Kalau menurut kalian gimana saudara-saudara?
Masuk di babak kedua menggantikan Shayne Pattynama yang kurang maksimal dalam laga debutnya, Pratama Arhan langsung nyetel dengan permainan Timnas Indonesia. Bek sayap kiri yang menjadi andalan di Skuad Garuda sejak era Shin Tae-yong ini beberapa kali membuat repot pertahanan Timnas Argentina lewat lemparan ke dalam khasnya.

Kemampuan lemparan ke dalam Pratama Arhan itu turut menjadi bahasan beberapa media Argentina, salah satunya La Nacion.

" Pada babak pertama, juara Piala Dunia  jauh lebih superior, namun di babak kedua, tim tuan rumah bisa memberikan perlawanan sengit dan mereka melakukannya dengan cara yang snagat khusus: Lemparan ke dalam dari Pratama Arhan." Tulis mereka.

Salah satu peluang emas Timnas Indonesia terjadi pada menit ke-52,  berawal dari umpan panjang lemparan ke dalam Pratama Arhan, bola disundul oleh Elkan Baggott yang membuat Emi Martinez berjibaku menghalau bola.


"Bek sayap itu jadi sosok yang menghadirkan banyak ancaman bahaya di depan gawang Argentina dengan teknik khusus dari lemparan ke dalam," tulis La Nacion.



Terkait lemparan ke dalam Pratama Arhan itu pelatih La Albiceleste, Lionel Scaloni punya pandangan tersendiri yang agak berbeda. Pelatih berusia 45 tahun itu cuek saja dengan aksi pemain Tokyo Verdy tersebut dan menganggap tak ada yang spesial dari Pratama Arhan ataupun pemain-pemain Timnas Indonesia lainnya.

"Soal lemparan ke dalam [Pratama Arhan], memang kami bermain kompak dan baik, kami bisa bermain bagus [menghalau lemparan Arhan] dan tak ada pemain Indonesia yang spesial bagi saya," ungkap Lionel Scaloni dalam sesi konferensi pers usai laga.

Ketika banyak netizen Indonesia mengharapkan pujian langsung dari Lionel Scaloni, pelatih yang juga dulunya eks pemain Timnas Argentina itu membuat tamparan keras dengan komentarnya di atas.

Sebagai eks pemain dan pelatih tim peringkat 1 FIFA Lionel Scaloni memang memiliki standar yang sangat tinggi untuk bisa memuji pemain. Kualitas Pratama Arhan dan pemain-pemain Timnas Indonesia lainnya memang belum berada di level yang bagus, setidaknya dalam pandangan Lionel Scaloni