Salah satu yang menjadi bahan bahasan ramai adalah Ismael Bennacer. Selain dia, ada nama Serge Gnabry. Dua-duanya dijual murah.
Dulu, saat ada pemain yang meninggalkan Arsenal, maka karier pemain tersebut dapat dikatakan mengalami penurunan, namun kini justru sebaliknya, misalnya saja Serge Gnabry yang justru tampil luar biasa bersama Bayern Muenchen di Bundesliga dan Liga Champions.
Atau kita bisa melihat dengan nyata bagaimana Wojciech Szczesny tampil hebat di bawah mistar Juventus.
Jika dihitung kembali, bukan hanya Gnabry dan Szczesny yang tampil impresif usai meninggalkan Islington. Setidaknya ada 9 pemain termasuk kedua nama sebelumnya yang tampil impresif, lalu siapa sajakah pemain tersebut? Berikut ulasannya:
1. Serge Gnabry
Pemain Jerman itu menandatangani kontrak dengan Arsenal ketika ia berusia 16 tahun pada 2010 dengan nilai kontrak sekitar 100.000 Poundsterling. Pada waktu itu, banyak pengamat sepak bola yang beranggapan bahwa Gnabry adalah masa depan sepak bola Jerman. Bahkan Mesut Ozil kemudian mengatakan bahwa Gnabry adalah pemain terbaik yang pernah ia lihat.
Tapi pada prosesnya, Gnabry mengalami cedera lutut yang serius dan menghentikan kemajuannya bersama The Gunners, dan masa peminjamannya di West Brom juga tak berjalan dengan baik. Wenger kemudian menjual Gnabry ke Werder Bremen seharga 5 juta Poundsterling pada 2017, dan setelah membintangi The River Islanders selama satu musim, ia kemudian bergabung dengan Bayern Muenchen dan menjadi salah satu pemain muda terbaik saat ini.
2. Donyell Malen
Lulus dari akademi Arsenal pada tahun 2017, Malen kemudian langsung diboyong oleh Jong PSV untuk bermain di belanda. Pemain berusia 21 tahun itu awalnya adalah produk akademi Ajax, sebelum The Gunners mengontraknya pada tahun 2015. Tapi Malen gagal masuk tim utama, meski Arsene Wenger menggambarkan penyerang Belanda itu memiliki 'kualitas menarik' dalam tur pramusim di Australia dan China.
Pada 2018, Malen menjadi bintang saat PSV kemudian memenangkan gelar Belanda, dan ia sukses menyumbangkan 11 gol di semua kompetisi.
3. Ismael Bennacer
Pada 2015, Bennacer meninggalkan klub Prancis, Arles untuk bergabung dengan The Gunners. Debutnya terjadi dalam pertandingan Piala Liga pada tahun yang sama – saat menang kalah telak 3-0 dari tim Championship, Sheffield Wednesday. Pada tahun 2017, pemain timnas Aljazair itu kemudian dipinjamkan ke tim Ligue 2, Tours dan tampil cukup mengesankan sehingga Empoli mempermanenkannya.
Pada 2018, Bennacer membantu klubnya dipromosikan ke Serie A, tetapi terlepas dari fakta mereka terdegradasi pada musim berikutnya, Bennacer tampil sangat menjanjikan sepanjang musim. AC Milan mengontraknya pada musim panas dengan mahar 14,2 juta Poundsterling dengan The Gunners dilaporkan menerima 4,5 juta Poundsterling dari klausul jual.
Kini bersama Il Diavolo, Bennacer mungkin akan meraih gelar bergengsi seperti Serie A jika anak asuh Pioli mampu tampil konsisten.
4.Wojciech Szczesny
Setelah jenuh melihat aksi lawak Szczesny di dalam dan di luar lapangan, termasuk ketahuan merokok di kamar mandi, Wenger dan Arsenal memutuskan untuk memindahkan pemain timnas Polandia itu dalam kesepakatan pinjaman ke Roma selama dua tahun sebelum dipermanenkan oleh Juventus pada tahun 2017 dalam kesepakatan 11 juta Poundsterling.
