Dia pernah menjadi pemain tangguh di lini belakang tim nasional Italia pada Piala Dunia 1974, 1978, dan Euro 1980.
Mauro Belluggi pernah menjadi pemain tangguh di lini belakang tim nasional Italia pada Piala Dunia 1974, 1978, dan Euro 1980. Tapi, di hari tuanya, mantan pemain Inter Milan dan Napoli itu harus mengalami amputasi kedua kaki karena Covid-19.

Lahir di Buonconvento, 7 Februari 1950, Belluggi memulai karier sepakbola bersama Inter di Serie A 1969/1968. Dia menjalani sebut pada 31 Agustus 1969 dalam pertandingan Coppa Italia. Performa yang mengesankan pada penampilan perdana membuat pelatih I Nerazzurri saat itu, Alfredo Foni, mempercayakan lini belakang kepada Belluggi.

Berkat penampilan yang konsisten, Belluggi bertahan hingga akhir musim 1973/1974. Selama 5 musim bermain di Kota Mode, dia memainkan 90 pertandingan Serie A dan mengemas 1 gol. Jika ditotal dengan pertandingan-pertandingan lain, Belluggi mengemas 137 laga.

Setelah kontrak berakhir, Bellugi kemudian meninggalkan Inter untuk bergabung dengan Bologna. Bermain pada 1974-1979, pemilik postur 183 cm tersebut juga menjadi pemain yang penting di lini belakang. Belluggi bermain 93 kali untuk klub yang bermarkas di Stadio Renato dall'Ara tersebut.

Selanjutnya, Belluggi meneruskan karier di Napoli pada 1979/1979. Kemudian, hijrah ke Pistoiese pada 1980/1981. Di dua klub tersebut Belluggi tidak banyak menghadirkan penampilan di pertandingan Serie A.



Selain bersama klub, karier Belluggi juga cemerlang ketika membela Italia. Dia memainkan 31 pertandingan untuk Gli Azzurri pada 1972 hingga 1979. Belluggi ikut memainkan 5 pertandingan di Piala Dunia 1978. Dia tampil sangat bagus di sektor belakang skuad asuhan Enzo Bearzot.

Ketika itu, Belluggi menjadi pemain yang bertanggung jawab melindungi Dino Zoff. Belluggi bermain dengan Claudio Gentille untuk menjadi barisan pemain belakang paling tangguh selama Piala Dunia berlangsung di Argentina.

Hasilnya, Italia menjadi juara Grup 1 dengan 3 kemenangan dari 3 pertandingan. Mereka menempatkan tuan rumah sebagai runner-up. Sayang, pada fase grup kedua, Italia hanya menjadi runner-up sehingga hanya memiliki kesempatan untuk memperebutkan posisi 3. Di play-off, Gli Azzurri menyerah 1-2 dari Brasil.

Selain Piala Dunia 1978, Belluggi juga ambil bagian di Piala Dunia 1974. Sayang, Gli Azzurri kandas di fase grup pertama. Belluggi juga ikut saat Italia tampil di Euro 1980. Tapi, dia menjadi pemain cadangan yang tidak dimainkan. Pada ajang itu, Gli Azzurri kembali harus puas di posisi 4.

Sekembalinya dari Euro 1980, Belluggi fokus membela Pistoiese sebelum akhirnya pensiun pada 1981. Cedera di kedua kakinya, khususnya di tumit, membuat Belluggi memutuskan berhenti total. Setelah gantung sepatu, Belluggi tidak bantir stir menjadi pelatih. Dia memilih menekuni aktivitas lain sebagai pengusaha dengan sesekali muncul di televisi sebagai komentator pertandingan.

Namun, setelah lama tidak terdengar, Belluggi tiba-tiba muncul dengan kabar duka. Kedua kakinya yang dulu pernah cedera harus diamputasi. Langkah itu diambil karena Belluggi terpapar Virus Corona. Tim medis menjelaskan Covid-19 memperparah sakit di kaki Belluggi.

Yang mengharukan adalah Belluggi ternyata tidak merasa bersedih dengan kondisi kakinya. Justru, dia merespons dengan banyak bercanda. "Mereka mengambil kaki yang saya gunakan untuk mencetak gol melawan Borussia Moenchengladbach," ucap Belluggi setelah operasinya sukses, dilansir News24.

Maksud Belluggi adalah satu-satunya gol yang dihasilkan sepanjang karier bersama Inter. Itu adalah gol di pertandingan Putaran II Piala Champions 1971/1972, 3 November 1971. I Nerazzurri memetik kemenangan 4-2 dan Bellugi mencetak gol pembuka.

Kemudian, Inter menantang Standar Liege di perempat final. Mereka unggul gol tandang dalam skor agregat 2-2. Inter melanju ke semifinal dan menyingkirkan Glasgow Celtic. Sayang, mereka harus mengakui keunggulan Ajax Amsterdam di final. Inter menyerah 0-2 lewat 2 gol Johan Cruyff.

Ketika itu, Belluggi bermain 90 menit. Menjalin kuartet dengan Giacinto Facchetti, Giubertoni, dan Tarcisio Burgnich, Belluggi sebenarnya tampil sangat bagus sejak kick-off. Tapi, Cruyff memang sedang berada di puncak karier. Legenda Belanda itu mampu memanfaatkan celah yang terbuka lebar di babak kedua untuk menghukum para pemain Inter.

"Setelah ini saya akan membeli prostesis. Jadi, saya akan bisa bermain berlari secepat Oscar Pistorius," tambah Belluggi. Prostesis yang disebut Belluggi adalah alat bantu berjalan yang menyerupai bentuk kaki. Dia ingin punya prostesis seperti Oscar Pistorius, yaitu atlet lari paralympic ternama asal Afrika Selatan.