Lampang FC juga dikapteni pemain yang pernah membela Bali United.
Dalam beberapa hari terakhir jagad persepakbolaan Indonesia dihebohkan peminjaman Todd Ferre ke klub Divisi II Liga Thailand, Lampang FC, hingga Maret 2021. Jika klubnya lolos kualifikasi, masa edar Todd diperpanjang 1 bulan.
Kepindahan Todd ke Negeri Gajah Putih dikonfirmasi langsung para petinggi Persipura Jayapura. Mutiara Hitam telah berkomunikasi dengan agensi yang membawa Todd ke Thailand. Mereka mendapatkan kepastian bahwa Todd akan mengikuti jejak Rudolof Yanto Basna.
"Dalam 2 minggu terakhir manajemen Persipura berkomunikasi intensif dengan agensi 2Touch International dari Singapura. Mereka sampaikan bahwa ada klub Liga 2 Thailand yang tertarik untuk merekrut salah satu pemain Persipura dengan status pinjaman," tulis Persipura di akun Instagram resminya, @persipurapapu1963.
"Setelah kami rapatkan secara internal, Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, sampaikan bahwa dia ingin pemain kita bisa berkembang dan menambah pengalaman. Apalagi di luar negeri. Dalam kondisi pandemi Virus Corona ini juga berpengaruh pada ekonomi, khususnya pendapatan. Jadi, (peminjaman) ini sekaligus berkah buat pemain kita," lanjut pernyataan itu.
Mutiara Hitam juga menjelaskan semua urusan antarklub sudah selesai. Semuanya kini tergantung para pemain dengan menajemen Lampang. Mereka berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama Todd sudah bisa terbang ke Thailand dan bermain di kompetisi kasta kedua.
"Ini merupakan bukti komitmen Persipura dalam upaya pembinaan pemain-pemain muda. Kita pasti akan dukung apabila ada hal yang sama untuk pemain kita yang lain, karena bermain di luar negeri pasti akan menambah pengalaman, melatih mental, mengasah teknik, dan sudah tentu menambah pendapatan mereka," bunyi pernyataan klub.
"Doa dan harapan kita, semoga semua urusan bisa beres dan tidak ada kendala. Kita harapkan Todd bisa membantu dan memberikan yang terbaik untuk Lampang. Jaga nama baik pribadi, keluarga, dan Persipura. Jangan lupa berdoa dan mengucap syukur atas semua ini," tutup pernyataan tersebut.
Di Thailand, Lampang adalah klub kecil. Mereka belum pernah bermain di kasta tertinggi kompetisi Negeri Gajah Putih. Berikut ini 4 fakta menarik tentang klub berseragam hijau tersebut:
1. Berasal dari Provinsi Lampang
Lampang adalah Ibu Kota Provinsi Lampang. Wilayahnya di utara Negeri Gajah Putih yang berbatasan dengan Provinsi Chiangmai. Kota Lampang memiliki penduduk sekitar 60.000 orang. Sementara Provinsi Lampang dihuni sekitar 750.000 orang.
Wilayah itu baru memiliki klub sepakbola sejak 2010 ketika Lampang Football Club dibentuk. Memiliki julukan The Emerald Chariots, Lampang didirikan oleh sekelompok penggemar sepakbola di wilayah itu yang menginginkan memiliki klub profesional.
Saat didirikan, Lampang memilih warna hijau zamrud. Selain simbol Provinsi Lampang, hijau zamrud juga menjadi warna kesenangan Budha, menurut budaya di kawasan itu. Logo lampang berupa kereta kencana diciptakan Bamrung Issarakul pada 2016 dalam sebuah kontes berjudul Iconic Design Contest.
Lampang memainkan semua pertandingan kandang di Lampang Provincial Stadium. Stadion dengan lintasan atletik tersebut tergolong kecil karena hanya bisa mampu menampung sekitar 5.500 penonton. Untuk kompetisi di kasta kedua Negeri Gajah Putih, stadion dengan kapasitas seperti itu normal.
2. Bermain 6 musim di Divisi III sebelum promosi
Sejak pertama kali berdiri, Lampang langsung bermain di kompetisi paling bawah. Dulu kompetisi itu disebut Thai Division 2. Sekarang, kompetisi itu bernama Thai League 3. Sementara kasta terendah diberi nama Thai League 4.