Di Roma, Szczesny menjaga 14 clean sheet di musim keduanya dan membantu klub mencapai total poin Serie A tertinggi mereka. Kemudian, menyusul kepergian Buffon pada 2018, ia mewarisi nomor punggung 1 di Si Nyonya Tua dan telah memenangkan tiga gelar Serie A dan satu Coppa Italia.
5. Jeff Reine-Adelaide
Reine-Adelaide memulai kariernya di Lens dan sebuah gebrakan besar ketika Arsenal memperoleh jasanya.
Seorang pemain sayap yang kreatif, Reine-Adelaide tidak pernah merasakan bermain di tim utama Wenger – ia hanya muncul dalam pertandingan Piala FA melawan Sunderland dan Sutton United. Secara keseluruhan, Reine-Adelaide hanya membuat enam penampilan sebelum pindah ke Angers pada 2018 dengan biaya yang tidak diungkapkan setelah peminjaman yang sukses.
Pada musim 2018/19, ia diakui sebagai salah satu pemain muda terbaik Prancis, dan dibeli oleh manajemen Lyon untuk menggantikan Nabil Fekir, kini ia sedang dalam masa peminjaman di Nice. Satu yang pasti, para penggemar Arsenal pasti terkejut bila melihat harga jual Reine-Adelaide yang kini menembus 25 juta Poundsterling berdasarkan data transfermarkt.com.
6.Carlos Vela
Dahulu, mantan manajer Arsenal, Wenger pernah menjuluki Vela sebagai Robbie Fowler dari Meksiko.
Vela bergabung dengan Arsenal pada 2005 setelah membantu Meksiko memenangkan Piala Dunia U-17 dan memenangkan Sepatu Emas. Vela menunjukkan kualitasnya dalam balutan seragam Arsenal, terutama di Piala Liga, di mana ia pernah mencetak hat-trick saat mengahdapi Sheffield United pada 2008. Namun dengan jatah bermain yang terbatas di tim utama, Vela pergi ke West Brom dengan status pinjaman dan kemudian ke Real Sociedad, dimana selama 6 musim disana ia menjadi pemain bintang La Liga. Kini bermsa Los Angeles FC, Vela menajdi penyerang terbaik di daratan Negri Paman Sam dan sempat bersaing dengan Zlatan Ibrahimovic.
7. Giovanni Van Bronckhorst
Setelah membintangi Rangers, Van Bronckhorst kemudian diboyong oleh Wenger pada tahun 2001 dengan bayaran sebesar 8 juta Poundsterling. Ia ditandatangani sebagai pengganti Emmanuel Petit yang hengkang ke Barcelona. Namun, cedera ligamen membuatnya berada di ruang perawatan setelah hanya beberapa bulan di klub.
Dia kembali tetapi Wenger berjuang untuk menemukan posisi terbaiknya, dengan Van Bronckhorst bergantian antara lini tengah dan bek kiri. Pada tahun 2003, ia dipinjamkan ke Barcelona - dimana ia tampil 155 kali, memenangkan dua gelar La Liga dan Liga Champions. Van Bronckhorst juga sempat tampil di final Piala Dunia 2010 untuk Belanda.
8. Lassana Diarra
Ketika Freddie Ljungberg hengkang ke West Ham, Diarra disebut sebagai 'pemain multi-fungsi' oleh Wenger dan merupakan tambahan yang bagus untuk skuad. Namun, gelandang pekerja keras itu tidak pernah diberikan kesempatan bermain di posisi lapangan tengah.
Sebaliknya, Mathieu Flamini dipilih untuk bermitra dengan Cesc Fabregas di lini tengah dengan Diarra kadang-kadang bermain sebagai bek kanan. Setelah hanya lima bulan di Arsenal, ia dijual ke Portsmouth seharga 5,5 Poundsterling pada tahun 2008, memenangkan Piala FA pada musim yang sama sebelum pidnah ke Real Madrid pada tahun 2009 dengan harga 18,8 juta Poundsterling.
Bersama Los Blancos, ia suskes memenangkan gelar La Liga dan bermain untuk PSG pada tahun 2018 dimana ia sukses meraih gelar treble winners.
