Sudah pernah mendengar kisah seorang Cedric Bakambu yang tak tanggung-tanggung di-PHP oleh klub sebesar Barcelona?
Dunia tipu-tipu memang menyebalkan, sudah banyak riwayat manusia yang hatinya ambyar gara-gara di-PHP-in. Termasuk juga pesepakbola. Sudah pernah mendengar kisah seorang Cedric Bakambu yang tak tanggung-tanggung di-PHP oleh klub sebesar Barcelona?
Kisah ini bermula di musim dingin pada awal tahun yang lalu, ketika klub asal Catalunya itu kekurangan stok pemain depan. Luis Suarez cedera, Dembele juga rentan bila dimainkan. Jadi pilihan yang paling logis adalah mendatangkan pemain untuk sementara waktu.
Mula-mula pilihan jatuh pada Cedric Bakambu, penyerang timnas Kongo yang bermain untuk klub Liga China, Beijing Guoan.
Raksasa La Liga itu dikabarkan telah menyetujui kesepakatan dengan Beijing Guoan untuk mengambil Bakambu dengan status pinjaman selama sisa musim dingin Januari 2020.
Rasa-rasanya tak ada kesenangan yang melebihi itu. Dengan sigap Cedric langsung mempersiapkan diri, ia harus mengejar dua penerbangan untuk tiket ke Spanyol, karena pada saat itu Cedric sedang berada di Korea Selatan.
Belum sampai ke Spanyol, alias saat transit di bandara Hongkong, hati Cedric berdesir ketika teleponnya berbunyi dan ternyata yang menghubungi adalah Direktur Olahraga Barca saat itu, Eric Abidal.
Bukan saja karena Abidal-nya tapi isi percakapan yang disampaikan Abidal yang hampir-hampir membuat Cedric muntab. Abidal sekonyong-konyong menjelaskan bahwa kesepakatan kontrak gagal.
Sebagai bagian dari generasi kekinian, Bakambu Cedric lantas mengekspresikan kekesalannya dalam selera humor yang lumayan. Di akun Twitter pribadinya, ia menyebut situs statistik Transfermarkt dan menulis.
“Yo @Transfermarkt, tolong ubah rekam jejak transfer saya menjadi ‘hampir Barcelona, silahkan,” tulisnya sambil berkelakar.
Akun Transfermarkt tak mau kehilangan selera humor, mereka membalas Tweet Bakumbu Cedric dengan sebuah gambar halaman yang sudah diedit, dimana terpacak keterangan ada nama Bakumbu di skuad, persis seperti yang ia minta 'Hampir Barcelona'.
Bakumbu tak mau larut dalam kecewa, ia menghibur dirinya sendiri dengan mengatakan, "Tidak peduli dengan apa yang terjadi, saya mempercayai proses. Terima kasih Tuhan untuk semuanya.”
Pada bagian akhir tweet Bakambu juga tak lupa menandai penyerang Blaugrana Antoine Griezmann dan mengatakan kalimat perjumpaan di lain waktu.
Bukan tanpa sebab, dahulu Bakambu dan Griezmann sempat bermain bersama di level yunior untuk timnas Prancis.
Alih-alih merekrut mantan juru gedor Villarreal, Barcelona justru kemudian merekrut pemain asal Denmark siapa lagi kalau bukan, 'Lord' Martin Braithwaite dari sesama klub La Liga Leganes, dan kelak publik mengetahui, keputusan itu adalah keputusan yang asing dan lebih mengejutkan.
Dengan segala hormat, di masa lalu para pemain seperti Bakambu dan Braithwaite hampir tidak pernah masuk dalam bursa transfer klub super seperti Barca, tapi kita bisa maklum dan menyebut situasi itu dengan istilah Panic Buying.
Saat itu Barca masih dipegang oleh Quique Setien dan harus menghabiskan sisa musim dengan skuad compang-camping. Dan hasilnya Barcelona tak dapat berbuat banyak bahkan untuk sekadar mengangkat piala kaleng sekalipun. Duh kasian.
Kisah ini bermula di musim dingin pada awal tahun yang lalu, ketika klub asal Catalunya itu kekurangan stok pemain depan. Luis Suarez cedera, Dembele juga rentan bila dimainkan. Jadi pilihan yang paling logis adalah mendatangkan pemain untuk sementara waktu.
BACA FEATURE LAINNYA
16 Tim Sepakbola Berjuluk Setan Merah Selain Manchester United
16 Tim Sepakbola Berjuluk Setan Merah Selain Manchester United
Bukan saja karena Abidal-nya tapi isi percakapan yang disampaikan Abidal yang hampir-hampir membuat Cedric muntab. Abidal sekonyong-konyong menjelaskan bahwa kesepakatan kontrak gagal.
BACA FEATURE LAINNYA
Stepover, Rabona, V-Turn, Ini 9 Trik Sepakbola dan Penemunya
Stepover, Rabona, V-Turn, Ini 9 Trik Sepakbola dan Penemunya
“Yo @Transfermarkt, tolong ubah rekam jejak transfer saya menjadi ‘hampir Barcelona, silahkan,” tulisnya sambil berkelakar.
Bakumbu tak mau larut dalam kecewa, ia menghibur dirinya sendiri dengan mengatakan, "Tidak peduli dengan apa yang terjadi, saya mempercayai proses. Terima kasih Tuhan untuk semuanya.”
Bukan tanpa sebab, dahulu Bakambu dan Griezmann sempat bermain bersama di level yunior untuk timnas Prancis.
Alih-alih merekrut mantan juru gedor Villarreal, Barcelona justru kemudian merekrut pemain asal Denmark siapa lagi kalau bukan, 'Lord' Martin Braithwaite dari sesama klub La Liga Leganes, dan kelak publik mengetahui, keputusan itu adalah keputusan yang asing dan lebih mengejutkan.
Dengan segala hormat, di masa lalu para pemain seperti Bakambu dan Braithwaite hampir tidak pernah masuk dalam bursa transfer klub super seperti Barca, tapi kita bisa maklum dan menyebut situasi itu dengan istilah Panic Buying.
Saat itu Barca masih dipegang oleh Quique Setien dan harus menghabiskan sisa musim dengan skuad compang-camping. Dan hasilnya Barcelona tak dapat berbuat banyak bahkan untuk sekadar mengangkat piala kaleng sekalipun. Duh kasian.