AS Roma jadi bahan ejekan karena melakukan kesalahan dalam pergantian pemain. Gianluca Gombar orang di balik kesalahan ini.
Para pemain dan sejumlah mantan pemain AS Roma mengucapkan selamat tinggal kepada Gianluca Gombar. Manajer tim Serigala Ibu Kota Italia itu dipecat setelah melakukan kesalahan fatal saat menghadapi Spezia di Coppa Italia.
Roma akhir-akhir ini menjadi headline di banyak media olahraga dunia. Bukan karena prestasi membanggakan di lapangan. Bukan juga tentang transfer window musim dingin yang sensasional. Klub yang bermain di Stadio Olimpico tersebut jadi bahan ejekan karena melakukan kesalahan dalam pergantian pemain.
Momen memalukan itu tercipta pada babak 16 besar Coppa Italia, 19 Januari 2021. Menjamu Spezia, skor akhir 2-2 selama 90 menit. Dua gol Spezia tercipta melalui Andrey Galabinov pada menit 6 dan Riccardo Saponara (15). Roma membalas lewat Lorenzo Pellegrini (43) dan Henrikh Mkhitaryan (73).
Sial, pada extra time Roma harus kehilangan dua pemain dalam dua kejadian yang hanya berjarak 30 detik. Pertama, Gianluca Mancini diusir wasit pada menit 91 seusai mendapat kartu kuning kedua. Kedua, Pau Lopez mendapat kartu merah langsung karena melanggar Roberto Piccoli di luar kotak penalti.
Kehilangan penjaga gawang, Roma memasukkan kiper cadangan, Daniel Fuzato, Kiper Roma Primavera itu menggantikan Bryan Cristante yang sengaja dikorbankan. Itu adalah pergantian kelima bagi Roma.
Masalah lain muncul ketika Paulo Fonseca mengganti Pedro Rodriguez dengan Roger Ibanez. Masuknya bek asal Brasil tersebut menjadikan Serigala Ibu Kota Italia melakukan 6 pergantian pemain! Fonseca sengaja menarik Pedro untuk memperkuat lini belakang Roma sembari berharap adu penalti.
Awalnya, tidak ada yang salah dengan tindakan Fonseca. Sebab, FIFA memang membolehkan sebuah kompetisi untuk menambah jumlah pergantian pemain jika pertandingan memasuki babak perpanjangan waktu. Sialnya, aturan itu tidak berlaku di Coppa Italia.
Meski mengganti 6 pemain dan merumput dengan 9 orang, Roma justru menelan pil pahit kekalahan. Mereka kebobolan dua gol lagi lewat Daniele Verde (107) dan Saponara (119). Skor akhir 4-2 untuk Spezia dan akan menantang Napoli di perempat final.
Beberapa menit setelah pertandingan, Italia heboh. Roma dan Fonseca disalahkan atas pergantian konyol itu. Serigala Ibu Kota Italia dinyatakan melanggar regulasi sehingga kalah WO.
Roma semakin meradang karena itu bukan kejadian memalukan pertama musim ini. Pada pekan perdana Serie A, Roma yang bermain imbang 0-0 melawan Hellas Verona. Asosiasi Sepakbola Italia (FIGC) akhirnya menyatakan Roma kalah 0-3 setelah menampilkan pemain ilegal. Sosok yang dimaksud Amadou Diawara.
Diawara sebenarnya sudah berusia 23 tahun sehingga harus didaftarkan sebagai pemain senior sebelum ditampilkan. Tapi, Roma lupa. Mereka justru mendaftarkan gelandang asal Guinea itu di daftar pesepakbola di bawah usia 22 tahun
Rentetan-rentetan masalah itu membuat para petinggi Roma marah. Mereka mulai menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang layak bertanggung jawab. Hasilnya, Team Manager, Gianluca Gombar, dan Global Sporting Officer, Manolo Zubiria, adalah otak di belakang kesalahan itu. Dan, hanya 24 jam setelah laga versus Spezia, keduanya dipecat.
Jadi, siapa Gombar? Menguasai tiga bahasa, yaitu Inggris, Italia, dan Spanyol, Gombar adalah karyawan Roma sejak 2013. Sebelumnya, sejak 2008, Gombar adalah pegawai di Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Roma.
Gombar punya latar belakang pendidikan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia lulusan Marymount International School Roma jurusan Hubungan Internasional. Dia juga mengambil Ilmu Ekonomi dan Bisnis di Dartmouth College New Hampshire, AS sebelum melanjutkannya ke Florida State University.
Pengalaman bekerja di Kedubes AS membuat Gombar bertemu banyak petinggi Roma, yang kebanyakan berasal dari Negeri Paman Sam. Lalu, dia diminta bergabung di jajaran staf administrasi klub. Tugas pertama Gombar di Roma berkaitan dengan media sebagai Media Officer.
Kemudian, sejak 2015, Gombar ditugaskan menjadi Team Manager Roma U-19. Tugasnya sebagai kontak utama Roma di UEFA Youth League. Dia bertanggung jawab untuk mengatur semua pertandingan kandang dan tandang untuk Roma di kompetisi yang biasa disebut Liga Champions Junior itu.
Dianggap sukses mengelola tim junior, tugas Gombar selanjutnya ada di skuad utama. Pada 2017, dia ditunjuk sebagai First Team Operations. Dia bertanggung jawab atas semua aspek organisasi tim termasuk pengaturan pertandingan kandang dan tandang serta mengelola kebutuhan harian tim.
