini. Jika tidak ada gol awal, saya yakin skenario pertandingan bisa berbeda," tambah Kin Fai.
"Itu adalah pertandingan yang intensif, dan Malaysia tidak bermain terlalu buruk. Tapi, detail kecil yang menentukan permainan," tulis media lokal berbahasa Inggris, The Star.
Hal yang sama juga terjadi dalam kemenangan 1-0 Vietnam atas Uni Emirat Arab (UEA) pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, 14 November 2019. Saat itu, Jumpei Iida mengusir salah satu pemain UEA di awal pertandingan.
Ternyata, bukan hanya Jumpei Iida. Wasit Jepang lain juga pernah dianggap merugikan Malaysia. Dia adalah Ryuji Sato, yang menjadi pengadil Piala AFF 2022 melawan Vietnam di Hanoi, 27 Desember 2022.
Saat itu, Malaysia kalah 0-3. Tapi, Ryuji Sato membuat banyak keputusan kontroversial. Mulai dari tidak memberi kartu merah untuk aksi sikutan Doan Van Hau hingga mengusir Azam Azmi karena sebuah insiden dengan Doan Van Hau di luar kotak penalti. Ryuji Sato kemudian juga memberi hadiah penalti.
Wasit yang sama juga memimpin pertandingan Malaysia melawan Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan kontroversial. Itu terjadi di Dubai, 11 Juni 2021.
Ketika itu, Ryuji Sato menghadiahi Malaysia hukuman penalti di menit 82 setelah diving salah satu pemain Vietnam. Penalti sukses diceploskan Que Ngọc Hai, dan Malaysia harus mengakui keunggulan Vietnam 1-2.
Close-up of the situation leading to the card and penalty of the Malaysian team #vietnam #malaysia #ryujisato pic.twitter.com/fPPQka7ReR
— ngh (@YuH_aig16) December 27, 2022