Orang Brasil, Wanderley justru tidak memiliki paspor bertuliskan "Republica Federativa do Brasil", melainkan "Republik Indonesia". Padahal bukan WNI. Kok bisa?
Lahir di Campinas, 11 Oktober 1988, Wanderley masih aktif menjadi pemain profesional di klub kampung halamannya, Ponte Preta. Berposisi sebagai penyerang, Wanderley juga mengawali karier di klub tersebut pada 2006. Dia menimba ilmu di Akademi Ponte Preta sejak usia 6 tahun.
Ini Alasan Kenapa Pelatih Southampton Menangis Usai Kalahkan Liverpool
Wanderley bermain 3 musim di Qatar sebelum datang tawaran dari UEA. Dia kontrak dengan Al-Sharjah jelang musim 2014/2015. Dia bergabung dengan mantan pelatihnya di Ponte Preta, Paulo Bonamigo. Wanderley mengakhiri musim ini dengan 17 gol dan berada di posisi 3 daftar pencetak gol terbanyak 2014/2015.
Daftar Kategori Gaji Pemain Arsenal, dari Dibayar Kurang Layak sampai Berlebihan
Awalnya, hal itu tidak ketahui publik Asia, khususnya Indonesia. Hanya suporter dan manajemen klub asal Dubai tersebut yang mengetahui bahwa Wanderley merupakan "pemain naturalisasi Indonesia".
Namun, penipuan itu terbongkar akibat postingan sebuah akun Twitter di UEA yang membahas sepakbola, @UAEKick, semuanya berubah. Akun itu memasang foto Wanderley berseragam A-Nasr dengan disertai bendera Indonesia dan tulisan dalam Bahasa dan Aksara Arab yang menjelaskan bergabungnya sang pemain ke Al-Nasr.
Sebelum dihapus dari lini masa, postingan itu ternyata menghebohkan dunia maya Indonesia. Protes dilancarkan. Akun media sosial sang pemain, Al-Nasr, Liga UEA, hingga AFC dihujani serangan dari warganet Indonesia. Bahkan, Imigrasi Indonesia segera melakukan penyelidikan. Hasilnya, tidak pernah ada paspor Indonesia atas nama Wanderley.
يعود بعد غياب دام 73 يوماً...#خبر | سيعيد النصر قيد مهاجمه البرازيلي "المنحوس" فاندرلي في الانتقالات الشتوية الحالية بدلاً من المغربي عبدالعزيز برادة و الذي تراجع مستواه بشكل مخيف هذا الموسم. pic.twitter.com/KHw3LMY4TC
— سدّد (@UAEkick) December 13, 2017
Akibat kesalahan itu sangat fatal. AFC memutuskan menangguhkan status Wanderley. AFC membatalkan kemenangan 3-0 Al-Nasr atas El Jaish (Qatar) pada pertandingan fase grup LCA. Saat itu, Wanderley mencetak 2 gol. Al-Nasr dianggap menggunakan pemain ilegal.
Hukuman dilanjutkan dengan larangan bagi Al-Nasr untuk berkompetisi di Asia selama 2 tahun hingga 2019. AFC menyatakan Al-Nasr sengaja memalsukan dokumen untuk mendapatkan keuntungan yang melanggar kode disiplin AFC.
Sebagai orang yang memalsukan identitas, Wanderley juga tidak luput dari hukuman. Dia mendapatkan skorsing 3 bulan larangan beraktivitas di sepakbola. Hukuman bertambah dengan larangan bermain 10 pertandingan di Liga UEA dari Asosiasi Sepakbola UEFA (UEA FA) setelah skorsing 3 bulan Wanderley berakhir.
Wanderley kembali dari larangan bermain pada 11 Maret 2017. Tidak lagi menjadi WNI, Wanderley kembali ke paspor lamanya, Brasil, dan langsung mencetak penalti pada menit akhir dalam kemenangan 4-0 atas Al-Shabab.
Pada musim 2017/2018, Wanderley memulai kompetisi dengan semangat untuk melupakan masa lalunya. Tapi, cedera lutut lainnya pada pertandingan ketiga liga melawan Al-Jazira membuatnya absen selama beberapa bulan. Dia kembali bermain pertandingan pada Desember 2017 dan Januari 2018. Tapi, pada 14 Maret 2018, dia dilepas Al-Nasr.
Dari UEA, Wanderley kembali ke Brasil untuk bermain di Coritiba pada Divisi II 2019. Tapi, cedera menghambat kariernya. Lalu, pada 2020, dia kembali ke klub masa kecilnya, Ponte Preta. Saat ini Ponte Preta bermain di Divisi II.