Sungguh berat jadi wasit di Indonesia..
Tarkam alias turnamen antar kampung menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat yang tak bisa menyaksikan pertandingan di liga profesional.

Bahkan banyak pemain klub Liga 1  yang berlabel Timnas Indonesia sekalipun kedapatan bermain Tarkam. Selain tambahan uang yang lumayan, ada kegembiraan tersendiri merasakan atmosfer Tarkam.

Di lain sisi Tarkam bukannya tanpa resiko. Ricuh jadi sesuatu yang biasa. Pihak yang paling lawan tanpa adanya perlindungan berarti adalah wasit. Baik juru pengadil utama ataupun hakim garis.

Mereka kerap jadi sasaran amuk massa. Suporter atau penonton dengan leluasa bisa masuk ke lapangan dan mengejar lalu mengeroyok wasit.

Akun Instagram @liga.tarkamindonesia mengumpulkan banyak video yang memperlihatkan sisi buruk sepak bola amatir di Indonesia itu. Ada puluhan video yang memperlihatkan sumber daya manusia yang rendah, di mana mereka melakukan pengeroyokan terhadap wasit.



Terbaru ada video viral yang memperlihatkan seorang hakim garis yang dikeroyok massa dalam laga yang berlangsung di Desa Watesumpak, Trowulan, Mojokerto. 

Video berdurasi kurang dari 30 detik itu berusaha menghindar dari serangan masaa yang marah entah karena apa, namun ruang gerak hakim garis itu selalu menemui jalan buntu. Hingga terjatuh dan bangun bertubi-tubi pukulan dan tendangan mengarah ke badannya.

Pria yang mengenakan seragam wasit khas berwarna kuning dan celana pendek hitam itu menjadi bulan-bulanan.

Diketahui momen miris tersebut  terjadi di lapangan Desa Watesumpak pada Jumat (9/6) sore sekitar pukul 17.10 WIB lalu,  yang digelar oleh Pemuda Karang Taruna Watesumpak dan mempertemukan kesebelasan Pandawa dari Sidoarjo dan Kobra dari Curahmalang, Sumobito, Jombang.
 

Selain video tersebut ada banyak 'kearifan lokal sejenis' yang bertebaran di sosial media.