Yang sesungguhnya menarik, Guti berlari ke arah berbeda dari pencetak gol Zidane. Guti secara khusus ingin merayakan assisnya! GUTILICIOUS.
Jika kita membuka daftar pemberi asists terbaik, buku sejarah akan menunjukkan kita pada beberapa nama : Mesut Ozil, Xavi Hernandez, Iniesta, Angel di Maria, Cesc Fabregas dan sederet nama lain. Itu pun baru era tahun 2000-an.
5 Superstar Didikan Dua Klub Red Bull, Sekarang Berharga Ratusan Miliar
Guti lebih dulu membuka skor pada menit keenam tetapi Luis Fabiano menyamakan kedudukan untuk tim tamu pada menit ke-50.
6 Kecelakaan Pesawat di Sepakbola Amerika Selatan Selain Rombongan Palmas
Tapi semua kemuliaan untuk Zidane itu tak akan terjadi jika bukan berkat kecerdikan seorang Guti.
Dan situasi berubah, ketika bola jatuh ke Guti, dari jarak 25 meter, saat para pemain bertahan Sevilla berusaha keras untuk menjebak Zidane dengan posisi offside.
Laki-laki Prancis itu bahkan tidak perlu melakukan hal yang repot, dia hanya perlu mendorong sedikit bola lalu menjebloskan bola melewati Andrés Palop.
Begitulah, yang Zidane lakukan hanyalah menyelesaikan peluang mudah.
Tapi apa yang terjadi selanjutnya, mungkin agak membuat penonton sedih. Guti yang tahu bahwa dia baru saja menghasilkan sesuatu yang luar biasa, langsung berlari untuk merayakan assistnya.
Namun, para pemain Real Madrid yang lain pergi mengerumuni Zidane. Dengan kerendahan hati, Guti lantas tersenyum dan berangkulan untuk merayakan gol kemenangan itu
Itu juga bukan satu-satunya assist backheel yang dilakukan Guti selama di Real Madrid. Bahkan mungkin bukan yang terbaik.
Empat tahun kemudian, dia memutuskan untuk melewatkan kesempatan untuk mencetak gol melawan Deportivo dengan menghasilkan assist backheel tanpa melihat, dan kali itu asists ia hadiahkan untuk Karim Benzema. Benar-benar pemain yang luhur.
This backheel assist was... GUTI-LICIOUS. ?@GUTY14HAZ pic.twitter.com/AtNBF4VEfL
— LaLiga English (@LaLigaEN) March 24, 2019
Ketika ditanya apakah backheelnya 'adalah semata karena gaya', gelandang Spanyol itu tidak setuju, dan lantas menjawab.
"Saya tidak melakukan backheel karena alasan estetika," katanya kepada El Pais per The Athletic.
"Saya ingin langkah ini diakhiri dengan sebuah gol, dan saya selalu mencari opsi yang paling sederhana. Pada saat itu, backheel adalah hal yang paling praktis untuk dilakukan. Sepak bola akan lebih baik jika Anda bermain dengan kesederhanaan." Kata Guti.
"Itu potret sempurna saya sebagai pesepakbola." Ucapnya sambil mengenang.
Guti yang hebat dan memang sangat menyenangkan untuk ditonton membukukan 542 laga untuk Real Madrid setelah menghabiskan 24 tahun kariernya yang sebagian besar di ukir di klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu.
Umpan-umpan manis dan memanjakan khas Guti menghasilkan 104 asist.
Maka dengan ini, kenang-kenanglah Guti. Sebab ia memang layak dikenang. Nomor 14 yang legendaris adalah milik Guti.