Seharusnya bisa menang lawan Palestina
Hasil imbang tanpa gol yang didapat oleh Timnas Indonesia saat menjamu Timnas Palestina dalam laga FIFA matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, pada Rabu (14/6) malam WIB, seharunya tak terjadi kalau beberapa hal berjalan dengan mulus.
Tapi usaha kadang tak selalu berujung pada terlaksananya keinginan. Sepanjang 90 menit pertandingan ada banyak hal yang semestinya membuat Skuad Garuda meraih kemenangan. Namun karena kurang bisa mengoptimalkan situasi terpaksa skor akhir hanya kacamata, 0-0.
Karenanya menjadi penting bagi Timnas Indonesia untuk lebih mengoptimalkan setidaknya 3 hal ini agar tidak jadi bulan-bulanan Timnas Argentina, kesebelasan juara Piala Dunia 202 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 19 Juni mendatang:
3. Penguasaan dan Kehilangan Bola
Secara statistik keseluruhan Timnas Indonesia unggul dalam penguasaan bola, namun beberapa momen bisa kita dapati Skuad Garuda berada dalam ancaman serius saat kehilangan bola.
Baik ketika sedang di daerah pertahanan lawan maupun ketika serangan diputus di lini tengah. Untunglah Mohammed Rashid dan rekan-rekan tak bisa memanfaatkan kesalahan para pemain Timnas Indonesia ini.
Marselino Ferdinan dan rekan-rekan harus tau kapan waktu yang tepat untuk menahan bola dan melepaskan umpan, sehingga pengusaan bola bisa lebih efektif.
2. Pengambilan Keputusan
Skuad Garuda sempat mendapat sebuah peluang dari skema serangan balik, namun ketika mendekati gawang lawan para pemain malah tampak kebingungan lantaran apakah harus mengoper atau melepaskan sepakan langsung.
Pengambilan keputusan seperti itu harus dilakukan dengan tepat agar peluang tak kehilangan momen.
1. Finishing yang Buruk
Dari setidaknya 9 peluang yang dibuat oleh Timnas Indonesia tak satupun berbuah gol. 6 peluang mengarah langsung ke gawang namun itu hanya makin mempertegas buruknya finishing Skuad Garuda.
Mulai dari Dimas Drajad, Marselino Ferdinan, Rafael Struick dan Yakob Sayuri melepaskan sepakan, namun penyelesaian akhir mereka masih mentah.
Tapi usaha kadang tak selalu berujung pada terlaksananya keinginan. Sepanjang 90 menit pertandingan ada banyak hal yang semestinya membuat Skuad Garuda meraih kemenangan. Namun karena kurang bisa mengoptimalkan situasi terpaksa skor akhir hanya kacamata, 0-0.
Baik ketika sedang di daerah pertahanan lawan maupun ketika serangan diputus di lini tengah. Untunglah Mohammed Rashid dan rekan-rekan tak bisa memanfaatkan kesalahan para pemain Timnas Indonesia ini.
BACA BERITA LAINNYA
Ubah Format Jadwal, Liga 1 2023/2024 Hanya Digelar Pada Akhir Pekan
Ubah Format Jadwal, Liga 1 2023/2024 Hanya Digelar Pada Akhir Pekan
2. Pengambilan Keputusan
1. Finishing yang Buruk
Dari setidaknya 9 peluang yang dibuat oleh Timnas Indonesia tak satupun berbuah gol. 6 peluang mengarah langsung ke gawang namun itu hanya makin mempertegas buruknya finishing Skuad Garuda.
Mulai dari Dimas Drajad, Marselino Ferdinan, Rafael Struick dan Yakob Sayuri melepaskan sepakan, namun penyelesaian akhir mereka masih mentah.