Biasanya, pemain memilih nomor punggung 1 sampai 99. Tapi, bagaimana jika dia memilih 0? Hicham Zerouali punya ceritanya. Tragis! Dia meninggal.
Dipanggil "Zero" (nol), Zerouali memiliki julukan "The Moroccan Magician". Julukan itu didapatkan karena latar belakangnya yang berasal dari Maroko. Semasa hidup, dia bermain sebagai penyerang untuk klub-klub di banyak negara seperti Maroko, Skotlandia, dan Uni Emirat Arab. Zerouali sempat memiliki 17 caps untuk tim nasional negaranya.
Rincian Lengkap Tunggakan Utang Transfer Barcelona ke Klub Lain
Dengan nomor punggung anek itu, Zerouali mengawali petualangan di Skotlandia dengan bagus. Pada Januari 2000, Zerouali mencetak gol tendangan bebas spektakuler dari jarak lebih 30 meter dalam pertandingan Piala Skotlandia melawan St Mirren untuk membawa pertandingan itu ke replay. Zerouali kemudian mencetak gol dalam kemenangan 2-0 di laga ulangan.
Starting Line Up Impian Versi Mesut Oezil, Tak Ada Nama Toni Kroos
Kesialan Zerouali dengan nomor punggung 0 berlanjut beberapa pekan kemudian. Dia mengalami cedera patah pergelangan kaki saat pertandingan melawan Motherwell. Akibatnya, Zerouali harus absen di Olimpiade Sydney dan berlanjut sepanjang musim 2000/2001.
Entah kebetulan atau tidak, keputusan menanggalkan nomor punggung 0 ternyata berbuah keberuntungan. Zerouali semakin dielu-elukan suporter Aberdeen karena beberapa gol pentingnya. Salah satunya hattrick luar biasa ketika melawan Dundee United. Dia juga kembali mencetak gol spektakuler dari jarak hampir 30 meter ke gawang Kilmarnock dengan kaki kirinya.
Performa yang bagus dengan nomor 11 berlanjut ke timnas. Pada 2002, Zerouali terpilih mewakili Maroko ke Piala Afrika. Dia bermain bersama sejumlah pemain legendaris Maroko seperti Noureddine Naybet, Adil Ramzi, atau Badr El Kaddouri. Pada turnamen di Mali itu, Zerouali mencetak 2 gol dalam kemenangan 2-1 atas Burkina Faso.
Sayang, keberuntungan Zerouali dengan nomor punggung 11 tidak bertahan lama. Dia meninggalkan Aberdeen untuk pindah ke Al-Nassr di UEA. Setelah 1 musim, dia kembali ke Maroko untuk membela FAR rabat pada 2004. Keputusan yang disesali para penggemarnya.
Pada 5 Desember 2004, Zerouali sedang mengemudikan kendaraannya dalam kecepatan tinggi di Rabat. Tiba-tiba kecelakaan lalu lintas fatal terjadi. Dia meninggal di tempat dalam usia 27 tahun. Tragedi itu terjadi hanya 1 hari setelah Zerouali bermain untuk FAR dan mencetak gol di Liga Maroko. Dia meninggalkan seorang putri dari pacarnya yang ada di Skotlandia.
Tragically on this day back in 2004 @AberdeenFC cult-hero Hicham Zerouali was killed in a car crash in Morocco. He played 48 games for the club scoring 13 spectacular goals. Will always be fondly remembered. pic.twitter.com/op3WytReAZ
— ally begg ⭐️⭐️ (@ally_begg) December 4, 2017
Meski dimakamkan di Maroko, Aberdeen tidak lupa menggelar upacara pelepasan jenazah di Pittodrie Stadium. Upacara itu dihadiri ribuan suporter. Kemudian, nomor punggung legendaris 0 dipensiunkan selamanya dan ditempat di museum klub.
"Hicham adalah pria baik, yang diidolakan oleh para penggemar di sini. Dia kembali ke Pittodrie pada awal musim untuk menonton pertandingan dan sangat bersemangat. Pikiran kami bersama Leone (ibu dari putri Zerouali, Anisa) dan keluarga yang ditinggalkan," kata mantan rekan setim Zerouali, Russell Anderson, dilansir BBC Sport.
"Dia adalah bakat luar biasa yang dicintai dan dikagumi oleh semua orang selama waktunya di Aberdeen. Sayang, hidupnya dipersingkat dengan cara ini. Benar-benar memilukan," tulis pernyataan resmi Aberdeen saat itu.