”Jika saya harus melakukan tekel maka saya telah melakukan kesalahan,” kata Maldini.
Tepat pada 20 Januari, di tahun 1985, Paolo Maldini yang masih berusia 16 tahun masuk menggantikan Sergio Battisni yang cedera dalam pertandingan melawan Udinese. Itu adalah laga debutnya di AC Milan dan sejak saat itu ia membuat sejarah manis bersama I Rossoneri di tahun-tahun berikutnya.

Maldini yang dijuluki 'Il Capitano' oleh banyak fans, memainkan 902 pertandingan  untuk tim besar Italia itu, dimana ia sukses mengemas 126 caps bersama timnas Italia dan 26 trofi bersama Milan.

Selain mengangkat klub ke level permainan terbaik mereka – Milan pun memberikan penghormatan dengan memensiunkan jersey nomor tiga. Bek tengah itu mengajari jutaan orang di seluruh dunia seni bertahan dalam bentuk yang paling murni.

"Jika saya harus melakukan tekel maka saya telah melakukan kesalahan."

Maldini adalah satu dari hanya 18 pemain yang mencatatkan lebih dari 1.000 penampilan dalam kariernya, mengangkat lima trofi Liga Champions, tujuh gelar Serie A, satu Coppa Italia dan lima gelar Supercoppa Italiana selama 25 tahun membela I Rossoneri.

Ia juga memenangkan lima Piala Super Eropa, dua trofi Interkontinental, dan Piala Dunia Antar klub pada waktu itu.

Kehadirannya mengangkat klub ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama ia menetap di San Siro dan pada tahun 2007, Maldini menjadi pemain tertua yang menjadi kapten tim juara Liga Champions, yakni pada usia 37 tahun.

Bek Italia itu adalah mimpi terburuk striker dan panutan bagi para bek di seluruh dunia.

"Monster sungguhan,” Marcel Desailly pernah berkata tentang Maldini. “Saya merasa luar biasa dia tidak pernah menjadi Pemain Terbaik Dunia atau Eropa Tahun Ini. Bersama Franco Baresi dia adalah bek terbaik yang pernah saya lihat dalam karier saya. Meski semua orang cenderung menganggapnya sebagai bek sayap, ia juga bisa bermain sebagai kiper.”

"Kebanyakan orang mengingat sisi hebat Milan di akhir tahun 80-an untuk permainan menyerang dan untuk pasangan depan Ruud Gullit dan Marco van Basten, tapi itu adalah tim yang dibangun di atas pertahanan yang sangat kokoh, dan Maldini adalah landasannya,” jelas pria Prancis itu kepada talksport.com.

Untuk merayakan ulang tahun debutnya di Milan, berikut adalah kompilasi Maldini di masa jayanya.



Bermain dengan orang-orang seperti Baresi, Seedorf, Romario dan Filippo Inzaghi, pemain Italia itu menghasilkan beberapa tekel dan momen bertahan terbaik dalam sejarah sepakbola.

Permainan yang ditunjukan oleh Maldini akan selalu dikenang dan sang legenda sangat layak untuk mendapatkan apresiasi dari berbagai generasi sepak bola berkat kerja keras dan dedikasinya.