9. Oguzhan Ozyakup
Ozyakup bergabung dengan akademi muda The Gunners pada tahun 2008 namun tak pernah sekalipun mendapat jatah bermain di Emirates. Ia kemudian hengkang ke Besiktas, dimana ia sukses meraih dua gelar Super Lig Turki secara beruntun, dan gelandang Turki itu sempat ingin diboyong kembali oleh Arsenal pada tahun 2018, sayangnya, pemain internasional Turki yang kini memiliki 42 caps untuk negaranya memutuskan untuk tetap bertahan.
Dideskripsikan oleh mantan pemain timnas Turki, Rıdvan Dilmen sebagai 'pemain cerdas', Ozyakup telah dibandingkan dengan Zinedine Zidane karena kemampuannya dalam menggiring bola.
Atau kita bisa melihat dengan nyata bagaimana Wojciech Szczesny tampil hebat di bawah mistar Juventus.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Legenda Barcelona Henrik Larsson Menjalani Karier di Liga Hoki Swedia
Kisah Legenda Barcelona Henrik Larsson Menjalani Karier di Liga Hoki Swedia
Tapi pada prosesnya, Gnabry mengalami cedera lutut yang serius dan menghentikan kemajuannya bersama The Gunners, dan masa peminjamannya di West Brom juga tak berjalan dengan baik. Wenger kemudian menjual Gnabry ke Werder Bremen seharga 5 juta Poundsterling pada 2017, dan setelah membintangi The River Islanders selama satu musim, ia kemudian bergabung dengan Bayern Muenchen dan menjadi salah satu pemain muda terbaik saat ini.
BACA FEATURE LAINNYA
Laga yang Dibutuhkan 10 Superstar Manchester United Cetak 50 Gol di Liga Premier
Laga yang Dibutuhkan 10 Superstar Manchester United Cetak 50 Gol di Liga Premier
Lulus dari akademi Arsenal pada tahun 2017, Malen kemudian langsung diboyong oleh Jong PSV untuk bermain di belanda. Pemain berusia 21 tahun itu awalnya adalah produk akademi Ajax, sebelum The Gunners mengontraknya pada tahun 2015. Tapi Malen gagal masuk tim utama, meski Arsene Wenger menggambarkan penyerang Belanda itu memiliki 'kualitas menarik' dalam tur pramusim di Australia dan China.
Pada 2018, Malen menjadi bintang saat PSV kemudian memenangkan gelar Belanda, dan ia sukses menyumbangkan 11 gol di semua kompetisi.
Pada 2018, Bennacer membantu klubnya dipromosikan ke Serie A, tetapi terlepas dari fakta mereka terdegradasi pada musim berikutnya, Bennacer tampil sangat menjanjikan sepanjang musim. AC Milan mengontraknya pada musim panas dengan mahar 14,2 juta Poundsterling dengan The Gunners dilaporkan menerima 4,5 juta Poundsterling dari klausul jual.
Kini bersama Il Diavolo, Bennacer mungkin akan meraih gelar bergengsi seperti Serie A jika anak asuh Pioli mampu tampil konsisten.
4.Wojciech Szczesny
Setelah jenuh melihat aksi lawak Szczesny di dalam dan di luar lapangan, termasuk ketahuan merokok di kamar mandi, Wenger dan Arsenal memutuskan untuk memindahkan pemain timnas Polandia itu dalam kesepakatan pinjaman ke Roma selama dua tahun sebelum dipermanenkan oleh Juventus pada tahun 2017 dalam kesepakatan 11 juta Poundsterling.
Di Roma, Szczesny menjaga 14 clean sheet di musim keduanya dan membantu klub mencapai total poin Serie A tertinggi mereka. Kemudian, menyusul kepergian Buffon pada 2018, ia mewarisi nomor punggung 1 di Si Nyonya Tua dan telah memenangkan tiga gelar Serie A dan satu Coppa Italia.
5. Jeff Reine-Adelaide
Reine-Adelaide memulai kariernya di Lens dan sebuah gebrakan besar ketika Arsenal memperoleh jasanya.
Seorang pemain sayap yang kreatif, Reine-Adelaide tidak pernah merasakan bermain di tim utama Wenger – ia hanya muncul dalam pertandingan Piala FA melawan Sunderland dan Sutton United. Secara keseluruhan, Reine-Adelaide hanya membuat enam penampilan sebelum pindah ke Angers pada 2018 dengan biaya yang tidak diungkapkan setelah peminjaman yang sukses.
