Mendadak Piala Dunia U-17 jadi bukti Indonesia juga dilirik FIFA.
Secara mengejutkan, Arab Saudi membatalkan rencana mengajukan diri sebagai penyelenggara Piala Dunia 2030. Apakah ini berarti peluang Indonesia dan/atau ASEAN menggelar pesta sepakbola terbesar di bumi itu terbentang luas di depan mata?

Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir sangat gencar mengkampanyekan Piala Dunia 2030. Mereka mengunakan berbagai macam saluran untuk bisa dipilih anggota FIFA.

Untuk membuat dunia terkesan, Arab Saudi menggunakan kekayaan negaranya untuk membela Newcastle United. Dalam waktu singkat The Magpies dibawa berada di papan atas Liga Premier. Lalu, mendatangkan Cristiano Ronaldo ke kompetisi domestiknya. Disusul Karim Benzema dan N'Golo Kante.

Mereka juga memiliki sejumlah opsi. Selain menyelenggarakan sendirian, Arab Saudi juga sempat mengajak Mesir dan Yunani sebagai tuan rumah bersama.

Anehnya, ketika semuanya tampak akan mudah, keputusan mengejutkan diambil Kerajaan Arab Saudi. The Sun melaporkan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud, mengumumkan pembatalan Arab Saudi mengikuti bidding tuan rumah Piala Dunia 2030.

Alasan yang diungkapkan adalah Arab Saudi pesimistis bisa terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.



Dengan mundurnya Arab Saudi menjadi calon penyelanggara Piala Dunia 2030, bagaimana peluang Indonesia? Pasalnya, sejak lama Indonesia disebut sebagai salah satu calon kuat tuan rumah. Konon, Indonesia telah diberi lampu hijau untuk menjadi tuan rumah bersama 2-3 negara ASEAN lainnya.

Untuk Indonesia, menjadi tuan rumah hajatan sepakbola paling besar tentu saja bukan hal mudah. Butuh dana yang super besar dan persiapan yang sangat serius.

Dari segi infrastruktur, gabungan Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura tentu saja akan sangat siap. Empat negara ini termasuk kekuatan ekonomi di kawasan. Stadion dan sarana penunjang lain juga sudah sangat siap.

Yang jadi masalah bagi Indonesia adalah residu Piala Dunia U-20 2023. Dengan dicabutnya status tuan rumah Piala Dunia junior dari Indonesia beberapa waktu lalu peluang Indonesia berat. Itu akan jadi catatan FIFA karena jika Israel lolos, kejadian seperti Piala Dunia berpotensi terulang.

Tapi, dengan penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, mimpi tampaknya bisa menjadi nyata. Indonesia dan ASEAN akan memiliki potensi menyelenggarakan Piala Dunia 2030, Piala Dunia 2034, atau Piala Dunia 2038.



Hanya saja, hal itu juga bukan jaminan. Pasalnya, ASEAN masih harus bersaing dengan sejumlah calon penyelenggara yang bukan kaleng-kaleng. Contohnya, Spanyol dan Portugal yang sudah sepakat menjadi tuan rumah bersama. Ada pula Maroko, Tunisia, dan Mesir yang mencoba menjadi wakil Afrika kedua setelah Afrika Selatan. 

Bukan hanya Asia, Eropa, dan Afrika, calon penyelanggara Piala Dunia 2030 juga datang dari Amerika Selatan. Empat negara tetangga berbahasa Spanyol, Uruguay, Argentina, Paraguay, Chile juga berminat mengajukan bidding untuk tuan rumah Piala Dunia 2030.

Jadi, layak kita tunggu siapa yang akhirnya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.