Ada Manuel Neuer dan Mesut Oezil. Sayang kini Schalke sedang berada dalam titik terendah sepanjang keikutsertaan di Bundesliga.
Musim ini, Schalke sedang berada dalam titik terendah sepanjang keikutsertaan di Bundesliga. Dari 15 pertandingan, Die Koenigsblauen ada di posisi 17 dengan 7 poin dari 15 pertandingan yang sudah dijalani.

Schalke sebenarnya menyandang status klub besar di Jerman. Lahir pada 4 Mei 1904, Schalke sejak lama menjadi salah satu tim sepakbola profesional dan klub multiolahraga paling populer di Jerman. Hingga 2018, klub memiliki 155.000 anggota untuk menjadikannya klub olahraga terbesar kedua di Jerman dan klub olahraga terbesar keempat di dunia dalam hal keanggotaan.

Sepanjang sejarah, Schalke telah memenangkan 7 trofi juara liga sejak sebelum era Bundesliga. Mereka juga menjuarai 5 DFB-Pokal, 1 DFL Supercup, dan 1 Piala UEFA. Schalke juga menjadi klub Jerman pertama yang memenangkan gelar ganda, yaitu pada 1937.

Schalke berada di posisi 31 menurut Daftar Peringkat Klub UEFA 2020. Mereka juga tercatat sebagai klub sepakbola paling berharga di urutan 14 versi Forbes dengan 446 juta euro.

Mereka juga tercatat sebagai klub yang pernah memiliki banyak pemain hebat. Jika pemain-pemain tersebut dikumpulkan dan bermain di Bundesliga 2020/2021, bukan tidak mungkin Die Koenigsblauen akan bersaing di zona juara. Schalke bisa saja bersaing dengan Bayern Muenchen, RB Leipzig, Bayer Leverkusen, atau Borussia Dortmund.

Berikut ini starting line-up terbaik mantan pemain Schalke yang kini merumput di berbagai klub Eropa dalam skema 4-2-3-1:


GK: Manuel Neuer (Bayern Muenchen)



Sebagai orang yang lahir dan tumbuh di Gelsenkirchen, Neuer bergabung dengan Schalke pada usia 5 tahun. Dia bermain 20 tahun sejak di akademi, Schalke II, hingga tim utama. Neuer dianggap sebagai produk sukses pembinaan pemain muda di Veltins Arena.

Penjaga gawang Jerman itu telah berkembang menjadi salah satu penghenti tembakan terbaik di sepakbola internasional. Neuer bergabung dengan Bayern Muenchen setelah membantu Schalke memenangkan DFB-Pokal 2010/2011.

Setelah meninggalkan Schalke, Neuer telah bermain pada lebih dari 200 pertandingan FC Hollywood dan memenangkan 7 gelar Bundesliga dan 2 Liga Champions. Dia juga membantu Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 ketika mengalahkan Argentina di final.

Penampilannya sedikit menurun beberapa musim lalu, yang menyebabkan keraguan atas kemampuannya. Tapi, sejak itu dia telah membuktikan bahwa semua orang salah. Hingga kini Neuer masih menjadi salah satu penjaga gawang teratas di dunia yang memiliki kemampuan lengkap.


RB: Jan Thilo Kehrer (Paris Saint-Germain)

Bergabung dengan Schalke saat berusia 16 tahun pada 2012, Kehrer berhasil menembus tim utama pada 2015. Sebagai bek sayap, dia juga bisa bermain di tengah. Kehrer terbukti juga sanggup bermain bagus di di lini tengah sebagai gelandang bertahan atau sayap murni.

Penampilan bagusnya bersama Schalke membuat pemain Jerman itu pindah ke Paris Saint-Germain pada 2018. Oleh Joachim Loew, dia juga sudah diberikan 9 penampilan untuk Der Panzer ketika usianya 22 tahun. Sekarang, dia berusia 24 tahun dan belum mendapat panggilan timnas lagi.


CB: Joel Matip (Liverpool)



Pemain asal Kamerun itu berkembang melalui sistem junior Schalke sebelum menjadi andalan tim utama. Dia menjadi satu-satunya pemain Schalke yang selama bermain penuh pada semua pertandingan Bundesliga 2015/2016.

