Uang yang sangat besar pemirsa.
Meski belum ada klarifikasi dari PSSI, rumor penunjukkan Joachim Loew menjadi Direktur Teknik yang baru baru pengganti Indra Sjafri ramai diperbincangkan. Pasalnya, Erick Thohir telah mengindikasikan bahwa Direktur Teknik PSSI berasal dari Jerman.

Dengan kisi-kisa "pelatih Jerman", spekulasi pengganti Indra Sjafri menjadi liar. Banyak penggemar timnas Indonesia menduga-duga siapa tokoh yang dimaksud.

Hal seperti ini sangat wajar karena Jerman memang memiliki banyak pelatih sepakbola dengan kemampuan luar biasa. Mulai dari pelatih kelas dunia seperti Juergen Klopp, Juergen Klinsmann, Thomas Tuchel, atau Joachim Loew, hingga pelatih kelas lokal macam Thomas Doll.

Kini, semuanya terserah PSSI. Jika memutuskan memilih pelatih kelas dunia, dana besar harus disiapkan. Sebab, orang-orang seperti Oliver Kahn atau Oliver Bierhoff memiliki bayaran selangit. Apalagi, jika Joachim Loew yang dipilih.

Sejarah menunjukkan, ketika mempekerjakan Joachim Loew sebagai nakhoda Der Panzer, Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB), membayar USD5 juta (Rp74,5 miliar) per tahun. Itu belum termasuk bonus trofi yang jumlahnya bisa mencapai USD1 juta (Rp15 miliar).

Sebelum membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014, Joachim Loew hanya dibayar USD3,9 juta (Rp58 miliar).

Jika dibandingkan Shin Tae-yong, bayaran Joachim Loew sangat besar. Bahkan, lima kali lipat lebih dari gaji pelatih Korea Selatan, yang ada di kisaran Rp1 miliar per bulan alias Rp12 miliar per tahun. Itu berarti kurang dari USD1 juta.

Pertanyaannya, untuk Direktur Teknik, yang hanya bekerja di belakang meja, apakah angka itu tidak terlalu banyak? Jika PSSI berminat dengan  Joachim Loew, ada baiknya langsung ditunjuk menjadi pelatih timnas Indonesia pengganti Shin Tae-yong setelah Piala Asia 2023.