Kalau tak punya uang untuk Pep Guardiola, PSSI bisa mencoba mereka.
Dalam wawancara dengan media Korea Selatan, beberapa waktu lalu, Shin Tae-yong telah memberikan isyarat kalau kontraknya dengan timnas Indonesia akan berakhir seusai Piala Asia 2023.
Ternyata, Shin Tae-yong Punya Rekor Lumayan dengan Tim Amerika Latin
Luis Milla bukan sosok asing di timnas Indonesia. Dia pernah memimpin pasukan Garuda di Asian Games dan SEA Games pada 2017-2018. Hasilnya, tidak ada gelar yang didapat. Tapi, mantan pemain Real Madrid dan Barcelona membuat permainan Indonesia enak ditonton.
Dengan pekerjaan yang belum selesai di timnas pada 2017-2018, Luis Milla bisa jadi opsi pengganti Shin Tae-yong. Apalagi, dirinya cukup populer di mata suporter, seperti halnya STY.
2. Bernardo Tavares (PSM Makassar)
Keberhasilan Bernardo Tavares membawa PSM Makassar, yang tidak diunggulkan, menjadi juara Liga 1 2022/2023 sudah cukup membuat suporter yakin timnas Indonesia bakal dikelola dengan benar. Punya lisensi UEFA Pro, pelatih asal Portugal itu punya semangat yang sama dengan STY dalam memperlakukan pemain muda.
Bernardo Tavares juga berjasa pada karier si kembar Sayuri, Yakob dan Yance. Performa bagus keduanya membuat Shin Tae-yong melayangkan panggilan pada beberapa FIFA Matchday dan Piala AFF 2022.
3. Thomas Doll (Persija Jakarta)
Thomas Doll datang ke Indonesia sebagai mantan pelatih Borussia Dortmund dan beberapa klub Bundesliga lainnya. Ditangannya, Persija Jakarta kembali ke posisi yang layak di papan atas. Sempat bersaing ketat dengan PSM Makassar, Macan Kemayoran akhirnya finish runner-up Liga 1 2022/2023.
Yang menjadi poin positif Thomas Doll adalah keberaniannya mempercayakan starting line-up Persija Jakarta kepada anak-anak muda belasan tahun. Buktinya, sembilan pemain Macan Kemayoran gabung timnas U-20 asuhan Shin Tae-yong untuk Piala Dunia U-20 2023 yang batal diikuti Garuda Muda.
Welcome back, Coach ?#ToTheNextLevel #BelieveIn12 #Persija #PersijaJakarta pic.twitter.com/aJQahILBpa
— Persija Jakarta (@Persija_Jkt) May 29, 2023