Butuh 6 musim bagi Lampang untuk bisa lolos dari Divisi III. Pada musim debut, mereka bertengger di posisi 13 klasemen akhir. Dari 30 pertandingan, 7 kemenangan, 6 skor imbang, dan 17 kekalahan dihasilkan. Lampang juga hanya mencetak 33 gol dan kemasukan 48 gol.
Puncak performa Lampang di Divisi III ada pada 2015. Saat itu, menjalani 26 pertandingan, mereka memenangkan 14 diantaranya. Sisanya, 10 skor imbang dan 2 kekalahan. Dengan selisih gol 37-14 dan raihan 52 poin, Lampang menjadi juara dan berhak selembar tiket promosi ke Divisi II 2016.
3. Dipimpin presiden klub wanita
Sunee Sommee adalah wanita yang memiliki jasa sangat besar terhadap Lampang. Selain ikut mendirikan klub, Sunee juga menjadi presiden klub hingga hari ini. Di Lampang, Sunee juga dikenal sebagai Ketua Lampang Provincial Administration Organization. Itu semacam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Indonesia.
Sebagai pemimpin klub, Sunee menargetkan Lampang sudah berada di Thai League 1 musim depan atau minimal pada 2022/2023. Dia ingin saat waktu itu tiba, lampang sudah siap secara infrastruktur dan menajemen. "Kami butuh stadion yang lebih besar jika ingin bermain di Divisi I. Kami harus mempersiapkannya dari sekarang," kata Sunee, dilansir Lanna Post.
4. Diperkuat mantan pemain Bali United
Saat tiba di Lampang, Todd tidak akan kesulitan beradaptasi. Bukan karena keberadaan Basna di negara yang sama, melainkan Kevin Brands. Pesepakbola asal Belanda itu pernah tercatat sebagai pemain Bali United. Brands berada di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada 2018.
Meski tidak lama berkutat di Liga Indonesia, setidaknya Todd memiliki teman bicara yang mengerti Bahasa Indonesia. Apalagi, Brands juga beroperasi di sektor depan sebagai gelandang serang. Mantan pemain Go Ahead Eagles itu juga ditunjuk sebagai kapten Lampang.
"Saya senang karena ditunjuk menjadi kapten. Saya berterima kasih kepada semua orang yang sudah mempercayai saya untuk menjadi kapten. Saya sangat bangga. Saya memiliki perasaan yang bagus dengan penunjukkan ini," ujar Brands di akun Youtube Lampang FC Channel.
"Kami tidak yang bagus. Kami punya pemain yang pekerja keras. Kami punya pelatih hebat. Kita punya sistem yang adil dan jelas. Saya sangat percaya diri dengan semua yang ada di klub ini. Saya sangat percaya klub ini akan sangat siap menghadapi kompetisi," pungkas pesepakbola kelahiran Waalwijk, 28 Maret 1988, itu.
Kepindahan Todd ke Negeri Gajah Putih dikonfirmasi langsung para petinggi Persipura Jayapura. Mutiara Hitam telah berkomunikasi dengan agensi yang membawa Todd ke Thailand. Mereka mendapatkan kepastian bahwa Todd akan mengikuti jejak Rudolof Yanto Basna.
BACA FEATURE LAINNYA
Daftar 50 Kandidat Pemain, Klub, Pelatih, dan Agen Terbaik Abad Ini
Daftar 50 Kandidat Pemain, Klub, Pelatih, dan Agen Terbaik Abad Ini
"Ini merupakan bukti komitmen Persipura dalam upaya pembinaan pemain-pemain muda. Kita pasti akan dukung apabila ada hal yang sama untuk pemain kita yang lain, karena bermain di luar negeri pasti akan menambah pengalaman, melatih mental, mengasah teknik, dan sudah tentu menambah pendapatan mereka," bunyi pernyataan klub.
