Layak optimistis dengan masa depan Garuda.
Kekalahan 0-2 dari timnas Argentina tidak terlalu diratapi pemain maupun pendukung timnas Indonesia. Justru, mentalitas pasukan Garuda layak mendapatkan acungan jempol. Ini jadi sinyal anak-anak Shin Tae-yong punya potensi saat Piala Asia 2023 digelar.

Indonesia vs Argentina digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (19/6/2023) malam. Hasilnya, Leandro Paredes dan Cristian Romero menjebol jala Ernando Ari Sutaryadi.

Perlawanan yang ditunjukkan membuat Shin Tae-yong bangga. Pelatih Korea Selatan itu memberikan pujian tinggi langit untuk para pemain. Pengalaman melawan La Albiceleste diharapkan bisa memacu semangat personel Garuda untuk berbuat yang lebih baik di masa depan.

"Secara mental, para pemain Indonesia tidak gentar dan kalah jauh (dibandingkan Argentina). Jadi, dengan pengalaman-pengalaman seperti ini saya harap dapat memotivasi para pemain untuk berkembang," kata Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan.

"Saya ingin sampaikan kepada pemain terima kasih karena sudah bekerja keras," tambah pelatih yang membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 tersebut.



Yang menarik, dalam pertandingan itu, Shin Tae-yong berani memainkan pemain-pemain muda berusia 18, 19, 20, 21, 22, 23 tahun. Sebut saja Marselino Ferdinan (18 tahun), Ivar Jenner (19 tahun), Rafael Struick (20 tahun), Elkan Baggott (20 tahun), Ernando Ari Sutaryadi (21 tahun), Rizky Ridho Ramadhani (21 tahun), Asnawi Mangkualam (23 tahun).

"Memang pertandingan kali ini saya mencoba-coba line-up dan bisa dilihat juga dari rata-rata umur pemain sekitar 23 tahun. Ivar dan Rafael juga masih muda, Marselino dan Nando juga masih muda. Tapi, mereka sudah mau bekerja keras dan menjalankan instruksi saya," ungkap Shin Tae-yong.

Para pemain ini bakal jadi tulang punggung Indonesia di berbagai pertandingan ke depan, termasuk Piala Asia 2023. Di Qatar nanti, Indonesia akan melawan Jepang, Irak, dan Vietnam.

Jika melihat performa dan kekompakan para pemain muda ini, Indonesia layak optimistis. Apalagi, masih ada pemain senior seperti Jordi Amat dan Marc Klok. Kemudian, pemain keturunan debutan macam Shayne Pattynama dan Sandy Walsh. Mungkin saja akan ada tambahan pemain keturunan grade A.