Mereka sosok penting di skuad Garuda saat ini..
Piala Dunia U-17 2023 yang mendadak digelar di Indonesia ternyata memunculkan fakta menarik. Meski timnas Indonesia U-17 baru akan tampil perdana, ternyata ada anggota skuad Garuda yang pernah merasakan turnamen FIFA di level remaja itu. Siapa saja mereka?

FIFA memutuskan menunjuk Indonesia sebagai pengganti Peru yang dicoret karena infrastruktur Piala Dunia U-17 2023 tidak siap.

Penunjukkan itu sangat mengejutkan karena Indonesia sempat dicoret dari tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Akibat pencoretan itu banyak orang di Indonesia yang pesimistis dengan masa depan sepakbola. Mereka merasa Indonesia mustahil dipercaya menjadi penyelenggara lagi di masa depan.

Uniknya, penunjukkan ini mengungkap fakta bahwa ada dua personel Garuda yang pernah tampil di ajang ini. Siapa mereka? Inilah daftarnya:

1. Shin Tae-yong (Piala Dunia U-17 1987)

Shin Tae-yong
merupakan pemain sepakbola sebelum menjadi pelatih. Dirinya berkali-kali mendapatkan kesempatan membela timnas Korea Selatan. Bukan hanya di level senior, melainkan juga junior. Sebut saat ketika tampil di Piala Asia 1996. Lalu, Piala Dunia U-17 1987.

Pada Piala Dunia U-17 1987, Shin Tae-yong masih berusia 16 tahun. Dengan kemampuan di atas rata-rata, Shin Tae-yong dapat dengan mudah mengamankan satu tempat utama timnya. Pria kelahiran 11 Oktober 1970 itu selalu tampil di setiap pertandingan Korea Selatan U-17.

Mengenakan nomor punggung 10, Shin Tae-yong membawa Korea Selatan lolos ke fase gugur setelah kalah dari Ekuador, imbang dengan Pantai Gading, dan mengalahkan Amerika Serikat. Tapi, di perempat final, Shin Tae-yong dkk dikalahkan Italia 0-2.



2. Jordi Amat (Piala Dunia U-17 2009)

Jordi Amat
memiliki reputasi cukup bagus sebelum membela timnas Indonesia. Dia tercatat sebagai personel timnas junior Spanyol. Bahkan, bek tengah Johor Darul Takzim (JDT) tersebut ikut membela timnas Spanyol U-17 pada Piala Dunia U-17 2009 di Nigeria.

Dengan Jordi Amat yang tampil solid, La Rojita berjuang di Grup E bersama Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA), dan Malawi. Dia bermain di tiga laga tersebut dan berperan penting saat Spanyol melaju ke fase gugur. Akhirnya, Spanyol dihentikan Nigeria di semifinal. Lalu, Spanyol jadi peringkat 3 setelah mengalahkan Kolombia.