BACA ANALISIS LAINNYA
Aneh, Persentase Menang AC Milan Justru Lebih Besar Tanpa Ada Zlatan
Aneh, Persentase Menang AC Milan Justru Lebih Besar Tanpa Ada Zlatan
Di Thailand, Lampang adalah klub kecil. Mereka belum pernah bermain di kasta tertinggi kompetisi Negeri Gajah Putih. Berikut ini 4 fakta menarik tentang klub berseragam hijau tersebut:
Lampang adalah Ibu Kota Provinsi Lampang. Wilayahnya di utara Negeri Gajah Putih yang berbatasan dengan Provinsi Chiangmai. Kota Lampang memiliki penduduk sekitar 60.000 orang. Sementara Provinsi Lampang dihuni sekitar 750.000 orang.
Wilayah itu baru memiliki klub sepakbola sejak 2010 ketika Lampang Football Club dibentuk. Memiliki julukan The Emerald Chariots, Lampang didirikan oleh sekelompok penggemar sepakbola di wilayah itu yang menginginkan memiliki klub profesional.
Lampang memainkan semua pertandingan kandang di Lampang Provincial Stadium. Stadion dengan lintasan atletik tersebut tergolong kecil karena hanya bisa mampu menampung sekitar 5.500 penonton. Untuk kompetisi di kasta kedua Negeri Gajah Putih, stadion dengan kapasitas seperti itu normal.
2. Bermain 6 musim di Divisi III sebelum promosi
Sejak pertama kali berdiri, Lampang langsung bermain di kompetisi paling bawah. Dulu kompetisi itu disebut Thai Division 2. Sekarang, kompetisi itu bernama Thai League 3. Sementara kasta terendah diberi nama Thai League 4.
Butuh 6 musim bagi Lampang untuk bisa lolos dari Divisi III. Pada musim debut, mereka bertengger di posisi 13 klasemen akhir. Dari 30 pertandingan, 7 kemenangan, 6 skor imbang, dan 17 kekalahan dihasilkan. Lampang juga hanya mencetak 33 gol dan kemasukan 48 gol.
Puncak performa Lampang di Divisi III ada pada 2015. Saat itu, menjalani 26 pertandingan, mereka memenangkan 14 diantaranya. Sisanya, 10 skor imbang dan 2 kekalahan. Dengan selisih gol 37-14 dan raihan 52 poin, Lampang menjadi juara dan berhak selembar tiket promosi ke Divisi II 2016.
3. Dipimpin presiden klub wanita
Sunee Sommee adalah wanita yang memiliki jasa sangat besar terhadap Lampang. Selain ikut mendirikan klub, Sunee juga menjadi presiden klub hingga hari ini. Di Lampang, Sunee juga dikenal sebagai Ketua Lampang Provincial Administration Organization. Itu semacam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Indonesia.
Sebagai pemimpin klub, Sunee menargetkan Lampang sudah berada di Thai League 1 musim depan atau minimal pada 2022/2023. Dia ingin saat waktu itu tiba, lampang sudah siap secara infrastruktur dan menajemen. "Kami butuh stadion yang lebih besar jika ingin bermain di Divisi I. Kami harus mempersiapkannya dari sekarang," kata Sunee, dilansir Lanna Post.
4. Diperkuat mantan pemain Bali United
Saat tiba di Lampang, Todd tidak akan kesulitan beradaptasi. Bukan karena keberadaan Basna di negara yang sama, melainkan Kevin Brands. Pesepakbola asal Belanda itu pernah tercatat sebagai pemain Bali United. Brands berada di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada 2018.
Meski tidak lama berkutat di Liga Indonesia, setidaknya Todd memiliki teman bicara yang mengerti Bahasa Indonesia. Apalagi, Brands juga beroperasi di sektor depan sebagai gelandang serang. Mantan pemain Go Ahead Eagles itu juga ditunjuk sebagai kapten Lampang.
"Saya senang karena ditunjuk menjadi kapten. Saya berterima kasih kepada semua orang yang sudah mempercayai saya untuk menjadi kapten. Saya sangat bangga. Saya memiliki perasaan yang bagus dengan penunjukkan ini," ujar Brands di akun Youtube Lampang FC Channel.
"Kami tidak yang bagus. Kami punya pemain yang pekerja keras. Kami punya pelatih hebat. Kita punya sistem yang adil dan jelas. Saya sangat percaya diri dengan semua yang ada di klub ini. Saya sangat percaya klub ini akan sangat siap menghadapi kompetisi," pungkas pesepakbola kelahiran Waalwijk, 28 Maret 1988, itu.