Wasit Damian Rubino mengacungkan kartu merah ke segala arah: kiri, kanan dan tengah. Semua pemain dikartumerah!
Pada tahun 2011, di sebuah pertandingan di divisi kelima Argentina yang mempertemukan kesebelasan Claypole dan Victoriano Arenas terjadi pertarungan yang sengit dan segalanya menjadi sangat panas di lapangan. Sampai-sampai wasit Damian Rubino mengacungkan kartu merah ke segala arah: kiri, kanan dan tengah.

Wasit Rubino mengeluarkan satu pemain yang kemudian disusul dengan dua kartu kuning di babak pertama dan kemudian perkelahian gila terjadi di babak kedua saat tekel dan sepak terjang liar terus berlanjut. Pemain, manajer, pelatih hingga beberapa penggemar pun terlibat - dengan pukulan dan tendangan berulang kali.

Tidak mendukung perbuatan yang merusak nilai-nilai sportivitas, Rubino membuat keputusan untuk mengirim semua 22 pemain dan juga memberikan perintah berbaris kepada 14 orang lagi - kombinasi pemain pengganti dan pelatih yang telah memainkan peran mereka dalam perkelahian yang tidak layak tersebut. Semuanya dikartu merah.

Mengingat peristiwa yang terjadi, Rubino berujar kepada BBC bahwa dia terpaksa mengambil tindakan itu karena situasi tak terkontrol.

"Kami berhenti agar para pemain bisa mendapatkan air karena cuaca sangat, sangat panas. Salah satu pemain sangat marah dan dia mencoba meninju salah satu pelatih. Pemain yang dikeluarkan di babak pertama, No. 7, dia ada di sana menonton pertandingan dan berdiri di sisi lain pagar - tanpa seragamnya karena dia telah berganti pakaian sipil,” ujar Rubino.



"Ketika saya meniup peluit untuk menyelesaikan permainan, dia masuk ke lapangan dan mendekati salah satu pemain dan meninju wajahnya."

"Semua pemain lain ingin memukulnya sehingga mereka mulai mengejarnya dan itu adalah huru-hara yang besar. Dia melarikan diri ke ruang ganti dan rekan satu tim berusaha untuk membelanya. Saya tidak menunjukkan kartu merah di sana-sini karena bisa meningkatkan kekerasan. Suasana tenang karena polisi ada di sana."

"Ketika tawuran selesai, kami masuk ke ruang ganti dan saat itulah kami memutuskan untuk memberikan kartu merah untuk mereka semua,” tutup Rubino.

Ada beberapa pembicaraan pada saat itu bahwa keputusan tersebut akan dibatalkan, namun hingga sekarang kartu yang dikeluarkan oleh Rubino tetap menjadi rekor dunia, terkhusus di dunia sepak bola sendiri.

Pria lain yang mencatatkan rekor prestasi terkait kartu merah adalah pemain Kolombia, Gerardo Bedoya yang secara resmi menjadi pemain terkotor dalam sejarah setelah dikeluarkan 46 kali dalam karirnya sebagai pesepak bola profesional.