Gombar juga dipercaya mengorganisasi tur pramusim Roma ke luar negeri. Pada setiap kompetisi yang diikuti, dia juga bertindak sebagai Kepala Delegasi maupun liaison officer Roma dengan UEFA. Gombar juga berpartisipasi dalam berbagai pertemuan sebagai kontak utama Serigala Ibu Kota Italia dengan para petinggi UEFA di Nyon, Swiss.
Sayangnya ketika menjadi Manajer Tim Utama, Gombar melakukan dua kesalahan fatal musim ini. Padahal, posisi itu baru dia duduki pada 2019 ketika menggantikan tugas Morgan de Sanctis.
"Saya akan selalu ingat siapa yang saya temui dalam hidup saya memikirkan tentang apa yang dia wariskan kepada saya sebagai seorang pria. Gianluca Gombar, kesalahan profesional adalah kecelakaan yang tidak mengubah apa yang kami semua yang tahu anda pikirkan. Kepala terangkat tinggi Gianluchino, orang yang baik, berpendidikan, dan dengan hati yang baik," tulis legenda Roma, Daniele de Rossi, di akun Instagram resminya, @danielederossi.
Roma akhir-akhir ini menjadi headline di banyak media olahraga dunia. Bukan karena prestasi membanggakan di lapangan. Bukan juga tentang transfer window musim dingin yang sensasional. Klub yang bermain di Stadio Olimpico tersebut jadi bahan ejekan karena melakukan kesalahan dalam pergantian pemain.
BACA FEATURE LAINNYA
20 Pemain dengan Assist Terbanyak Sepanjang Sejarah Liga Premier
20 Pemain dengan Assist Terbanyak Sepanjang Sejarah Liga Premier
Awalnya, tidak ada yang salah dengan tindakan Fonseca. Sebab, FIFA memang membolehkan sebuah kompetisi untuk menambah jumlah pergantian pemain jika pertandingan memasuki babak perpanjangan waktu. Sialnya, aturan itu tidak berlaku di Coppa Italia.
BACA VIRAL LAINNYA
Saat Kalah dari Tim Gurem Alcoyano, Isco dan Marcelo Malah Cekikikan
Saat Kalah dari Tim Gurem Alcoyano, Isco dan Marcelo Malah Cekikikan
Beberapa menit setelah pertandingan, Italia heboh. Roma dan Fonseca disalahkan atas pergantian konyol itu. Serigala Ibu Kota Italia dinyatakan melanggar regulasi sehingga kalah WO.
Diawara sebenarnya sudah berusia 23 tahun sehingga harus didaftarkan sebagai pemain senior sebelum ditampilkan. Tapi, Roma lupa. Mereka justru mendaftarkan gelandang asal Guinea itu di daftar pesepakbola di bawah usia 22 tahun
Jadi, siapa Gombar? Menguasai tiga bahasa, yaitu Inggris, Italia, dan Spanyol, Gombar adalah karyawan Roma sejak 2013. Sebelumnya, sejak 2008, Gombar adalah pegawai di Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Roma.
Gombar punya latar belakang pendidikan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia lulusan Marymount International School Roma jurusan Hubungan Internasional. Dia juga mengambil Ilmu Ekonomi dan Bisnis di Dartmouth College New Hampshire, AS sebelum melanjutkannya ke Florida State University.
Pengalaman bekerja di Kedubes AS membuat Gombar bertemu banyak petinggi Roma, yang kebanyakan berasal dari Negeri Paman Sam. Lalu, dia diminta bergabung di jajaran staf administrasi klub. Tugas pertama Gombar di Roma berkaitan dengan media sebagai Media Officer.
Kemudian, sejak 2015, Gombar ditugaskan menjadi Team Manager Roma U-19. Tugasnya sebagai kontak utama Roma di UEFA Youth League. Dia bertanggung jawab untuk mengatur semua pertandingan kandang dan tandang untuk Roma di kompetisi yang biasa disebut Liga Champions Junior itu.
Dianggap sukses mengelola tim junior, tugas Gombar selanjutnya ada di skuad utama. Pada 2017, dia ditunjuk sebagai First Team Operations. Dia bertanggung jawab atas semua aspek organisasi tim termasuk pengaturan pertandingan kandang dan tandang serta mengelola kebutuhan harian tim.
Gombar juga dipercaya mengorganisasi tur pramusim Roma ke luar negeri. Pada setiap kompetisi yang diikuti, dia juga bertindak sebagai Kepala Delegasi maupun liaison officer Roma dengan UEFA. Gombar juga berpartisipasi dalam berbagai pertemuan sebagai kontak utama Serigala Ibu Kota Italia dengan para petinggi UEFA di Nyon, Swiss.
Sayangnya ketika menjadi Manajer Tim Utama, Gombar melakukan dua kesalahan fatal musim ini. Padahal, posisi itu baru dia duduki pada 2019 ketika menggantikan tugas Morgan de Sanctis.
"Saya akan selalu ingat siapa yang saya temui dalam hidup saya memikirkan tentang apa yang dia wariskan kepada saya sebagai seorang pria. Gianluca Gombar, kesalahan profesional adalah kecelakaan yang tidak mengubah apa yang kami semua yang tahu anda pikirkan. Kepala terangkat tinggi Gianluchino, orang yang baik, berpendidikan, dan dengan hati yang baik," tulis legenda Roma, Daniele de Rossi, di akun Instagram resminya, @danielederossi.