Sudah jatuh tertimpa tangga.
Sanksi dua tahun larangan bertanding di Eropa dianggap masih belum apa-apa. Pukulan baru diprediksi akan menimpa Manchester City yaitu ditendang dari Premier League.
Selain larangan bermain di Eropa, City juga mendapat denda 30 juta euro (Rp 445 miliar).
The Citizen dinyatakan bersalah melanggar Financial Fair Play karena memalsukan dana sponsor pada kurun 2012 sampai 2016. Manchester City kemudian mengajukan banding dan membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS).
Beberapa pekan ke depan akan menjadi saat-saat menarik antara Manchester City melawan UEFA.
Kabar terbaru seperti diberitakan Give Me Sports, ada pihak yang berspekulasi Manchester City akan kehilangan gelar Premier League musim 2013-2014.
Pakar keuangan sepak bola, Mo Chatra juga mengeluarkan penilaian sendiri atas kasus ini.
Mo Chatra meyakini Premier League akan mengeluarkan Manchester City jika terbukti bersalah memalsukan atau mengubah keuangan mereka.
"Sejak berita tentang sanksi Manchester City atas larangan bermain di kompetisi Eropa selama dua tahun dan denda 25 juta pounds oleh UEFA, banyak bermunculan macam-macam konsekuensi yang timbul dari keputusan tersebut. Hukum pidana menjadi satu di antara spekulasi yang belum banyak dimuat media.”
"Lihat, memalsukan akuntansi adalah pelanggaran pidana di Inggris tepatnya pada bagian 17 dari Theft Act 1968. Jika ada catatan keuangan City yang telah diamandemen atau dipalsukan untuk menyajikan posisi terdistorsi, mereka melanggar hukum," jelas Charta.
"Jika City bersalah atas kasus ini, tidak hanya hukuman penjara yang mungkin terjadi, tetapi kemungkinan pengusiran dari Premier League akan tidak terhindarkan," tegas Charta.
Selain larangan bermain di Eropa, City juga mendapat denda 30 juta euro (Rp 445 miliar).
BACA BERITA LAINNYA
Selebrasi Arsenal Sudah Kayak Juara Saja
Selebrasi Arsenal Sudah Kayak Juara Saja
Mo Chatra meyakini Premier League akan mengeluarkan Manchester City jika terbukti bersalah memalsukan atau mengubah keuangan mereka.
BACA BERITA LAINNYA
Striker Ini Dibeli Rp 710 Miliar, Hanya Bikin Satu Gol
Striker Ini Dibeli Rp 710 Miliar, Hanya Bikin Satu Gol
"Lihat, memalsukan akuntansi adalah pelanggaran pidana di Inggris tepatnya pada bagian 17 dari Theft Act 1968. Jika ada catatan keuangan City yang telah diamandemen atau dipalsukan untuk menyajikan posisi terdistorsi, mereka melanggar hukum," jelas Charta.