Bagi banyak penggemar sepak bola lawas, tahun 90-an adalah tahun paling mengasyikkan untuk diingat. “Play Football…Play To The Rules…Play To The Referee….”
Bagi banyak penggemar sepak bola lawas, tahun 90-an adalah tahun paling mengasyikkan untuk diingat, era yang membangkitkan nostalgia.
Ada banyak hal yang berubah dan sepanjang tahun 90-an adalah sejarah tersendiri bagi sepak bola Italia, yang sebagian besar klub-klubnya mendominasi kompetisi Eropa.
Waktu itu ada banyak para pemain hebat, bahkan Italia memecahkan rekor transfer dunia pada enam kesempatan dan menjadi rumah bagi enam pemenang Ballon d'Or .
Tahun 90-an adalah dunia bagi pemain kecil dengan jersey kebesaran, masa dimana YouTube belum populer dan pemain sering mempermalukan diri mereka sendiri dengan pemotretan yang aneh.
Kapan lagi Sheffield Wednesday memaksa pasukan Italia mereka untuk berbagi gigitan pizza mentah di lapangan Hillsborough, atau Andy Cole secara misterius berpose dalam jaket kulit - lengkap dengan sponsor lengan Pepsi - sambil memegang senapan mesin?
Tapi bagian terbesar dari dekade 90-an adalah kumpulan klub yang meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada permainan yang indah, dan kami telah memutuskan untuk melihat beberapa dari mereka yang paling layak dikenang.
Berikut 5 tim sepak bola tahun 90-an yang tak terlupakan :
5. Ajax Amsterdam
Ajax telah membuat nama mereka sebagai salah satu klub terbaik di era 90-an. Mereka membangun sebuah tim yang memiliki bakat dan semangat muda yang tak tertandingi.Mereka telah memenangkan gelar Eredivisie selama musim 1993/94. Bukan cuman jago di kompetisi lokal. Ajax juga merupakan Singa yang garang di pentas Eropa.
Pada musim 1971-1973 Ajax berturut-turut mencapai final dan menjuarai Liga Champions. Anda pasti masih ingat dengan nama-nama seperti Clarence Seedorf, Marc Overmars, si kembar De Boer, Edgar Davids, Kluivert dan masih banyak lagi. Pada tahun itu, Ajax memang merupakan salah satu klub yang hidup lama dalam ingatan.
4. Newcastle United
Lebih dari dua dekade sejak masa kejayaan di Liga Premier, Newcastle asuhan Kevin Keegan masih menjadi tim yang sangat dicintai baik oleh pemain atau para fans.
Newcastle adalah tim ancaman untuk tim-tim digdaya saat itu, salah satunya Manchester United. Di tengah dominasi bermain bertahan, Newcastle adalah sedikit diantara klub yang menerapkan prinsip serangan adalah bentuk pertahanan terbaik.
Newcastle adalah klub promosi, tentu ini tak terlepas dari usaha gelontoran gol-gol produktif Andy Cole. Tapi yang menyakitkan adalah, sang penyerang pindah ke pesaing utama mereka ke Old Trafford.
Tapi di lain sisi, tim baru dibangun, para pemain seperti Les Ferdinand dan David Ginola tiba di St James 'Park.
Mereka mungkin tidak memenangkan apa pun, tetapi Newcastle tahun 90-an adalah kenangan tersendiri.
3. Parma
Parma mungkin sangat asing di masa sekarang. Tapi pada dekade 90-an Anda dapat menyaksikan mini timnas dari berbagai negara. Bintang-bintang sepak bola dunia berkumpul di Parma. Dari sisi timnas Italia, ada nama Gianluigi Buffon muda, yang menjaga gawang di belakang barisan pertahanan solid, diantaranya adalah Fabio Cannavaro dan Lilian Thuram.
Diluar itu ada Faustino Asprilla, Gianfranco Zola, Alberto Malesani, dan jangan pernah lupakan Juan Sebastien Veron yang membawa sentuhan keterampilan khas Amerika Selatan. Di depan ada juru gedor tangguh mulai dari Hernan Crespo dan Enrico Chiesa.
