Tidak jelasnya masa depan Liga 1 2021 setelah musim 2020 dibubarkan memicu eksodus pemain. Malaysia jadi pilihan terbaik.
Tidak jelasnya masa depan Liga 1 2021 setelah musim 2020 dibubarkan memicu eksodus pemain. Sejumlah pesepakbola lokal maupun asing memutuskan ke luar Indonesia. Salah satu tujuannya Liga Super Malaysia.
Kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia yang belum bisa dikendalikan membuat PSSI kesulitan menentukan jadwal kick-off musim baru Liga 1. Izin dari Pemerintah, Satgas Covid-19, dan Kepolisian yang tidak juga didapat membuat banyak pemain mulai resah.
Selain alih profesi dan curhat di media sosial, sejumlah pesepakbola memutuskan meninggalkan Indonesia. Untuk pemain asing banyak yang pulang ke negara asal atau berkompetisi di beberapa negara Asia. Begitu juga dengan sejumlah pemain lokal yang memilih mencari tantangan di luar Indonesia.
Beberapa negara tujuan pesepakbola yang meninggalkan Indonesia antara lain Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Timor Leste, hingga beberapa negara di Eropa Timur. Salah satu yang cukup banyak menggunakan lulusan Liga 1 adalah Malaysia. Mereka merumput di Liga Premier maupun Liga Super Malaysia.
Berikut ini 4 lulusan Liga 1 yang sejauh ini sudah memastikan diri menjadi anggota klub Liga Super Malaysia 2021:
1. Makan Konate (Terengganu FC)
Konate baru saja mengucapkan selamat tinggal kepada Persebaya Surabaya setelah mendapatkan tawaran membela Terengganu. Itu bukan pengalaman pertama gelandang asal Mali tersebut merumput di sana. Pada 2016-2017, dia juga membela T-Team. Saat ini T-Team telah berganti nama menjadi Terengganu II yang main di Liga Premier Malaysia.
"Terima kasih banyak untuk Persebaya, Pak Azrul (Ananda), manager, sekretaris , pelatih dan official, supporters bonek dan bonita. Saya minta maaf kalo ada salah. Saya punya kenangan buat Persebaya semua baik sama saya kita sudah juara di Piala Gubernur Kaltim. Semua orang tau pandemi ini merubah semua aktivitas dunia," tulis Konate di akun Instagram resminya, @makankonate10.
"Semoga Persebaya bisa baik lagi dan sukses terus buat Green Force. Saya doakan buat kalian dan minta doa juga kita keluar dari situasi Covid-19 ini. Kalian bisa bermain bola lagi dan sepakbola Indonesia maju terus. Salam satu nyali! Wani," bunyi ucapan perpisahan Konate untuk Persebaya.
Di sepakbola Indonesia, Konate adalah pemain yang cukup bersinar. Bersama Persib Bandung, dia menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015. Setiap transfer window dibuka, Konate selalu menjadi rebutan klub-klub kaya Indonesia untuk disodorkan kontrak bernilai tinggi.
2. David da Silva (Terengganu FC)
Sebelum Konate. Terengganu telah lebih dulu mengikat rekan setimnya di Persebaya, David da Silva. Alasan penyerang berkebangsaan Brasil tersebut sama dengan Konate. Da Silva mengaku tidak mungkin menunggu kondisi membaik di Indonesia.
"Ini tim besar dan juga saya memerlukan tantangan. Saya pikir ini adalah kepindahan terbaik dalam karier saya. Saya harus mendapat tantangan. Ini keputusan saya datang ke sini," kata Da Silva lewat sebuah video di kanal Youtube Terengganu.
Sebagai penyerang, Da Silva memiliki torehan yang gemilang selama berkarier di Indonesia bersama Persebaya. Dia menyumbang 39 gol dalam 43 pertandingan di kompetisi resmi pada 2018-2020. Sempat bermain di Korea Selatan bersama Pohang Steelers, Da Silva kembali ke Persebaya pada 2019.
"Saya memikirkan tekanan dan target gol. Ini pilihan saya. Dalam hidup, saya merasa lebih mudah saat bermain. Buat saya ini seperti meminum air setiap hari. Liga yang sulit dan kami harus profesional dengan target menjadi juara. Tim perlu menjadi besar. Targetnya adalah apa yang harus saya lakukan di sini. Karena itu saya datang," tambah pemain kelahiran 12 November 1989 itu.
Dengan hubungan baik antara Da Silva dan Konate di Surabaya, Terengganu sangat diuntungkan. Pasalnya, dengan posisi di lapangan yang saling terkait, keduanya tidak membutuhkan waktu lama untuk menyatu dengan skema permainan Terengganu.
