JIS ribet, bagaimana kalau BIS saja? Setuju atau tidak?
Kontroversi Jakarta International Stadium (JIS) memunculkan wacana dari Pemerintah dan DPRD Banten untuk menjadikan Banten International Stadium (BIS) sebagai salah satu calon yang diajukan ke FIFA sebagai penyelenggara Piala Dunia U-17 2023.

Rencana PSSI untuk memperbaiki stadion untuk Piala Dunia U-17 2023 mendapatkan tentangan dari penggemar mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Itu terkait renovasi JIS yang mereka nilai berbau politik.

Uniknya, tak jauh dari Jakarta, ada stadion yang sebenarnya tak kalah megehnya dengan JIS. Itu adalah BIS. Stadion yang dibangun dan dimiliki Pemerintah Provinsi Banten.

"Sebenarnya momentum kita mengusulkan BIS menjadi salah satu tempat perhelatan internasional. BIS bisa tenggelam jika dibiarkan begitu saja tanpa upaya membenahi serta memperkenalkannya sebagai stadion bertaraf internasional," kata Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Hasan Basri, dilansir Antaranews.

Seperti JIS, BIS adalah stadion yang barus selesai. BIS dibangun pada 2020, dan diresmikan pada 2022.



Stadion ini terdiri dari lima lantai dengan kapasitasnya 30.038 kursi. Rinciannya, 19.124 kursi diperuntukan bagi penonton umum, 532 kursi VIP, 231 kursi VVIP plus, dan 151 kursi media. Ada juga area khusus untuk penonton berkebutuhan khusus yang sangat baik.

BIS juga menggunakan rumput khusus yang diimpor dari Italia dengan jenis Zoysia Matrella yang sesuai standar FIFA. Beda dengan JIS yang buruk penyinarannya, cahaya matahari merata masuk ke rumput BIS. Itu membuat rumput BIS sangat sehat.

Stadion yang menghabiskan anggaran Rp875 miliar itu juga dilengkapi dengan venue-venue olahraga lain sebagai sarana penunjang. Sebut saja, lintasan atletik. Jadi, secara teori BIS bisa dijadikan salah satu vanue Piala Dunia U-17 2023. Setuju?