Meski dengan nama-nama elit yang silih datang berganti, Parma tidak pernah benar-benar berhasil merengkuh Scudetto, kurang sedekap lagi, Parma finis di urutan kedua. Tapi justru karena itu mereka diingat.
2. Inter Milan
Hampir semua tim yang dibela Ronaldo Luis Nazario selalu kecipratan keberuntungan. Penyerang kebanggaan Brazil itu menjadi pesepakbola termahal di dunia untuk kedua kalinya pada tahun 1997 ketika bergabung dengan Inter Milan menyusul musim yang sensasional bersama Barcelona.
Ronaldo mencetak 34 gol di semua kompetisi untuk membantu tim asuhan Luigi Simoni menjadi runner-up dan sukses di Piala UEFA. Inter Milan di sepanjang tahun 90-an memang sangat menyenangkan untuk ditonton.
Apalagi mengingat ada deretan nama beken seperti Javier Zanetti, Diego Simeone, bercampur dengan bakat-bakat seperti Youri Djorkaeff dan Alvaro Recoba muda. Dan yang agak menarik adalah penyerang asal Chile yakni Ivan Zamorano yang menggunakan jersey ora umum : 1 + 8. Akankah Anda melupakan hal-hal unik semacam itu?
1. Dynamo Kyiv
Dynamo Kyiv membuat kehebohan di Liga Champions selama akhir tahun 90-an.
Berkat duet Andriy Shevchenko dan Serhiy Rebrov yang masih muda, Dynamo mengumumkan diri mereka sebagai sebuah ancaman baru di panggung Eropa.
Selama musim 1997/98, klub asal Rusia itu bahkan dengan enteng mengalahkan Barcelona baik ketika laga kandang atau tandang.
Shevchenko mencetak hat-trick dalam kemenangan 4-0 yang fenomenal di Camp Nou. Musim itu melihat tim negara pecahan mencapai babak 8 besar Liga Champions merupakan satu pencapaian tersendiri.
Tahun berikutnya Dynamo seperti namanya -- benar-benar meledak ketika mereka sukses memuncaki grup yang berisi Arsenal (saat itu Arsenal juga merupakan tim kuat), pada fase selanjutnya, Dynamo mengejutkan Real Madrid di perempat final mereka menang dan mencapai empat besar, meskipun perjalanan mereka berakhir setelah pertarungan dua leg di semifinal melawan Bayern Munich.
Tapi Shevchenko finis sebagai pencetak gol terbanyak bersama di turnamen tersebut. Ringkasnya, Dynamo adalah penghalang bagi klub-klub besar saat itu, akhir tahun 90-an Dynamo adalah angin segar bagi elit klub tradisional. Layak untuk dikenang.
Ada banyak hal yang berubah dan sepanjang tahun 90-an adalah sejarah tersendiri bagi sepak bola Italia, yang sebagian besar klub-klubnya mendominasi kompetisi Eropa.
BACA FEATURE LAINNYA
Kisah Sporting Afrique, Klub Afrika di Liga Singapura yang Penuh Masalah
Kisah Sporting Afrique, Klub Afrika di Liga Singapura yang Penuh Masalah
Berikut 5 tim sepak bola tahun 90-an yang tak terlupakan :
BACA FEATURE LAINNYA
20 Klub dengan Pendapatan Terbesar di Dunia, Data Terbaru 2021
20 Klub dengan Pendapatan Terbesar di Dunia, Data Terbaru 2021
Ajax telah membuat nama mereka sebagai salah satu klub terbaik di era 90-an. Mereka membangun sebuah tim yang memiliki bakat dan semangat muda yang tak tertandingi.Mereka telah memenangkan gelar Eredivisie selama musim 1993/94. Bukan cuman jago di kompetisi lokal. Ajax juga merupakan Singa yang garang di pentas Eropa.
4. Newcastle United
Lebih dari dua dekade sejak masa kejayaan di Liga Premier, Newcastle asuhan Kevin Keegan masih menjadi tim yang sangat dicintai baik oleh pemain atau para fans.
