Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung..
Pekan ini, banyak negara menjalani FIFA Matchday, tak terkecuali tetangga-tetangga di Asia Tenggara. Malaysia melawan Kepulauan Solomon dan Papua Nugini. Sementara Indonesia jumpa Palestina dan Argentina. Uniknya, fans sepakbola kedua negara selalu membanding-bandingkan. Salah satunya soal pemain naturalisasi.
Naturalisasi, baik pemain asing maupun keturunan, adalah hal yang normal terjadi di sepakbola modern, dan berlaku di seluruh dunia.
Deman naturalisasi juga terjadi di Asia Tenggara. Indonesia dan Malaysia misalnya, menjadi dua negara bertetangga yang cukup sering melakukan naturalisasi. Jika fokus naturalisasi PSSI saat ini adalah pemain diaspora, maka yang dilakukan FA Malaysia berbeda. Mereka juga menaturalisasi pemain asing.
Di skuad Harimau Malaya saat ini misalnya, ada nama-nama seperti Lee Tuck, Paulo Josue, Natxo Insa, Endick dos Santos, Nooa Laine, hingga Daniel Ting. Sementara di Indonesia ada Ivar Jenner, Rafael Struick, Stefano Lilipaly, Jordi Amat, Sandy Walsh, hingga Shayne Pattynama.
Meski sama-sama punya pemain naturalisasi, netizen Malaysia ternyata iri melihat personel Garuda. Mereka heran mengapa pemain-pemain kelahiran luar negeri itu mampu, mau, dan fasih menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
"Semalam, ketika perlawanan Indonesia dan Argentina, semua pemain warisan+natrulisasi menyanyikan lagu Indonesia Raya walaupun ada daripada mereka pertama kali atau baru beraksi di Indonesia seperti Rafael, Pattynama, dan lain lain. Tetapi di Malaysia pemain ini masih tidak hafal," tulis akun Onefootball.my, @OnefootballM.
Tentu saja unggahan akun tersebut viral dan menjadi bahan ejekan netizen Indonesia, yang memang senang beradu kata-kata dengan netizen Malaysia.
"Elkan dan jordi Amat udah lancar, Karna sudah lebih 1 tahun Jadi WNI. Padahal Mereka Berdua Tidak Bermukim di Negara yg warga nya berbahasa Indonesia sampai Sekarang," tulis akun @faz_hrp merespons @OnefootballM.
Itu adalah salah satu jawaban yang serius yang terlontar dari warganet +62. Sebab, lebih banyak yang merepons postingan itu dengan cadaan.
"@OnefootballM tak perlu risau, saye warga indonesia hafal lagu malaysia suci dalam debu," tulis @halupulisi. Ada juga @pradosoo menulis: "@OnefootballM saya hafal lagu malay, sinaran. Tak lupa @garagarabola_ menambahkan: "@OnefootballM Saddil Ramdani saja hafal Lagu Negaraku".
Sebaliknya, akun-akun Malaysia tampak serius menjawab kerisuan itu. "Rasanya syarat kalau nak jadi pemain naturalisasi Indonesia, PSSI wajibkan diorang hafal lagu negara Indo (Saya rasa syarat jadi WNI adalah bisa lagu kebangsaan)," tulisn akun @Uzayzr.
Ada juga yang membantah klaim @OnefootballM. "Kau silap ni bodo. Aku tengok live match lawan Solomon, Endrick, Paulo Josue & Matt nyanyi je lagu kebangsaan. Agak2 ler nak fitnah pun (Kamu salah. Saya lihat lawan Solomon, Endrick Paulo Josue, dan Matt ikut menyanyi. Jangan fitnah)," tulis @itslookman
"Mgkin diorg hafal tapi xbuka mulut..tapi tak hafal pun logik akal... yg ori ?? belom tentu hafal..kalau hafal pun belom tentu faham..kalau faham pun masih nk pertikai (Mungkin mereka hafal, tapi tidak mau menyanyi. Kalau tidak hafal cukup masuk akal. Yang orang asli Malaysia juga belum tentu hafal. Kalau hafal juga belum tentu paham)," tulis @DaudSoul mencoba menetralkan perdebatan.
Terlepas perdebatan netizen, kebijakan naturalisasi Indonesia memang jauh lebih ketat dibanding Malaysia. Untuk saat ini, hanya PSSI dan Kemenpora yang bisa merekomendasikan pemain asing atau pemain keturunan.
Sebaliknya, di Malaysia, siapa saja yang mau memegang paspor negara bisa diberikan dengan sejumlah syarat. Salah satunya bermukim di Malaysia minimal 5 tahun. Sementara untuk pemain keturunan di luar negeri, mereka cukup datang ke Kedutaan Besar Malaysia minta paspor, langsung diberi paspor.
Naturalisasi, baik pemain asing maupun keturunan, adalah hal yang normal terjadi di sepakbola modern, dan berlaku di seluruh dunia.
BACA VIRAL LAINNYA
Wow! Asnawi Mangkualam Mengaku Alejandro Garnacho DM Dirinya
Wow! Asnawi Mangkualam Mengaku Alejandro Garnacho DM Dirinya
Tentu saja unggahan akun tersebut viral dan menjadi bahan ejekan netizen Indonesia, yang memang senang beradu kata-kata dengan netizen Malaysia.
BACA FEATURE LAINNYA
Momen Timnas Malaysia Pesta 10-0 ke Gawang Tim Gurem Papua Nugini
Momen Timnas Malaysia Pesta 10-0 ke Gawang Tim Gurem Papua Nugini
Itu adalah salah satu jawaban yang serius yang terlontar dari warganet +62. Sebab, lebih banyak yang merepons postingan itu dengan cadaan.
Ada juga yang membantah klaim @OnefootballM. "Kau silap ni bodo. Aku tengok live match lawan Solomon, Endrick, Paulo Josue & Matt nyanyi je lagu kebangsaan. Agak2 ler nak fitnah pun (Kamu salah. Saya lihat lawan Solomon, Endrick Paulo Josue, dan Matt ikut menyanyi. Jangan fitnah)," tulis @itslookman
"Mgkin diorg hafal tapi xbuka mulut..tapi tak hafal pun logik akal... yg ori ?? belom tentu hafal..kalau hafal pun belom tentu faham..kalau faham pun masih nk pertikai (Mungkin mereka hafal, tapi tidak mau menyanyi. Kalau tidak hafal cukup masuk akal. Yang orang asli Malaysia juga belum tentu hafal. Kalau hafal juga belum tentu paham)," tulis @DaudSoul mencoba menetralkan perdebatan.
Terlepas perdebatan netizen, kebijakan naturalisasi Indonesia memang jauh lebih ketat dibanding Malaysia. Untuk saat ini, hanya PSSI dan Kemenpora yang bisa merekomendasikan pemain asing atau pemain keturunan.
Sebaliknya, di Malaysia, siapa saja yang mau memegang paspor negara bisa diberikan dengan sejumlah syarat. Salah satunya bermukim di Malaysia minimal 5 tahun. Sementara untuk pemain keturunan di luar negeri, mereka cukup datang ke Kedutaan Besar Malaysia minta paspor, langsung diberi paspor.