Henrik Larsson dikenal sebagai pesepakbola hebat Swedia sebelum era Zlatan Ibrahimovic. Dia hantu menakutkan di kotak penalti lawan.
Henrik Larsson dikenal sebagai pesepakbola hebat Swedia sebelum era Zlatan Ibrahimovic. Selain menjadi pemain di sejumlah klub besar Eropa, Larsson sempat bermain di Liga Floorball Swedia 2008/2009. Uniknya, itu dilakukan di sela-sela bermain sepakbola untuk Helsingborgs IF (HIF).
Floorball (bola lantai) adalah jenis hoki lantai dengan 5 pemain dan 1 penjaga gawang di setiap tim. Pria dan wanita bermain di dalam ruangan dengan tongkat sepanjang 96-115,5 cm dan bola plastik berlubang dengan diameter 70-72 mm. Pertandingan dimainkan dalam 3 periode 20 menit.
Floorball menggelar Kejuaraan Dunia untuk pertama kalinya pada 2017 di Wroclaw, Polandia. Swedia adalah juara edisi pertama. Negeri Skandinavia itu juga berstatus tempat ditemukannya permainan ini, yaitu pada akhir 1960-an. Karena itu, floorball memiliki banyak penggemar di negara itu selain sepakbola, hoki es, dan rally mobil.
Aturan dasar pertandingan floorball ditetapkan pada 1979 ketika klub profesional pertama di dunia, Sala IBK, didirikan di Swedia. Aturan resmi untuk pertandingan pertama kali ditulis pada 1981 dan langsung dikelola serta diawasi oleh Federasi Floorball Internasional (IFF).
Pada 2014, ada lebih dari 300 ribu pemain floorball terdaftar di seluruh dunia. Norwegia, Republik Ceko, Finlandia, Swedia, dan Swiss secara konsisten menempati posisi 1, 2, atau 3 di Kejuaraan Dunia Floorball. Liga floorball profesional diselenggarakan di banyak negara, termasuk Finlandia, Swedia, Swiss, dan Ceko.
Di Swedia, ada kompetisi reguler untuk tim putra dan putri yang diberi nama Svenska Superligan. Liga Super Swedia kategori putra memiliki 14 peserta yang bertanding 26 kali di fase reguler. Delapan tim terbaik maju ke play-off untuk bertanding di perempat final, semifinal, hingga final.
Salah satu peserta liga adalah FC Helsingborg (FCH). Meski memiliki nama sama dengan klub sepakbola dari kota yang sama, kedua klub berbeda cabang olahraga maupun kepemilikan. Di FCH itulah Larsson bermain pada 2008/2009 di sela-sela memperkuat HIF selepas kembali dari masa peminjaman di Manchester United pada 2006/2007.
Pada 23 November 2008, Larsson menjalani debut saat melawan Jonkopings IK di depan 1.968 penonton. FCH memenangkan pertandingan 7-6 setelah melalui babak sudden-death. Bermainnya Larssons yang tak terduga ternyata mampu menarik perhatian besar di media. Mendadak, kompetisi floorball Swedia diberitakan ke banyak negara Eropa hingga Amerika.
Larsson kemudian melanjutkan musim ini dengan memainkan total 9 pertandingan. Dia tampil bagus dengan mencetak 4 assist dan 1 gol saat melawan Vasteras IB. Larsson mencetak poin pertamanya saat menghadapi Viskan HBK.
"Dia jauh lebih baik dari semua ahli floorball di seluruh negeri ini. Orang yang belum melihatnya bermain floorball pasti akan banyak berpikir. Dia berkontribusi banyak pada kemenangan kami. Sebelumnya, ini adalah tim yang sempat kaku dan tidak memiliki kecepatan ,” kata Pelatih FCH, Mikael Karlberg, kepada sebuah surat kabar Swedia, Aftonbladet, ketika itu.
Namun, Larsson menyadari sulit berada dalam dua tempat berbeda. Meski berada di kota yang sama, dia akhirnya memutuskan untuk terus menggeluti sepakbola dibanding floorball. Larsson baru memutuskan mundur dari sepakbola pada 2013 setelah bermain 1 kali untuk Hogaborg di Divisi II Liga Swedia.
“Saya sangat ingin bermain floorball. Tapi, saya menyadari akan sangat sulit menggabungkan musim kompetisi floorball dengan pramusim di sepakbola. Dari perspektif fisik, itu tidak akan berhasil," papar Larsson saat memutuskan meninggalkan floorball.
Keputusan Larsson untuk terus menggeluti sepakbola sangat beralasan. Sebab, olahraga terpopuler di bumi itu sudah menjadi bagian hidup Larsson sejak kecil. Dia mengenal sepakbola ketika berusia 16 bulan. Mantan pemain Feyenoord Rotterdam tersebut mengenalnya dari sang ayah, Francisco Rocha, yang memberikan bola sehingga membuat dirinya jatuh cinta.