3. Ryuji Utomo (Penang)
Ryuji Utomo bergabung dengan Penang setelah Persija Jakarta setuju dengan proses peminjaman. Bek tim nasional Indonesia itu terpaksa pergi ke Malaysia karena tidak ingin menganggur terlalu lama. Ryuji dijadwalkan bermain di klub promosi itu selama 2021. Jika berprestasi, ada kemungkinan diperpanjangan.
Meski Malaysia sedang menghadapi kondisi yang sama dengan Indonesia, yaitu pembatasan kegiatan masyarakat, Penang sudah memulai agenda latihan. Begitu juga klub-klub Liga Super Malaysia lain yang sudah mengetahui jadwal pertandingan musim baru.
"Ryuji Utomo Prabowo selamat tiba di Lapangan Terbang Antarabangsa Pulau Pinang petang tadi bersama isteri dan anaknya. Dia pemain asing pertama yang akan menjalani latihan bersama pasukan dalam masa terdekat," tulai Penang di akun Instagram resminya, @penangfcofficial, saat Ryuji tiba di Penang.
4. Alex dos Santos Gonçalves (Melaka United)
Alex pertama kali mencuri perhatian di Indonesia saat membela Persela Lamongan pada 2019. Memainkan 29 pertandingan pemain asal Brasil itu mengemas 17 gol. Meski Laskar Joko Tingkir hanya menempati posisi 11 klasemen akhir Liga 1, Alex menempati peringkat 3 daftar pencetak gol terbanyak di bawa Marko Simic (28 gol) dan Beto Goncalves (18 gol).
Keberhasilan di Lamongan membuat Alex banjir tawaran. Salah satunya dari Persikabo 1973. Rencananya, Alex bermain untuk Liga 1 2020. Tapi, baru memainkan 3 pertandingan dan memproduksi 1 gol, pandemi datang dan kompetisi terhenti. Kemudian, pada awal tahun ini, tawaran dari Melaka United datang dan langsung disambar Alex.
"Terima kasih untuk semua yang menjadi bagian dari Persikabo. Direksi, pemain, pelatih, fans, dan kota Bogor yang telah mengizinkan saya untuk memakai seragam ini, atas kasih sayang yang saya terima. Semoga suatu saat saya bisa kembali untuk menyelesaikan perjalanan yang terputus oleh pandemi," tulis Alex di akun Instagramnya, @pafamily1990.
Melaka musim lalu menempati peringkat 9 dari 12 peserta Liga Super Malaysia. Mereka hanya berselisih 4 poin dari tim posisi 11 yang terdegradasi, Felda United. Karena itu, musim ini mereka memasang target besar untuk setidaknya finish di papan atas.
"Kedatangan pemain impor baru Melaka United FC 2021. Siapakah beliau? Anda rindu dengan Liga Malaysia? Nantikan," tulis Melaka United di Instagram resminya, @melakautdfc_official, sambil memunculkan video sosok misterius bermasker dengan postur dan bentuk badan seperti Alex.
Kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia yang belum bisa dikendalikan membuat PSSI kesulitan menentukan jadwal kick-off musim baru Liga 1. Izin dari Pemerintah, Satgas Covid-19, dan Kepolisian yang tidak juga didapat membuat banyak pemain mulai resah.
BACA FEATURE LAINNYA
6 Pemain dengan Ukuran Sepatu Paling Besar, Peringkat 1 Ukuran 15
6 Pemain dengan Ukuran Sepatu Paling Besar, Peringkat 1 Ukuran 15
BACA BIOGRAFI LAINNYA
5 Pemain yang Tak Memiliki Hater, Siapa Mau Membenci Kante
5 Pemain yang Tak Memiliki Hater, Siapa Mau Membenci Kante
"Terima kasih banyak untuk Persebaya, Pak Azrul (Ananda), manager, sekretaris , pelatih dan official, supporters bonek dan bonita. Saya minta maaf kalo ada salah. Saya punya kenangan buat Persebaya semua baik sama saya kita sudah juara di Piala Gubernur Kaltim. Semua orang tau pandemi ini merubah semua aktivitas dunia," tulis Konate di akun Instagram resminya, @makankonate10.
Di sepakbola Indonesia, Konate adalah pemain yang cukup bersinar. Bersama Persib Bandung, dia menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015. Setiap transfer window dibuka, Konate selalu menjadi rebutan klub-klub kaya Indonesia untuk disodorkan kontrak bernilai tinggi.
