Lapangan stadion kandang Real Madrid itu dirancang sangat canggih. Lapangan bisa ‘dipotong’ untuk kemudian digeser.
Apa beda sepak bola hari ini dengan sepak bola di 30 atau 50 atau lebih jauh di 70 tahun yang lalu? Jelas ini pertanyaan yang mudah sekali untuk dijawab, bahkan bila perlu sambil memejamkan mata atau berlari-lari kecil.
Hampir di semua aspek sepak bola mengalami perubahan. Misalnya saja, Anda tak perlu repot-repot pergi ke stadion dan melancong setiap pekan. Cukup nyalakan televisi dan sesuaikan jadwal pertandingan, selesai sudah.
Abad 21 adalah tentang sepak bola yang lebih rapi, yang lebih menyenangkan untuk ditonton. Dan di antara peristiwa itu, teknologi berlaku sebagai jembatan. Ia menghubungkan peristiwa di atas lapangan dengan mata penonton di belahan bumi manapun.
Tapi bukan berarti, teknologi adalah segala-galanya. Sebab ada yang hilang dari cara kita melihat sepak bola.
Kita pasti bersepakat, bahwa pengalaman menonton langsung di stadion itu seru sekali semacam menumbuhkan atmosfer dan emosi kolektif.
Dan mungkin untuk itu jugalah, banyak klub yang mulai memoles stadion mereka. Anda sebagai tamu, akan sangat nyaman jika rumah yang Anda kunjungi itu bersih, tuan rumah nya ramah dan lain seterusnya. Bukankah begitu?
Dalam cara berpikir bisnis, stadion bukan saja sekadar tempat menggelar pertandingan. Stadion punya nilai komersial yang menjanjikan. Bahkan di beberapa daerah, untuk mendorong itu stadion dijadikan sebagai landmark alias icon.
Stadion yang komersial bukan semata untuk pihak klub dan sponsor, tapi juga ada perputaran ekonomi untuk masyarakat lokal disana.
Dalam level tertentu, membangun stadion berarti harus menimbang aspek ekonomi dari hulu ke hilir.
Ambil contoh di jantung kota Madrid sebuah stadion sepak bola telah disulap menjadi bangunan serba bisa: Santiago Bernabeu.
Tentu semua itu lebih gampang dan teratur dengan bantuan teknologi. Selain perlombaan cabang olahraga lari, biasanya yang Anda tahu, lapangan di sekitar tengah stadion diperuntukkan untuk apa?
Ya, kita bicara stadion yang satu. Bukan kompleks latihan atau area luas stadion.
Balik lagi, mari kita tengok Santiago Bernabeu. Markas Real Madrid itu bakal melampaui kelaziman.
Dan itulah yang coba dikabarkan oleh Javier Caireta, seorang jurnalis olahraga yang menggunggah video 3D di akun YouTube nya. Video itu memperlihatkan pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung di Estadio Santiago Bernabeu.
Video itu merinci bagaimana pitch yang dapat dibuka dan bersifat multifungsi. Beberapa bulan yang lewat, Caireta sempat melaporkan perkembangan vanue lewat gambar.
Tapi kali ini, lewat video 3D berdurasi sekitar 5 menit dengan jelas kita bakal dibuat takjub. Lapangan tengah yang hijau yang biasa dipakai untuk laga sepak bola, dapat disimpan di gua bawah tanah
Dan kelak bakal bisa digeser dengan bantuan teknologi, tanpa harus khawatir rumput di atasnya copot.
Video itu menunjukkan, lapangan tengah yang kosong bisa diperuntukkan untuk konser atau bahkan acara olahraga lainnya. Dalam video tersebut, dilihatkan contoh konser AC/DC dan pertandingan NBA.
Video itu menunjukkan apa yang bisa dilakukan teknologi untuk Santiago Bernabeu dengan ruang kosong lebar di tengah lapangannya.
Selain itu, ada jalur penghubung di atas stadion bdengan trasnportasi seperti bis klub. Ringkasnya, saya kesulitan untuk menggambarkan semua sentuhan teknologi itu. Baiknya Anda tonton sendiri :
Dan begitulah cara kerja teknologi. Abad 21 membuat aspek penunjang sepak bola jadi lebih bersahabat dengan zaman. Setelah Santiago Bernabeu, stadion mana berikutnya?
Hampir di semua aspek sepak bola mengalami perubahan. Misalnya saja, Anda tak perlu repot-repot pergi ke stadion dan melancong setiap pekan. Cukup nyalakan televisi dan sesuaikan jadwal pertandingan, selesai sudah.
BACA BERITA LAINNYA
Bruno Fernandes Sebut 4 Pemain Manchester United yang Selalu Lembur Latihan
Bruno Fernandes Sebut 4 Pemain Manchester United yang Selalu Lembur Latihan
Dalam cara berpikir bisnis, stadion bukan saja sekadar tempat menggelar pertandingan. Stadion punya nilai komersial yang menjanjikan. Bahkan di beberapa daerah, untuk mendorong itu stadion dijadikan sebagai landmark alias icon.
BACA FEATURE LAINNYA
6 Pemain dengan Ukuran Sepatu Paling Besar, Peringkat 1 Ukuran 15
6 Pemain dengan Ukuran Sepatu Paling Besar, Peringkat 1 Ukuran 15
Dalam level tertentu, membangun stadion berarti harus menimbang aspek ekonomi dari hulu ke hilir.
Tentu semua itu lebih gampang dan teratur dengan bantuan teknologi. Selain perlombaan cabang olahraga lari, biasanya yang Anda tahu, lapangan di sekitar tengah stadion diperuntukkan untuk apa?
Balik lagi, mari kita tengok Santiago Bernabeu. Markas Real Madrid itu bakal melampaui kelaziman.
Dan itulah yang coba dikabarkan oleh Javier Caireta, seorang jurnalis olahraga yang menggunggah video 3D di akun YouTube nya. Video itu memperlihatkan pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung di Estadio Santiago Bernabeu.
Video itu merinci bagaimana pitch yang dapat dibuka dan bersifat multifungsi. Beberapa bulan yang lewat, Caireta sempat melaporkan perkembangan vanue lewat gambar.
Tapi kali ini, lewat video 3D berdurasi sekitar 5 menit dengan jelas kita bakal dibuat takjub. Lapangan tengah yang hijau yang biasa dipakai untuk laga sepak bola, dapat disimpan di gua bawah tanah
Dan kelak bakal bisa digeser dengan bantuan teknologi, tanpa harus khawatir rumput di atasnya copot.
Video itu menunjukkan, lapangan tengah yang kosong bisa diperuntukkan untuk konser atau bahkan acara olahraga lainnya. Dalam video tersebut, dilihatkan contoh konser AC/DC dan pertandingan NBA.
Video itu menunjukkan apa yang bisa dilakukan teknologi untuk Santiago Bernabeu dengan ruang kosong lebar di tengah lapangannya.
Selain itu, ada jalur penghubung di atas stadion bdengan trasnportasi seperti bis klub. Ringkasnya, saya kesulitan untuk menggambarkan semua sentuhan teknologi itu. Baiknya Anda tonton sendiri :
Dan begitulah cara kerja teknologi. Abad 21 membuat aspek penunjang sepak bola jadi lebih bersahabat dengan zaman. Setelah Santiago Bernabeu, stadion mana berikutnya?