Setelah 2 bulan akhIrnya keluar sanksi..
PSSI tak mau ambil pusing soal sanksi yang baru saja diberikan oleh Komite Disiplin Konfederasi Sepak Bola Asia alias AFC kepada Timnas Indonesia U-22. Sanksi itu merupakan imbas dari kejadian ribut-ribut dalam partai final SEA Games 2023 antara Indonesia vs Thailand beberapa waktu yang lalu.

Adapun yang mendapat sanksi adalah tiga pemain Timnas Indonesia U-22 dan dan empat staf pelatih Timnas.

Ketiga pemain tersebut adalah Titan Agung, Komang Teguh Triananda, dan Taufani Muslihudin. Sementara  empat staf pelatih yang dijatuhi sanksi adalah Tegar Diokta, Sahari Gultom, Muhni, dan juga Ahmad Nizar.

Sanksi yang didapat berbeda-beda. Komang Teguh Triananda dan Titan Agung bersama Sahari dan Tegar disanksi larangan membela Timnas Indonesia dalam enam laga dan denda sebesar US$1.000 atau sekitar Rp 14 Juta, sementara yang lainnya hanya larangan tampil pada enam pertandingan



Lalu apa tanggapan PSSI? anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga dengan santai mengatakan kalau akan lebih dulu mengkaji sanksi tersebut sebelum nantinya akan mengambil langkah terkait sanksi tersebut.

"Kami saat ini lagi mempelajari hukuman denda dan bermain yang diberikan kepada pemain dan staf Timnas kita serta konsekuensinya," kata Arya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7).

"Dalam beberapa saat ke depan kami akan mengambil keputusan untuk hal ini," lanjutnya.

PSSI sendiri kemungkinan tak akan memberi sanksi tambahan, sebagaimana yang diutarakan oleh Ketua Umum.

"Yang diintervensi kita kok, kenapa kita harus hukum diri kita. Begitu. Ya, tentu kita akan ada koreksi. Yang pertama didatangi kita kok, dan itu tindakan provokasi yang ada bisa ditolerir, ada yang tidak," kata Erick Thohir