Bukan hanya nama. Hotel Makassar juga memiliki desain lengkap berbau Makassar, Sulawesi Selatan, dan Indonesia.
Lahir di Macaé di negara bagian Rio de Janeiro pada 1 Februari 1966, pemilik nama lengkap Luciano Gomes Leandro itu adalah anak keempat dari lima bersaudara hasil perkawinan Cecilio Leandro dan Luci dos Santos Gomes. Sebagai orang Brasil pada umumnya, Luciano juga menjadikan sepakbola agama kedua.
Kisah Lucas Piazon 10 Tahun Bertahan di Chelsea Meski Hanya Dimainkan 3 Kali
Setelah menyingkirkan Persipura Jayapura di babak 4 besar, PSM menantang Bandung Raya pada pertandingan puncak di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sayang, Juku Eja harus menyerah 0-2 .Meski gagal juara, Luciano tetap bertahan. Dia membawa PSM menjadi semifinalis 1996/1997. Sayang, kompetisi 1997/1998 dihentikan karena situasi politik yang tidak stabil.
13 Pelatih Sepakbola Terkenal yang Memiliki Kebiasaan Merokok
Loading...
Bukan hanya nama. Hotel Makassar juga memiliki desain lengkap berbau Makassar, Sulawesi Selatan, dan Indonesia. Nama-nama ruangan dan kamar memakai istilah khas Sulawesi. Beberapa makanan Makassar dan Indonesia juga selalu tersaji di restoran hotelnya. Tidak lupa, peta besar Sulawesi.
Karier Luciano sebagai pengusaha perhotelan sepertinya lebih menjanjikan dibanding pelatih sepakbola. Pasalnya, dia sempat kembali ke Indonesia untuk menjadi pelatih dan berujung kegagalan.
Pada 2007, Luciano kembali ke Indonesia dan menjadi pelatih Persma Manado. Sulawesi Utara, dia tidak bertahan lama karena masalah lisensi kepelatihan. Luciano hanya memegang lisensi kepelatihan dari negara asalnya, Brasil, dan bukan lisensi FIFA sesuai aturan saat itu.
Dari Manado, Luciano berlabuh ke Medan sebagai pelatih PSMS Medan. Tapi, nasib kepelatihan Luciano juga berakhir dengan alasan yang sama seperti saat di Persma. Hanya 3 bulan, Luciano berhenti untuk ditunjuk sebagai Direktur Teknik Ayam Kinantan.
Tidak puas dengan karier kepelatihannya, Luciano kembali lagi ke Indonesia pada 2011. Saat itu, dia menjadi asisten pelatih Persibo Bojonegoro mendampingi Sartono Anwar di Indonesia Premier League (IPL). Kemudian, pada 2016 Luciano ditunjuk melatih PSM. Tapi, usianya hanya seumur jagung.
Luciano dinilai gagal mengangkat PSM di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Dia hanya mendampingi tim pada 3 pertandingan dengan hasil 1 menang atas Persela Lamongan dan 2 kalah dari Semen Padang serta Perseru Serui. Akibatnya, pada 18 Mei 2016, manajemen memecat Luciano.
Gagal dengan PSM, Luciano kembali ke Brasil. Lalu, pada 2019, tawaran datang dari Persipura. Mulai bekerja pada 22 Januari 2019, Luciano harus berhenti pada 30 Juni 2019. Dia dipecat setelah Mutiara Hitam terdampar di posisi 15 klasemen sementara.
Manajemen tidak puas karena Persipura belum meraih kemenangan dari 5 pertandingan pada awal kompetisi. Persipura menderita 3 skor imbang dan 2 kekalahan. Dua hari sebelum diberhentikan, Persipura hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan tim promosi Semen Padang di Stadion Mandala, Jayapura.
"Kami sudah bertemu dan berbicara. Coach (Luciano) juga sangat mengerti dan memahami keadaan yang kami alami. Beliau paham bahwa hasil pertandingan belum memuaskan,meski ada perbaikan dan perkembangan," ujar Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, dalam pernyataan resminya saat itu.