Newcastle adalah klub promosi, tentu ini tak terlepas dari usaha gelontoran gol-gol produktif Andy Cole. Tapi yang menyakitkan adalah, sang penyerang pindah ke pesaing utama mereka ke Old Trafford.
Tapi di lain sisi, tim baru dibangun, para pemain seperti Les Ferdinand dan David Ginola tiba di St James 'Park.
Mereka mungkin tidak memenangkan apa pun, tetapi Newcastle tahun 90-an adalah kenangan tersendiri.
3. Parma
Parma mungkin sangat asing di masa sekarang. Tapi pada dekade 90-an Anda dapat menyaksikan mini timnas dari berbagai negara. Bintang-bintang sepak bola dunia berkumpul di Parma. Dari sisi timnas Italia, ada nama Gianluigi Buffon muda, yang menjaga gawang di belakang barisan pertahanan solid, diantaranya adalah Fabio Cannavaro dan Lilian Thuram.
Diluar itu ada Faustino Asprilla, Gianfranco Zola, Alberto Malesani, dan jangan pernah lupakan Juan Sebastien Veron yang membawa sentuhan keterampilan khas Amerika Selatan. Di depan ada juru gedor tangguh mulai dari Hernan Crespo dan Enrico Chiesa.
Meski dengan nama-nama elit yang silih datang berganti, Parma tidak pernah benar-benar berhasil merengkuh Scudetto, kurang sedekap lagi, Parma finis di urutan kedua. Tapi justru karena itu mereka diingat.
2. Inter Milan
Hampir semua tim yang dibela Ronaldo Luis Nazario selalu kecipratan keberuntungan. Penyerang kebanggaan Brazil itu menjadi pesepakbola termahal di dunia untuk kedua kalinya pada tahun 1997 ketika bergabung dengan Inter Milan menyusul musim yang sensasional bersama Barcelona.
Ronaldo mencetak 34 gol di semua kompetisi untuk membantu tim asuhan Luigi Simoni menjadi runner-up dan sukses di Piala UEFA. Inter Milan di sepanjang tahun 90-an memang sangat menyenangkan untuk ditonton.
Apalagi mengingat ada deretan nama beken seperti Javier Zanetti, Diego Simeone, bercampur dengan bakat-bakat seperti Youri Djorkaeff dan Alvaro Recoba muda. Dan yang agak menarik adalah penyerang asal Chile yakni Ivan Zamorano yang menggunakan jersey ora umum : 1 + 8. Akankah Anda melupakan hal-hal unik semacam itu?
1. Dynamo Kyiv
Dynamo Kyiv membuat kehebohan di Liga Champions selama akhir tahun 90-an.
Berkat duet Andriy Shevchenko dan Serhiy Rebrov yang masih muda, Dynamo mengumumkan diri mereka sebagai sebuah ancaman baru di panggung Eropa.
Selama musim 1997/98, klub asal Rusia itu bahkan dengan enteng mengalahkan Barcelona baik ketika laga kandang atau tandang.
Shevchenko mencetak hat-trick dalam kemenangan 4-0 yang fenomenal di Camp Nou. Musim itu melihat tim negara pecahan mencapai babak 8 besar Liga Champions merupakan satu pencapaian tersendiri.
Tahun berikutnya Dynamo seperti namanya -- benar-benar meledak ketika mereka sukses memuncaki grup yang berisi Arsenal (saat itu Arsenal juga merupakan tim kuat), pada fase selanjutnya, Dynamo mengejutkan Real Madrid di perempat final mereka menang dan mencapai empat besar, meskipun perjalanan mereka berakhir setelah pertarungan dua leg di semifinal melawan Bayern Munich.
Tapi Shevchenko finis sebagai pencetak gol terbanyak bersama di turnamen tersebut. Ringkasnya, Dynamo adalah penghalang bagi klub-klub besar saat itu, akhir tahun 90-an Dynamo adalah angin segar bagi elit klub tradisional. Layak untuk dikenang.