Ada satu statistik dimana dia hanya kalah dari Robert Lewandowski, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo.
Penampilan Kai Havertz di tahun 2020 telah menunjukkan mengapa bintang muda Chelsea ini dianggap sebagai salah satu talenta paling cemerlang di Eropa.
Setelah tampil mengesankan selama empat tahun di Bayer Leverkusen, Havertz kemudian menjalin kesepakatan 71 juta pounds menuju Chelsea musim panas ini dan telah menunjukkan sekilas kelasnya di Stamford Bridge.
Pada awal-awal musim ini, penampilannya bersama the Blues terlihat belum maksimal. Namun kualitasnya sebagai salah satu gelandang serang terbaik dunia tak perlu diragukan lagi.
Berikut 7 statistik luar biasa Havertz yang akan membuat orang yang kini meragukannya agar berpikir ulang lagi:
1. Telah terlibat langsung dalam 27 gol hanya dalam 28 penampilan di semua kompetisi selama tahun 2020, terdiri dari 18 gol dan 9 assist.
2. Robert Lewandowski, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo adalah satu-satunya pemain di lima liga top Eropa dengan angka keterlibatan gol lebih banyak daripada Havertz pada tahun 2020.
3. Havertz telah bermain selama 2.289 menit dalam satu tahun kalender hingga saat ini, yang berarti dia menyumbang gol atau assist setiap 85 menit.
4. Dia mencetak hat-trick pertama dalam kariernya saat Chelsea menang 6-0 baru-baru ini atas Barnsley di putaran ketiga Piala Carabao.
5. Pemain berusia 21 tahun itu sekarang menjadi pemain Chelsea termuda kedua di milenium ini yang mencetak hat-trick kompetitif untuk The Blues, hanya 64 hari lebih tua dari Christian Pulisic ketika pemain sayap itu mencetak tiga gol melawan Burnley musim lalu.
6. Havertz mencetak gol Bundesliga ke-35 melawan Freiburg pada Mei 2020, menjadi pemain pertama yang mencapai angka itu sebelum usia 21 tahun.
7. Prestasinya di Jerman membuatnya pindah ke Stamford Bridge dengan nilai 71 juta pounds pada September 2020, menjadikannya sebagai pemain Jerman termahal dalam sejarah.
Hingga saat ini Havertz memang kerap terlihat tampil angin-anginan dan belum sepenuhnya mampu beradaptasi dengan atmosfer Liga Inggris yang jauh lebih keras.
Apalagi Frank Lampard terlihat belum menemukan pakem yang tepat untuknya hingga saat ini dimana pemain bernomor punggung 29 itu kerap bergonta-ganti posisi, entah itu sebagai pemain sayap atau playmaker.
Jika melihat karakter Havertz, ia terlihat sangat cocok jika ditempatkan sebagai playmaker di belakang striker layaknya posisi Mesut Ozil atupun Kevin De Bruyne.
Usianya yang masih muda memungkinkannya untuk selalu berkembang asalkan didukung oleh atmosfer klub yang positif.
Setelah tampil mengesankan selama empat tahun di Bayer Leverkusen, Havertz kemudian menjalin kesepakatan 71 juta pounds menuju Chelsea musim panas ini dan telah menunjukkan sekilas kelasnya di Stamford Bridge.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Duet Bek Sayap Kanan-Kiri Terbaik di Eropa Saat Ini
5 Duet Bek Sayap Kanan-Kiri Terbaik di Eropa Saat Ini
3. Havertz telah bermain selama 2.289 menit dalam satu tahun kalender hingga saat ini, yang berarti dia menyumbang gol atau assist setiap 85 menit.
6. Havertz mencetak gol Bundesliga ke-35 melawan Freiburg pada Mei 2020, menjadi pemain pertama yang mencapai angka itu sebelum usia 21 tahun.
7. Prestasinya di Jerman membuatnya pindah ke Stamford Bridge dengan nilai 71 juta pounds pada September 2020, menjadikannya sebagai pemain Jerman termahal dalam sejarah.
Hingga saat ini Havertz memang kerap terlihat tampil angin-anginan dan belum sepenuhnya mampu beradaptasi dengan atmosfer Liga Inggris yang jauh lebih keras.
Apalagi Frank Lampard terlihat belum menemukan pakem yang tepat untuknya hingga saat ini dimana pemain bernomor punggung 29 itu kerap bergonta-ganti posisi, entah itu sebagai pemain sayap atau playmaker.
Jika melihat karakter Havertz, ia terlihat sangat cocok jika ditempatkan sebagai playmaker di belakang striker layaknya posisi Mesut Ozil atupun Kevin De Bruyne.
Usianya yang masih muda memungkinkannya untuk selalu berkembang asalkan didukung oleh atmosfer klub yang positif.