Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.
FIFA memperkirakan pendapatan dari Piala Dunia 2022 Qatar lalu mencapai Rp 4,7 Millar USD atau sekitar Rp 70,3 trilliun. Salah satu sumber pendapatan itu datang dari hak siar televisi di ratusan negara.
Sayangnya hal tersebut tak terulang di Piala Dunia Wanita 2023 yang menurut laporan Wall Street Journal kehilangan USD100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk hak siar televisi.
Piala Dunia Wanita 2023 ini merupakan pertama kalinya FIFA menjual hak siar televisi Piala Dunia wanita secara eksklusif. Namun, berlawanan dengan ekspektasi, FIFA hanya berhasil mengumpulkan USD50 juta atau sekitar Rp749 miliar sepertiga dari target dalam bentuk hak siar televisi untuk turnamen yang digelar di Australia dan Selandia Baru.
FIFA menilai Piala Dunia Wanita 2023 yang akan dimulai pada 20 Juli hingga 20 Agustus memiliki potensi besar dengan menarik 1,1 miliar penonton di seluruh dunia pada 2019, dan akan meningkat ketika jumlah tim bertambah dari 24 menjadi 32 peserta tahun ini.
Di lain sisi Presiden FIFA Gianni Infantino mengklaim penjualan tiket pertandingan Piala Dunia Wanita 2023 telah melampaui target. Sejak bulan Juni lalu telah terjual tiket sekitar 1 juta lembar. Capaian itu melampaui penjualan tiket di Piala Dunia Wanita 2019 yang digelar di Prancis.
Namun, di sisi lain, Gianni Infantino mengaku kecewa dengan penawaran sejumlah televisi di Eropa yang rendah terhadap pertandingan Piala Dunia Wanita 2023.
Rendahnya penawaran itu diduga karena jam siaran langsung pertandingan Piala Dunia Wanita 2023 yang tidak masuk dalam kategori prime time. Ditambah lagi dua negara tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023 berjarak 9 hingga 10 jam dari Eropa, sehingga memengaruhi jumlah pemirsa dan mempersulit pencarian iklan.
Terlepas dari itu Pertandingan pembuka akan digelar di Stadion Eden Park, pada Kamis (20/7/2023) mulai pukul 14.00 WIB, yang mempertemukan tuan rumah Selandia Baru melawan Norwegia.
Sayangnya hal tersebut tak terulang di Piala Dunia Wanita 2023 yang menurut laporan Wall Street Journal kehilangan USD100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk hak siar televisi.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Profil Nagaworld FC, Klub Kamboja yang Dikabarkan Jadi Klub Baru Rafli Mursalim
Profil Nagaworld FC, Klub Kamboja yang Dikabarkan Jadi Klub Baru Rafli Mursalim
Rendahnya penawaran itu diduga karena jam siaran langsung pertandingan Piala Dunia Wanita 2023 yang tidak masuk dalam kategori prime time. Ditambah lagi dua negara tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023 berjarak 9 hingga 10 jam dari Eropa, sehingga memengaruhi jumlah pemirsa dan mempersulit pencarian iklan.