Dulu jadi rebutan timnas Italia dan Argentina. Pernah membela Roma, Juventus hingga Inter. Absen 4 tahun jadi pemusik kini kembali main bola.
Bagaimana rasanya bermain sepakbola di level profesional lagi setelah 4 tahun pensiun? Tanyakan hal tersebut pada penyerang kontroversial Italia naturalisasi Argentina, Dani Osvaldo.
Sempat memperkuat sejumlah klub besar di Italia, Spanyol, Portugal, hingga Inggris, pemilik nama lengkap Pablo Daniel Osvaldo itu menjadi rebutan dua tim nasional, Argentina dan Italia. Berhubung waktunya lebih banyak di Eropa, dia memutuskan membela Gli Azzurri pada 2011-2014.
Hal itu tak lepas dari aksinya yang bermain bagus di Serie A bersama Atalanta Bergamo, Lecce, Fiorentina, Bologna, AS Roma, Juventus, hingga Inter Milan. Begitu juga bersama Espanyol di La Liga atau Southampton di Liga Premier.
Namun, karena perilaku buruknya, Osvaldo tidak pernah lebih dari 2 tahun membela tim-tim tersebut. Dia lebih banyak dipinjamkan ke klub lain, seperti ke Juventus dan Inter saat berstatus sebagai pemain Southampton. Dia juga sangat rajin menghadapi komisi disiplin karena sejumlah tindakan tercela.
Pada tanggal 3 Januari 2014, Osvaldo didenda 40.000 pounds dan dilarang tampil pada 3 pertandingan setelah mengambil bagian dalam keributan saat melawan Newcastle United pada 14 Desember 2013. Saat itu, komisi regulasi independen FA juga menyatakan dia bersalah atas perilaku kekerasan.
Tiga minggu kemudian, Southampton mengumumkan menangguhkan status Osvaldo selama 2 minggu setelah insiden di tempat latihan yang dirahasiakan, yang di kemudian hari diketahui telah terjadi perkelahian dengan rekan setimnya, José Fonte. Saat itu, Osvaldo memukul wajah Fonte hingga tulang hidungnya patah.
Jauh sebelum itu, pria kelahiran Lanus, 12 Januari 1986, tersebut sudah melakukan keributan saat membela Roma. Saat itu, Osvaldo sempat ribut dengan Erik Lamela seusai Serigala Ibu Kota Italia menghadapi Udinese.
Lalu, pada final Coppa Italia 2012/2013 versus Lazio, Osvaldo berteriak dan menghina pelatih sementara Roma, Aurelio Andreazzoli, hanya karena bermain 15 menit dari bangku cadangan. Osvaldo juga menolak untuk menghadiri upacara penyerahaan medali Coppa Italia sebagai protes atas keputusan Andreazzoli pada laga yang dimenangkan Elang Ibu Kota Italia tersebut.
Kenakalan Osvaldo tetap terjadi ketika bergabung bersama Inter sebagai pemain pinjaman. Pada 21 Januari 2015 dia dihukum karena tidak datang ke pelatihan selama dua hari dan tidak memberikan alasan ketidakhadirannya itu. Padahal, dia baru saja terlepas dari hukuman setelah berselisih dengan Mauro Icardi.
Bukannya mengurangi kebiasaan buruk suka membuat keributan, Osvaldo justru bertambah gila ketika membela klub raksasa Argentina, Boca Juniors, pada 2015. Saat itu dia kedapatan menggelar pesta seks bersama rekan-rekannya di hotel tempat Boca menginap sebelum pertandingan tandang.
Osvaldo dinyatakan bersalah bersama rekannya, seperti Juan Manuel Martinez, Leandro Marin, dan Jonathan Calleri. Pelatih Boca saat itu, Rodolfo Arruabarrena, sampai meminta presiden klub untuk segera memutus kontrak Osvaldo dan mengirimnya kembali ke Southampton.
Akibat sejumlah ulah tidak terpuji itu, karier Osvaldo mengalami penurunan drastis. Tidak banyak klub yang bersedia mengontraknya. Dia harus gantung sepatu pada usia 30 tahun. Bagi pesepakbola profesional, itu adalah usia yang masih sangat produktif. Bagi beberapa orang, 30 tahun bahkan menjadi usia matang untuk menghadirkan trofi.
Uniknya, ketika pensiun dini, Osvaldo beralasan sedang merintis karier bermusik. Osvaldo membentuk band bertajuk Barrio Viejo. Itu band yang manggung di cafe-cafe dan restoran-restoran di Barcelona. Di kota itulah Osvaldo menetap setelah pensiun.
Ketika konser digelar, Osvaldo mengundang beberapa rekan di sepakbola, seperti Lionel Messi dan Mauricio Pochettino. Untuk menyamarkan dirinya dari stereotip pesepakbola, Osvaldo menggunakan nama panggung Dani Stone. Tentu saja nama itu mengacu para Rolling Stone.
