Akan diuji di Divisi II Belanda.
Wacana mengganti lemparan ala Pratama Arhan itu diusulkan Arsene Wenger pada 2020. Aturannya sangat mirip futsal.
Resmi Ditunjuk Sebagai Manajer PSS Sleman, Ini Tujuan Gustavo Lopez Musim Depan
Meski semoat ditolak, ide itu ternyata terus bergulir. Bahkan, tahun lalu IFAB sudah melakukan uji coba.
Ada Pemilik Lemparan ke Dalam Gokil, Pratama Arhan? Anggota Timnas U-22 di FIFA Matchday
Yang disebut "perhitungan waktu bermain yang lebih adil" dapat mencakup penerapan waktu murni dalam pertandingan. Jadi, ketika bola keluar atau wasit menghentikan permainan, waktu akan dimatikan. Ini sama persis dengan futsal dan bola basket.
Uniknya, Wenger juga mengusulkan beberapa aturan lain, termasuk off side. "Untuk saat ini, anda berada dalam posisi off side jika bagian tubuh anda yang bisa anda gunakan untuk mencetak gol berada di depan tubuh bek lawan anda," ujar mantan pelatih AS Monaco itu.
Menurut Arsenal Wenger, tendangan sudut dan tendangan bebas juga menjadi hal yang wajib dikaji ulang.
"Kami juga mempertimbangkan hal-hal lain. Tendangan sudut masuk yang keluar dari permainan dan masuk kembali dapat dibuat valid. Ini akan menciptakan peluang mencetak gol baru. Ada juga pilihan untuk memainkan tendangan bebas untuk diri sendiri," ungkap Wenger.
Menariknya, Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB) akan menjalankan beberapa ide Arsene Wenger di Eerste Divisie 2023/2024. Mereka mencoba aturan tersebut di kompetisi kasta kedua setelah musim lalu sempat dicoba di liga amatir, dan sukses.
136th Annual General Meeting: The IFAB permanently approves five-substitute option in top-level competitions
— The IFAB (@TheIFAB) June 13, 2022
➡️ https://t.co/iHCIMgwMJE pic.twitter.com/FfIB4xsp90