Sebelum Konate. Terengganu telah lebih dulu mengikat rekan setimnya di Persebaya, David da Silva. Alasan penyerang berkebangsaan Brasil tersebut sama dengan Konate. Da Silva mengaku tidak mungkin menunggu kondisi membaik di Indonesia.
"Ini tim besar dan juga saya memerlukan tantangan. Saya pikir ini adalah kepindahan terbaik dalam karier saya. Saya harus mendapat tantangan. Ini keputusan saya datang ke sini," kata Da Silva lewat sebuah video di kanal Youtube Terengganu.
Sebagai penyerang, Da Silva memiliki torehan yang gemilang selama berkarier di Indonesia bersama Persebaya. Dia menyumbang 39 gol dalam 43 pertandingan di kompetisi resmi pada 2018-2020. Sempat bermain di Korea Selatan bersama Pohang Steelers, Da Silva kembali ke Persebaya pada 2019.
"Saya memikirkan tekanan dan target gol. Ini pilihan saya. Dalam hidup, saya merasa lebih mudah saat bermain. Buat saya ini seperti meminum air setiap hari. Liga yang sulit dan kami harus profesional dengan target menjadi juara. Tim perlu menjadi besar. Targetnya adalah apa yang harus saya lakukan di sini. Karena itu saya datang," tambah pemain kelahiran 12 November 1989 itu.
Dengan hubungan baik antara Da Silva dan Konate di Surabaya, Terengganu sangat diuntungkan. Pasalnya, dengan posisi di lapangan yang saling terkait, keduanya tidak membutuhkan waktu lama untuk menyatu dengan skema permainan Terengganu.
3. Ryuji Utomo (Penang)
Ryuji Utomo bergabung dengan Penang setelah Persija Jakarta setuju dengan proses peminjaman. Bek tim nasional Indonesia itu terpaksa pergi ke Malaysia karena tidak ingin menganggur terlalu lama. Ryuji dijadwalkan bermain di klub promosi itu selama 2021. Jika berprestasi, ada kemungkinan diperpanjangan.
Meski Malaysia sedang menghadapi kondisi yang sama dengan Indonesia, yaitu pembatasan kegiatan masyarakat, Penang sudah memulai agenda latihan. Begitu juga klub-klub Liga Super Malaysia lain yang sudah mengetahui jadwal pertandingan musim baru.
"Ryuji Utomo Prabowo selamat tiba di Lapangan Terbang Antarabangsa Pulau Pinang petang tadi bersama isteri dan anaknya. Dia pemain asing pertama yang akan menjalani latihan bersama pasukan dalam masa terdekat," tulai Penang di akun Instagram resminya, @penangfcofficial, saat Ryuji tiba di Penang.
4. Alex dos Santos Gonçalves (Melaka United)
Alex pertama kali mencuri perhatian di Indonesia saat membela Persela Lamongan pada 2019. Memainkan 29 pertandingan pemain asal Brasil itu mengemas 17 gol. Meski Laskar Joko Tingkir hanya menempati posisi 11 klasemen akhir Liga 1, Alex menempati peringkat 3 daftar pencetak gol terbanyak di bawa Marko Simic (28 gol) dan Beto Goncalves (18 gol).
Keberhasilan di Lamongan membuat Alex banjir tawaran. Salah satunya dari Persikabo 1973. Rencananya, Alex bermain untuk Liga 1 2020. Tapi, baru memainkan 3 pertandingan dan memproduksi 1 gol, pandemi datang dan kompetisi terhenti. Kemudian, pada awal tahun ini, tawaran dari Melaka United datang dan langsung disambar Alex.
"Terima kasih untuk semua yang menjadi bagian dari Persikabo. Direksi, pemain, pelatih, fans, dan kota Bogor yang telah mengizinkan saya untuk memakai seragam ini, atas kasih sayang yang saya terima. Semoga suatu saat saya bisa kembali untuk menyelesaikan perjalanan yang terputus oleh pandemi," tulis Alex di akun Instagramnya, @pafamily1990.
Melaka musim lalu menempati peringkat 9 dari 12 peserta Liga Super Malaysia. Mereka hanya berselisih 4 poin dari tim posisi 11 yang terdegradasi, Felda United. Karena itu, musim ini mereka memasang target besar untuk setidaknya finish di papan atas.
"Kedatangan pemain impor baru Melaka United FC 2021. Siapakah beliau? Anda rindu dengan Liga Malaysia? Nantikan," tulis Melaka United di Instagram resminya, @melakautdfc_official, sambil memunculkan video sosok misterius bermasker dengan postur dan bentuk badan seperti Alex.