Berkat performa itu, tawaran datang dari banyak klub besar Eropa. Lalu, Matip memilih menerima ajaka Juergen Klopp untuk bermain di Liverpool. Sejak bergabung pada musim panas 2016, Matip menjelma menjadi salah satu pemain kunci di lini belakang The Reds ketika menjuarai Liga Champions 2018/2019 dan Liga Premier 2019/2020.


CB: Kaan Ayhan (Sassuolo)

Seperti Neuer, Ayhan bergabung dengan Schalke di usia sangat muda, yaitu 4 tahun. Setelah menimba ilmu di akademi dan naik ke Schalke II, Ayhan masuk skuda utama Die Koenigsblauen pada 2013. Tapi, beda dengan Neuer yang jadi pilihan utama, Ayhan lebih banyak duduk di bangku cadangan.

Setelah membuat 39 penampilan dalam 3 musim, Ayhan dipinjamkan ke Eintracht Frankfurt dan kemudian dijual ke Fortuna Duesseldorf untuk mengakhiri pengabdian 17 tahun di klub.

Hebatnya, sejak meninggalkan Schalke secara permanen, Ayhan telah berkembang sangat pesat. Dia tumbuh menjadi bek tengah yang tangguh bersama Fortuna Duesseldorf di Bundesliga 2. Akibatnya, Ayhan mendapatkan transfer ke Serie A bersama Sassuolo. Dia juga dipanggil timnas Turki secara reguler.


LB: Sergio Escudero (Sevilla)



Escudero bergabung dengan Schalke II pada 2010 saat berusia 21 tahun. Tapi, dia hanya bermain 22 kali selama 3 tahun sebelum dipinjamkan dan akhirnya dijual ke Getafe. Di Spanyol dia menemukan takdirnya. Bersama Sevilla, Escudero adalah pemenang Liga Eropa dua kali.


MF: Leon Goretzka (Bayern Muenchen)

Goretzka dikenal sebagai gelandang serba bisa. Bergabung dengan Schalke pada 2013 sebagai pemain muda berusia 18 tahun yang berwajah segar, dia benar-benar menunjukkan kelasnya. Penampilan yang bagus bersama Die Koenigsblauen membuat tawaran datang dari Barcelona, Real Madrid, dan Bayern.

FC Hollywood akhirnya memenangkan perlombaan perburuan Goretzka. Mereka mengonfirmasi perekrutan Goretzka di pertengahan musim 2017/2018 untuk secara resmi bermain pada 2018/2019.

Goretzka memulai hidup dengan baik di Bavaria. Dia membangun reputasi untuk menjadi salah satu gelandang tengah terbaik di Bundesliga. Dia menjadi bagian Bayern yang memenangkan sejumlah gelar bergengsi dalam beberapa tahun terakhir seperti Bundesliga dan Liga Champions. Goretzka juga menjadi salah satu penghuni Der Panzer.


MF: Ivan Rakitic (Sevilla)



Rakitic menjadi contoh lain kehebatan para pemandu bakat Schalke. Setelah sejumlah penampilan bagus saat bermain untuk FC Basel di Swiss, Schalke mengontrak pemain berpaspor Kroasia itu pada 2007. Keyakinan mereka terbayar saat Rakitic mencetak 16 gol dan mencetak 29 assist dalam 135 penampilannya.

Penampilan Rakitic yang mengesankan di lini tengah membantu Schalke terus lolos ke Liga Champions. Dampaknya, tawaran pindah datang setiap transfer window dibuka. Rakitic kemudian memilih bermain di La Liga dengan membela Sevilla mulai 2011.

Rakitic terus sukses di La Liga dan pindah ke Barcelona pada 2014. Di Camp Nou, dia menjelma menjadi salah satu playmaker terbaik di dunia dengan memenangkan banyak piala. Tapi, pada akhirnya Rakitic harus kembali ke Sevilla setelah persaingan ketat di lini tengah Barcelona. Hebatnya, dia masih sanggup membawa Sevilla menjuarai Liga Eropa.