Pada musim 2018/19, ia diakui sebagai salah satu pemain muda terbaik Prancis, dan dibeli oleh manajemen Lyon untuk menggantikan Nabil Fekir, kini ia sedang dalam masa peminjaman di Nice. Satu yang pasti, para penggemar Arsenal pasti terkejut bila melihat harga jual Reine-Adelaide yang kini menembus 25 juta Poundsterling berdasarkan data transfermarkt.com.
6.Carlos Vela
Dahulu, mantan manajer Arsenal, Wenger pernah menjuluki Vela sebagai Robbie Fowler dari Meksiko.
Vela bergabung dengan Arsenal pada 2005 setelah membantu Meksiko memenangkan Piala Dunia U-17 dan memenangkan Sepatu Emas. Vela menunjukkan kualitasnya dalam balutan seragam Arsenal, terutama di Piala Liga, di mana ia pernah mencetak hat-trick saat mengahdapi Sheffield United pada 2008. Namun dengan jatah bermain yang terbatas di tim utama, Vela pergi ke West Brom dengan status pinjaman dan kemudian ke Real Sociedad, dimana selama 6 musim disana ia menjadi pemain bintang La Liga. Kini bermsa Los Angeles FC, Vela menajdi penyerang terbaik di daratan Negri Paman Sam dan sempat bersaing dengan Zlatan Ibrahimovic.
7. Giovanni Van Bronckhorst
Setelah membintangi Rangers, Van Bronckhorst kemudian diboyong oleh Wenger pada tahun 2001 dengan bayaran sebesar 8 juta Poundsterling. Ia ditandatangani sebagai pengganti Emmanuel Petit yang hengkang ke Barcelona. Namun, cedera ligamen membuatnya berada di ruang perawatan setelah hanya beberapa bulan di klub.
Dia kembali tetapi Wenger berjuang untuk menemukan posisi terbaiknya, dengan Van Bronckhorst bergantian antara lini tengah dan bek kiri. Pada tahun 2003, ia dipinjamkan ke Barcelona - dimana ia tampil 155 kali, memenangkan dua gelar La Liga dan Liga Champions. Van Bronckhorst juga sempat tampil di final Piala Dunia 2010 untuk Belanda.
8. Lassana Diarra
Ketika Freddie Ljungberg hengkang ke West Ham, Diarra disebut sebagai 'pemain multi-fungsi' oleh Wenger dan merupakan tambahan yang bagus untuk skuad. Namun, gelandang pekerja keras itu tidak pernah diberikan kesempatan bermain di posisi lapangan tengah.
Sebaliknya, Mathieu Flamini dipilih untuk bermitra dengan Cesc Fabregas di lini tengah dengan Diarra kadang-kadang bermain sebagai bek kanan. Setelah hanya lima bulan di Arsenal, ia dijual ke Portsmouth seharga 5,5 Poundsterling pada tahun 2008, memenangkan Piala FA pada musim yang sama sebelum pidnah ke Real Madrid pada tahun 2009 dengan harga 18,8 juta Poundsterling.
Bersama Los Blancos, ia suskes memenangkan gelar La Liga dan bermain untuk PSG pada tahun 2018 dimana ia sukses meraih gelar treble winners.
9. Oguzhan Ozyakup
Ozyakup bergabung dengan akademi muda The Gunners pada tahun 2008 namun tak pernah sekalipun mendapat jatah bermain di Emirates. Ia kemudian hengkang ke Besiktas, dimana ia sukses meraih dua gelar Super Lig Turki secara beruntun, dan gelandang Turki itu sempat ingin diboyong kembali oleh Arsenal pada tahun 2018, sayangnya, pemain internasional Turki yang kini memiliki 42 caps untuk negaranya memutuskan untuk tetap bertahan.
Dideskripsikan oleh mantan pemain timnas Turki, Rıdvan Dilmen sebagai 'pemain cerdas', Ozyakup telah dibandingkan dengan Zinedine Zidane karena kemampuannya dalam menggiring bola.