"Saya tidak bisa keluar (bermain sepakbola). Saya takut. Saya tidak bisa melakukannya lagi. Saya mendapat tawaran dari China dan klub-klub di Liga Champions, tapi saya menolak. Sepakbola pantas dihormati, tapi saya lebih suka asado (barbekyu ala Argentina) dan bir," kata Osvaldo saat itu, dilansir La Gazzetta dello Sport.
Meski awalnya menggebu-gebu dalam bermusik, kariernya ternyata hanya bertahan 4 tahun. Pada 6 Januari 2020 atau tepat sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia dan menghentikan kompetisi di seluruh penjuru bumi, Osvaldo pulang ke Argentina untuk membela Banfield.
Mengenakan nomor punggung 12, Osvaldo bermain di klub masa junior pada 1999/2000 sebelum membela Huracan dan terbang ke Italia. Tidak ada yang dikejar Osvaldo dengan kembali bermain sepakbola selain berterima kasih kepada klub yang mengajarkan sepakbola saat remaja.
Dan, lagi-lagi kontroversi terjadi. Ketika kompetisi dihentikan dia kembali ke Spanyol untuk tampil dengan grup musiknya. Akibat pembatasan sosial dan perjalanan, Osvaldo terpaksa tidak bisa ke Argentina, meski masih tercatat sebagai pemain Banfield.
Sempat memperkuat sejumlah klub besar di Italia, Spanyol, Portugal, hingga Inggris, pemilik nama lengkap Pablo Daniel Osvaldo itu menjadi rebutan dua tim nasional, Argentina dan Italia. Berhubung waktunya lebih banyak di Eropa, dia memutuskan membela Gli Azzurri pada 2011-2014.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Khodadad Azizi, Bintang Iran Kembaran Jackie Chan
Kisah Khodadad Azizi, Bintang Iran Kembaran Jackie Chan
Jauh sebelum itu, pria kelahiran Lanus, 12 Januari 1986, tersebut sudah melakukan keributan saat membela Roma. Saat itu, Osvaldo sempat ribut dengan Erik Lamela seusai Serigala Ibu Kota Italia menghadapi Udinese.
BACA FEATURE LAINNYA
Peringkat 20 Pelatih Liga Premier yang Paling Sering Di-bully
Peringkat 20 Pelatih Liga Premier yang Paling Sering Di-bully
Kenakalan Osvaldo tetap terjadi ketika bergabung bersama Inter sebagai pemain pinjaman. Pada 21 Januari 2015 dia dihukum karena tidak datang ke pelatihan selama dua hari dan tidak memberikan alasan ketidakhadirannya itu. Padahal, dia baru saja terlepas dari hukuman setelah berselisih dengan Mauro Icardi.
Osvaldo dinyatakan bersalah bersama rekannya, seperti Juan Manuel Martinez, Leandro Marin, dan Jonathan Calleri. Pelatih Boca saat itu, Rodolfo Arruabarrena, sampai meminta presiden klub untuk segera memutus kontrak Osvaldo dan mengirimnya kembali ke Southampton.
Uniknya, ketika pensiun dini, Osvaldo beralasan sedang merintis karier bermusik. Osvaldo membentuk band bertajuk Barrio Viejo. Itu band yang manggung di cafe-cafe dan restoran-restoran di Barcelona. Di kota itulah Osvaldo menetap setelah pensiun.
Ketika konser digelar, Osvaldo mengundang beberapa rekan di sepakbola, seperti Lionel Messi dan Mauricio Pochettino. Untuk menyamarkan dirinya dari stereotip pesepakbola, Osvaldo menggunakan nama panggung Dani Stone. Tentu saja nama itu mengacu para Rolling Stone.
"Saya tidak bisa keluar (bermain sepakbola). Saya takut. Saya tidak bisa melakukannya lagi. Saya mendapat tawaran dari China dan klub-klub di Liga Champions, tapi saya menolak. Sepakbola pantas dihormati, tapi saya lebih suka asado (barbekyu ala Argentina) dan bir," kata Osvaldo saat itu, dilansir La Gazzetta dello Sport.
Meski awalnya menggebu-gebu dalam bermusik, kariernya ternyata hanya bertahan 4 tahun. Pada 6 Januari 2020 atau tepat sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia dan menghentikan kompetisi di seluruh penjuru bumi, Osvaldo pulang ke Argentina untuk membela Banfield.
Mengenakan nomor punggung 12, Osvaldo bermain di klub masa junior pada 1999/2000 sebelum membela Huracan dan terbang ke Italia. Tidak ada yang dikejar Osvaldo dengan kembali bermain sepakbola selain berterima kasih kepada klub yang mengajarkan sepakbola saat remaja.
Dan, lagi-lagi kontroversi terjadi. Ketika kompetisi dihentikan dia kembali ke Spanyol untuk tampil dengan grup musiknya. Akibat pembatasan sosial dan perjalanan, Osvaldo terpaksa tidak bisa ke Argentina, meski masih tercatat sebagai pemain Banfield.