Larsson juga mencintai sepakbola karena terlalu sering menyaksikan pertandingan, khususnya kompetisi di Inggris. Dia juga menjadikan video kisah hidup Pele pemberian ayahnya sebagai inspirasi menjadi pesepakbola hebat.
Sepanjang karier lapangan hijau, Larsson adalah hantu menakutkan di kotak penalti lawan. Dia juga punya segudang prestasi baik bersama klub maupun tim nasional. Di Feyenoord, Larsson menyumbangkan Piala KNVB (1993/1994, 1994/1995). Untuk Glasgow Celtic, dia memenangkan Liga Skotlandia (1997/1998, 2000/2001, 2001/2002, 2003/2004), Piala Skotlandia (2000/2001, 2003/2004), serta Piala Liga (1997/1998, 2000/2001).
Ketika pindah ke Barcelona, Larsson menjuarai La Liga (2004/2005, 2005/2006), Supercopa de Espana (2005), dan Liga Champions (2005/2006). Ada lagi Piala Swedia (2006) untuk HIF dan Liga Premier (2006/2007) saat dipinjam MU. Sementara bersama The Yellow Vikings, Larsson menempati peringkat 3 Piala Dunia 1994.
Floorball (bola lantai) adalah jenis hoki lantai dengan 5 pemain dan 1 penjaga gawang di setiap tim. Pria dan wanita bermain di dalam ruangan dengan tongkat sepanjang 96-115,5 cm dan bola plastik berlubang dengan diameter 70-72 mm. Pertandingan dimainkan dalam 3 periode 20 menit.
BACA BERITA LAINNYA
Erling Haaland Sebut Tiga Bek Terbaik Dunia Saat Ini
Erling Haaland Sebut Tiga Bek Terbaik Dunia Saat Ini
BACA FEATURE LAINNYA
9 Pemain yang Justru Tampil Memukau Setelah Meninggalkan Arsenal
9 Pemain yang Justru Tampil Memukau Setelah Meninggalkan Arsenal
Pada 23 November 2008, Larsson menjalani debut saat melawan Jonkopings IK di depan 1.968 penonton. FCH memenangkan pertandingan 7-6 setelah melalui babak sudden-death. Bermainnya Larssons yang tak terduga ternyata mampu menarik perhatian besar di media. Mendadak, kompetisi floorball Swedia diberitakan ke banyak negara Eropa hingga Amerika.
"Dia jauh lebih baik dari semua ahli floorball di seluruh negeri ini. Orang yang belum melihatnya bermain floorball pasti akan banyak berpikir. Dia berkontribusi banyak pada kemenangan kami. Sebelumnya, ini adalah tim yang sempat kaku dan tidak memiliki kecepatan ,” kata Pelatih FCH, Mikael Karlberg, kepada sebuah surat kabar Swedia, Aftonbladet, ketika itu.
“Saya sangat ingin bermain floorball. Tapi, saya menyadari akan sangat sulit menggabungkan musim kompetisi floorball dengan pramusim di sepakbola. Dari perspektif fisik, itu tidak akan berhasil," papar Larsson saat memutuskan meninggalkan floorball.
Keputusan Larsson untuk terus menggeluti sepakbola sangat beralasan. Sebab, olahraga terpopuler di bumi itu sudah menjadi bagian hidup Larsson sejak kecil. Dia mengenal sepakbola ketika berusia 16 bulan. Mantan pemain Feyenoord Rotterdam tersebut mengenalnya dari sang ayah, Francisco Rocha, yang memberikan bola sehingga membuat dirinya jatuh cinta.
Larsson juga mencintai sepakbola karena terlalu sering menyaksikan pertandingan, khususnya kompetisi di Inggris. Dia juga menjadikan video kisah hidup Pele pemberian ayahnya sebagai inspirasi menjadi pesepakbola hebat.
Sepanjang karier lapangan hijau, Larsson adalah hantu menakutkan di kotak penalti lawan. Dia juga punya segudang prestasi baik bersama klub maupun tim nasional. Di Feyenoord, Larsson menyumbangkan Piala KNVB (1993/1994, 1994/1995). Untuk Glasgow Celtic, dia memenangkan Liga Skotlandia (1997/1998, 2000/2001, 2001/2002, 2003/2004), Piala Skotlandia (2000/2001, 2003/2004), serta Piala Liga (1997/1998, 2000/2001).
Ketika pindah ke Barcelona, Larsson menjuarai La Liga (2004/2005, 2005/2006), Supercopa de Espana (2005), dan Liga Champions (2005/2006). Ada lagi Piala Swedia (2006) untuk HIF dan Liga Premier (2006/2007) saat dipinjam MU. Sementara bersama The Yellow Vikings, Larsson menempati peringkat 3 Piala Dunia 1994.