Ya mau anak emas atau enggak, sepak bola Indonesia harus berubah!
Presiden FIFA, Gianni Infantino, kedapatan mengikuti akun Instagram resmi PSSI @pssi.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menganggap hal tersebut bukan sesuatu yang istimewa, apalagi sampai muncul teori Indonesia jadi anak emas FIFA.
Infantino memang mengikuti instagram PSSI. Hal itu sempat membuat heboh dunia maya lantaran hanya PSSI yang diikuti di Instagram, ketimbang federasi negara-negara lain di Asia Tenggara. Muncul narasi seolah-olah Indonesia ini adalah anak emasnya FIFA.
Menyoal Infantino mengikuti akun Instagram PSSI ketimbang federasi sepak bola Asia Tenggara lainnya, Erick justru mengatakan Indonesia bukan apa-apa di mata FIFA. Itu semua terjadi karena FIFA mengapresiasi langkah keberanian Indonesia melalui blueprint yang telah diberikan.
“Media juga menulis bahwa Presiden Gianni (Infantino) follow instagram PSSI, sementara negara lain enggak. Jangan-jangan (Indonesia) jadi anak emas, enggak boleh (seperti itu). Kita bukan siapa-siapa di mata FIFA,” ujar Erick kepada awak media.
“Kita ini negara yang diapresiasi FIFA. Karena apa? Kesepakatan blueprint yang waktu itu kita enggak dihukum. Apa blueprint-nya? Garuda akan terbang tinggi di tahun 2045, itu ada langkah-langkahnya. Jadi enggak bisa sepotong-sepotong,” lanjut Menteri BUMN itu.
Pria berusia 53 tahun itu menjelaskan, blueprint yang telah disampaikan ke FIFA, saat ini sudah mulai dikerjakan. Buktinya, PSSI gencar menjalin kerja sama dengan Jepang dan Jerman maupun pihak swasta sebagai bentuk transformasi sepak bola.
“Kita bekerja sama dengan Jepang, kita bekerja sama dengan Jerman. Sekarang kita bekerja sama dengan Garuda Select. Sama, membangun infrastruktur pun tidak bisa sendiri-sendiri. Ingat lho, kan ini satu kesatuan pemerintah, mau pemerintah daerah mau pemerintah pusat kan satu kesatuan,” terangnya.
“Kalau kita sama swasta ini Garuda Select saja bisa bekerja sama, masa sesama kita yang cinta bola tidak mau bangun sama-sama. Sekarang, jangan ini menjadi seakan-akan program terpecah-pecah," urai Erick.
"Ingat, kita ini masih dalam proses pengawasan FIFA. Ingat, (tragedi) Kanjuruhan, ingat gagalnya U-20 (Piala Dunia),” pungkasnya.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menganggap hal tersebut bukan sesuatu yang istimewa, apalagi sampai muncul teori Indonesia jadi anak emas FIFA.
BACA BERITA LAINNYA
Polemik Stadion JIS, Erick Thohir Bantah Biaya Rp5 triliun Buat Renovasi
Polemik Stadion JIS, Erick Thohir Bantah Biaya Rp5 triliun Buat Renovasi
“Kita ini negara yang diapresiasi FIFA. Karena apa? Kesepakatan blueprint yang waktu itu kita enggak dihukum. Apa blueprint-nya? Garuda akan terbang tinggi di tahun 2045, itu ada langkah-langkahnya. Jadi enggak bisa sepotong-sepotong,” lanjut Menteri BUMN itu.
“Kita bekerja sama dengan Jepang, kita bekerja sama dengan Jerman. Sekarang kita bekerja sama dengan Garuda Select. Sama, membangun infrastruktur pun tidak bisa sendiri-sendiri. Ingat lho, kan ini satu kesatuan pemerintah, mau pemerintah daerah mau pemerintah pusat kan satu kesatuan,” terangnya.
"Ingat, kita ini masih dalam proses pengawasan FIFA. Ingat, (tragedi) Kanjuruhan, ingat gagalnya U-20 (Piala Dunia),” pungkasnya.