Pada usia 16 tahun, siapa lebih hebat Moukoko atau Messi. Yang jelas menurut Erling Haaland, pada usia sama Moukoko lebih hebat darinya.
Borussia Dortmund seperti tak pernah kehilangan cara untuk mengorbitkan bintang-bintang muda. Setelah Jadon Sancho agaknya sorot kamera kini sudah punya sosok yang siap untuk diangkat, adalah Youssoufa Moukoko, pesepakbola muda keturunan Jerman, Kamerun ,yang lahir di daerah Yaoundé pada November 2004.

Moukoko melakukan debutnya di Bundesliga saat Dortmund melawan Hertha Berlin pada akhir pekan lalu (20/11). Laga bersejarah itu bertepatan dengan sehari setelah ia berusia 16 tahun. Ini sudah jadi aturan di Bundesliga.

Tanda-tanda debut penuh Moukoko terbaca sejak bulan Agustus lalu dimana skuad senior Dortmund memanggilnya dalam pemusatan latihan, dan Dortmund memberi Moukoko jersey No 18, semua hal itu cukup untuk mengatakan, karir baru yang lebih luas dan menantang untuk Moukoko.

Lintasan Karir Moukoko

Moukoko menghabiskan 10 tahun pertama hidupnya bersama kakek-neneknya di ibu kota Kamerun sebelum akhirnya ikut dengan sang Ayah tumbuh sebagai remaja di daerah perkotaan Jerman. Tepatnya di Hamburg pada musim panas 2014.

Jerman sangat membantu Moukoko dalam menentukan masa depan, pada akhirnya ia memilih sepakbola sebagai jalan hidup, tak lama setelah menetap di Hamburg, Moukoko muda ikut bergabung  di akademi klub lokal  yakni St Pauli, ia berlatih dengan tekun dan bakatnya terasa  menonjol ketimbang dengan rekan setimnya.

Selama dua musim karier juniornya, Moukoko mencetak 23 gol hanya dalam 13 pertandingan untuk tim di bawah umur die Kiezkicker dan tak lama dari itu kabar mengenai kehebatan Moukoko sampai ke Dortmund, dan tanpa ragu, raksasa Bundesliga itu pun merekrutnya.

Hampir empat tahun sejak bersama Dortmund, Moukoko makin berkembang, dan setelah total 127 gol dan 26 assist hanya dalam 84 penampilan di semua kompetisi untuk BVB di tingkat yunior.

Sebelum ulang tahunnya yang ke-16, Moukoko telah mencetak 13 gol dalam empat pertandingan U19.

Di level internasional Moukoko telah mewakili Jerman U20, ia sudah mendapatkan dua kali kepercayaan, setelah sebelumnya mencetak tiga gol dalam empat penampilan untuk U16 timnas Jerman.

Sementara itu, di kompetisi kontinental, Moukoko menjadi pemain termuda yang pernah tampil di UEFA Youth League ketika ia turun ke lapangan untuk kemenangan 2-1 Dortmund atas Barcelona pada September lalu, saat dimana  usianya 14 tahun, sembilan bulan dan 29 hari.

Siapa yang Lebih Baik Moukoko, Messi, atau Ronaldo?

Di usia yang sangat muda, Moukoko sudah memainkan debutnya. Tapi itu bukanlah jaminan atas kesuksesan karirnya ke depan.

Banyak wonderkid yang memulai karir dengan gemerlap, tapi setelah mendapat panggung di level senior pelan-pelan mulai redup. Wonderkid yang bisa bertahan dan terus bersaing di level terbaik hanya sehitungan jari.

Sebut saja Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, tapi berbeda dari keduanya, usia debut Moukoko lebih muda 2-3 tahun dari duo megabintang itu.

Karenanya perlu berhati-hati dalam membandingkan pemain mana pun dengan Messi dan Ronaldo, duo pesepakbola dengan jumlah trofi Ballon d'Or terbanyak.

Di level senior, Moukoko memang belum memulai reputasinya, tetapi ada beberapa kesamaan antara Messi, Ronaldo dan Moukoko yang sulit untuk diabaikan.

Pertama, daya jelajah. Moukoko punya ketahanan bermain yang patut diacungi jempol. Ia punya determinasi tinggi seolah Ronaldo menjelma dalam tiap otot-otot kakinya.
 
Kedua, postur dan gaya bermain, Moukoko sebetulnya tak tinggi-tinggi amat, seperti Messi, tapi dengan postur yang ia miliki justru kerap merepotkan sebagian besar pemain bertahan yang menjulang tinggi.

Mungkin sekali atau dua kali dalam satu generasi seorang pemain bisa mencetak jumlah gol sampai dengan angka 141 gol hanya dalam 88 pertandingan di masa remaja, dan mungkin tak seorang pun yang bernama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi bisa melakukannya.

Tahukah kamu?

Ternyata Youssoufa Moukoko bukanlah satu-satunya pesepakbola di keluarganya.
 
Ia punya kakak laki-laki berusia 20 tahun bernama Borel, yang tak lain adalah seorang bek kiri yang bermain untuk Schwarz-Weiß Essen.

"Jika bakat menurun dalam keluarga, dia akan menjadi pesepakbola yang menarik," kata pelatih Ralf vom Dorp tentang kakak Moukoko kepada majalah olahraga Essen, RevierSport .

Dan sang kakak, justru memuji adiknya, dengan mengatakan sesuatu tentang Moukoko. "Dia adalah keajaiban yang dipikirkan semua orang," kata Borel menjelaskan sambil tersenyum.

Sementara itu, Moukoko mengutarakan keinginannya sebagai seorang pesepakbola profesional. “Saya ingin menjadi seorang profesional dengan bermain bersama Dortmund, memenangkan Liga Champions UEFA bersama klub ini, dan memenangkan Ballon d'Or."

Lalu, apa yang mereka katakan tentang bakat dan keajaiban seorang Moukoko.

"Dia sangat muda dan sudah sangat baik. Suatu hari nanti dia akan menjadi seorang profesional, itu pasti seperti doa di gereja. Hanya cedera yang bisa menghentikannya,” kata pelatih BVB U19, Michael Skibbe.

"Dia memiliki teknik yang sangat bagus, kecepatan, dan penyelesaian yang baik. Kualitas yang menyatu,” ujar Koordinator pemain yunior Dortmund, Lars Ricken.

"Kami sangat senang. Ini segera akan membantu klub, dan juga inspirasi bagi para pemain muda lainnya. Moukoko adalah pemain yang sangat bertalenta dan benar-benar luar biasa,” tambahnya.

Pemain dan Bintang Muda Dortmund, Erling Haaland juga memuji Moukoko. ”Moukoko jauh lebih baik daripada saya pada usianya. Saya belum pernah melihat pemain berusia 15 tahun sebaik ini dalam hidup saya.”

Tak sampai disitu, bahkan Haaland membandingkan lintasan karirnya dengan Moukoko, yang menurutnya sangat beruntung.

"Keuntungan baginya adalah dia sudah bermain untuk Dortmund pada usia 15. Di usianya, saya masih bermain untuk kota asalku, Bryne,” ucap Haaland penuh pujian.