Hasil VAR ini menguntungkan Tottenham Hotspur.
Chelsea berhasil mengamankan posisi 4 besar Liga Inggris setelah membekuk Tottenham Hotspur dengan skor 2-1. Di tempat lain, Bournemouth dipermalukan tuan rumah Burnley dengan skor 3-0. Kedua pertandingan tersebut diwarnai kontroversi VAR.

Chelsea mampu mencetak 2 gol ke gawang Tottenham melalui gol-gol yang dicetak oleh Olivier Giroud dan Marcos Alonso. Spurs hanya mampu membalas melalui gol bunuh diri Antonio Rudiger setelah salah mengantisipasi umpan Erik Lamela. Pada pertandingan tersebut terdapat kontroversi yang melibatkan VAR.

VAR meninjau momen saat Lo Celso melakukan tekel yang sangat berbahaya kepada Cesar Azpilicueta. Setelah ditinjau, ternyata Lo Celso tidak diberi kartu merah, bahkan kartu kuning pun tidak. Padahal jika melihat tekel yang sama, seharusnya Lo Celso mendapat kartu merah layaknya Aubameyang yang juga mendapat kartu merah akibat tekel serupa kala Arsenal mengunjungi Crystal Palace.

Kontroversi VAR juga terjadi pada pertandingan antara Burnley melawan Bournemouth di Turf More Stadium. Penyerang Joshua King sempat mencetak gol namun dianulir oleh wasit setelah melihat VAR karena menganggap Phillip Billing telah melakukan handsball terlebih dahulu.

Tak sampai di situ, VAR kembali memukul Bournemouth dan menguntungkan Burnley. Adam Smith mampu mencegah serangan pada akhirnya terjadi serangan balik yang mampu dituntaskan oleh Harry Wilson menjadi gol. Wilson dkk yang telah merayakan gol harus gigit jari lantaran ternyata wasit memutuskan menghukum Bournemouth tendangan penalti akibat handsball Adam Smith.

Dari dua pertandingan tersebut, sudah seharusnya penggunaan VAR kembali dievaluasi agar hal-hal yang merugikan klub-klub Liga Inggris dapat diminimalisir. Persoalan VAR sebenarnya bukan bagaimana alat itu bekerja, namun bagaimana keputusan wasit setelah melihat VAR.