Kirain udah selesai. Eh taunya pelanggaran wkwm.
Timnas Indonesia U-22 sudah melakukan selebrasi, berlari dan berhamburan ke lapangan ketika wasit asal Oman Matar Ali Al-Hatmi Qasim meniup peluit panjang di menit-menit akhir tambahan waktu babak kedua. Yang sebenarnya sudah lewat dari waktu yang diberikan.

Namun ternyata itu bukan tanda berakhirnya pertandingan, melainkan peluit untuk lemparan ke dalam.  Akhirnya sempat ada keributan kecil karena kesalahpahaman tersebut.

Usai laga Indra Sjafri menceritakan bagaimana situasi tersebut.

“Wasit mengumumkan bahwa ada tujuh menit injury time, jadi ketika waktu ini habis, kami pikir permainan sudah berakhir, jadi kami harus melompat ke lapangan untuk merayakannya, tidak bermaksud menyebabkan perkelahian dengan siapa pun," kata Indra Sjafri  dilansir dari Bongda Plus, Rabu (17/5).

Ketika pertandingan kembali dilanjutkan tak lama berselang Timnas Thailand U-22 menyamankan kedudukan.

Pada momentum ini, terjadi insiden provokasi yang dilakukan para ofisial dan pemain Timnas Thailand U-22. Mereka melakukan selebrasi dengan berlarian di depan bench Indonesia. Keributan pun tak terhindarkan kembali.  Wasit bahkan sampai harus mengeluarkan beberapa kartu merah untuk kedua kesebelasan.



"Tak disangka, wasit memberikan tendangan hingga menit ke-11. Ketika ada skor 2-2, Thailand bergegas ke tempat kami untuk memprovokasi, membuat permainan menggila," ujar eks pelatih Bali United itu.

Alhasil laga final SEA Games 2023 itu dilanjutkan hingga babak perpanjangan waktu yang akhirnya dimenangkan oleh Skuad Garuda Muda dengan skor 5-2.

Juru taktik berusia 60 tahun yang juga merupakan Direktur Teknik PSSI itu menyayangkan keributan yang terjadi  antar kedua kesebelasan. 

"Bagi saya, tindakan kedua tim seperti itu tidak dapat diterima," pungkasnya.