Keberhasilan di level klub juga dilanjutkan Rakitic ke timnas. Sejarah mencatat, dia menjadi salah satu pahlawan Kroasia yang mencapai final Piala Dunia 2018. Sayang, mereka dikalahkan Prancis.


RW: Julian Draxler (Paris Saint-Germain)

Draxler juga tercatat sebagai salah satu produk Akademi Schalke yang cukup sukses. Dia bergabung dengan klub saat berusia 8 tahun dan muncul di panggung utama pada 2011. Gelandang kreatif ini membuat 170 penampilan untuk Schalke dan membuat kagum dengan keseimbangan, trik, dan umpan jempolan.

Performa yang bagus membuat Draxler mendapatkan panggilan timnas. Dia menjadi pemain yang ikut menjuarai Piala Dunia 2014. Performanya yang semakin bagus juga membuat banyak klub mengajukan proposal. Awalnya, Borussia Dortmund. Tapi, secara mengejutkan dia justru pindah ke VfL Wolfsburg pada 2015.

Hanya bermain 1 musim di Volkswagen Arena, Draxler bermain untuk Paris Saint-Germain sejak 2017. Meski harus bersaing dengan sejumlah pemain berharga mahal milik Les Parisiens, Draxler tetap eksis dan ikut menghadirkan prestasi. Musim lalu, dia nyaris membantu PSG menjuarai Liga Champions sebelum dikalahkan Bayern Muenchen di final. Saat itu, Draxler masuk di menit 72.


AM: Mesut Oezil (Arsenal)



Oezil pindah ke Akademi Schalke pada 2005 dan dengan cepat mendapatkan kontrak senior 1 tahun kemudian. Sang playmaker hanya menghabiskan 2 musim bersama tim utama. Setelah berselisih dengan manajemen Schalke, pemain keturunan Turki tersebut pindah ke Werder Bremen.

Setelah itu, Oezil menjadi pemain yang dikenal banyak penggemar sepakbola di seluruh dunia. Dia bergabung dengan Real Madrid sebelum menjadi bintang di Arsenal.

Tapi, entah apa yang terjadi musim ini, posisi Oezil dibekukan Mikel Arteta di Arsenal. Tampaknya, dia akan segera hengkang setelah transfer window musim dingin dibuka. Ada sejumlah klub sepakbola Benua Biru yang dihubung-hubungkan dengan Oezil. Salah satunya klub dari kampung halaman nenek moyangnya di Turki, Fenerbahce.


LW: Leroy Sane (Bayern Muenchen)

Sane bergabung dengan Akademi Schalke pada 2005. Sempat pergi ke Bayer Leverkusen pada 2008, dia kembali lagi ke klub biru itu pada 2011 sebelum bergabung di tim utama 3 tahun kemudian. Bersama Max Meyer, Sane sempat menghiasi berbagai media di Jerman pada saat itu.

Penampilan bagus Sane di Schalke ternyata sampai ke telinga Pep Guardiola. Pada 2016, Sane ditransfer ke Manchester City dengan 37 juta pounds. Setelah bermain 4 tahun dengan 1 tahun di antaranya bergulat dengan cedera, Sane memutuskan menerima pinangan Bayern Muenchen pada musim panas 2020 dengan 45 juta euro yang bisa naik menjadi 60 juta euro.


FW: Breel Embolo (Borussia Moenchengladbach)



Ketika bergabung dengan Schalke dari Basel pada 2016 dengan 20 juta euro, Embolo menjadi salah satu penyerang muda paling berharga di Eropa. Tapi, karena satu dan lain alasan, dia berjuang untuk membuat dampak besar. Selama 3 tahun, pemain Kamerun berpaspor Swiss itu merumput 48 kali di Bundesliga dengan 10 gol.

Kemudian, Schalke melepas Embolo ke Borussia Moenchengladbach pada 2019. Sejak saat itulah Embolo menemukan kembali kecemerlangannya. Dia membantu Gladbach lolos ke Liga Champions. Musim ini dia juga bermain bagus bersama Marcus Thuram di lini depan pada Bundesliga maupun Liga Champions.