Nigel de Jong tak hanya piawai dalam bermain bola. Pemain asal Belanda itu juga cerdas dalam mengembangkan usaha.
Hidup terkadang lucu. Hari ini kita menjadi A, besok sudah menjadi B. Untuk melompat dari satu situasi ke situasi lain, seseorang butuh persiapan karena hidup tak menjanjikan kepastian.
Seorang pesepak bola tak serta-merta tetap bekerja di bidang yang beririsan, dalam arti kata lain kemampuan di luar profesi yang digeluti sekarang itu sangat penting. Tujuannya sebagai pegangan untuk ke depannya.
Mari ambil contoh pada Nigel de Jong. Mantan pemain tim nasional Belanda itu bukanlah pesepak bola biasa. Laki-laki berdarah Maluku itu punya insting bisnis yang bagus.
Di luar dunia kulit bundar, De Jong adalah seorang sarjana ekonomi. Dengan bekal itu saat masih aktif bermain di Bundesliga bersama Hamburg, De Jong membangun sebuah bisnis yang bukan main. Bersama rekannya Hamid Mossadegh, dia membuka showroom mobil mewah yang diberi nama Continental Cars.
Usaha itu dirintis pada 2007, tepatnya di halaman sebuah lapangan tenis indoor. De Jong sepertinya telah menunjukkan bahwa dia memiliki minat dan keterampilan wirausaha yang dibutuhkan ketika tidak lagi bergelut di sepak bola alias pensiun.
Latar Belakang De Jong Cukup Masuk Akal
De Jong mengikuti tradisi keluarganya dalam menjual mobil. Kakeknya adalah CEO Ford di Belanda. “Kakek saya adalah salah satu CEO Ford di Belanda dan saya melihat dari dekat bagaimana dia mengembangkan dirinya sebagai seorang pengusaha,” ucapnya.
“Saya mengaguminya, baik di dalam maupun luar lapangan. Saya ingin menjadi seperti dia. Saya juga berpikir profesionalismenya adalah sesuatu yang saya bawa sebagai pesepak bola juga,” kenang De Jong.
Target pasar De Jong jelas, siapa lagi kalau bukan orang-orang kaya yang siap bergaya. Karena itu, garasi tempat dia menjual mobil dipenuhi mobil merk-merk mahal, mulai dari Lamborghini Aventadors, beberapa Bentley Continental GT dan GTC, Wiesmanns, Maseratis, serta Ferrari F430.
Pada mulanya pembeli De Jong tak jauh-jauh dari dunia sepak bola. Beberapa rekannya di Hamburg dan Bundesliga secara keseluruhan waktu itu adalah pelanggannya.
Mulai dari Mesut Oezil, Lukas Podolski, Boateng bersaudara, Nuri Sahin, Sami Khedira, Dennis Aogo. Bahkan, pelatih dan pihak klub, seperti Ivo Ilicevic, Dennis Diekmeier, dan Tomas Rincon.
Lama-kelamaan, seperti yang diharapkan De Jong, beberapa pengusaha dan konglomerat turut serta membeli mobil di showroom miliknya.
Dalam sebuah wawancara tahun lalu dengan Voetbal International, De Jong berbicara tentang daftar kliennya yang mengesankan. Kliennya mencakup pemain sepak bola dan beberapa syekh perminyakan negara Timur Tengah. “Tentu saja banyak pesepakbola yang tahu di mana menemukan kami,” katanya. “Pebisnis dan kolektor juga dapat melakukannya. Kami hanya harus bekerja keras untuk itu. Bukan berarti kami sudah sukses selama sepuluh tahun.”
Pelajaran dari Nigel De Jong untuk Kita Semua
Saat ini De Jong bermain untuk klub Liga Bintang Qatar, Al Ahli. Di tengah balutan seragam sepak bolanya, De Jong masih bisa mengontrol bisnis. Dia seolah ingin membantah anggapan orang yang mengatakan pesepak bola tidak cukup cerdas untuk menjadi pengusaha.
Sebuah nasihat dari ibunya yang selalu ia pegang. “Ibu saya selalu berkata 'sepak bola hanya bagian dari hidup Anda, Anda harus mengembangkan diri Anda lebih dari itu'. Saya merasa sangat penting untuk melakukan sesuatu untuk diri saya sendiri yang tidak berhubungan dengan itu," lanjutnya.
Bagaimanapun juga, bisnis mobil nya itu tak lepas dari peran sepak bola. “Selain menjadi pemain profesional, saya memiliki impian untuk memiliki perusahaan dan ketika saya memiliki uang dan keahlian, saya mewujudkannya,” tuturnya.
“Tuhan memberi saya bakat dan kekuatan untuk menjadi pemain sepak bola, yang memberi saya sumber daya finansial dan pemberdayaan untuk berkembang di bidang lain.”
Dan dengarlah baik-baik nasihat de Jong ini. “Saya pikir sangat penting bagi para pemain sepak bola untuk pandai dengan apa yang mereka lakukan dengan gaji mereka, karena itu bisa menjadi investasi atau hilang sebelum Anda menyadarinya.”
Ketika semua orang mencari tempat parkir, De Jong tengah bersiap untuk memperluas bisnisnya itu. Di mana ada uang di situ ada pembeli.
Seorang pesepak bola tak serta-merta tetap bekerja di bidang yang beririsan, dalam arti kata lain kemampuan di luar profesi yang digeluti sekarang itu sangat penting. Tujuannya sebagai pegangan untuk ke depannya.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Rivalitas Ikonik Oliver Kahn dengan Jens Lehmann di Piala Dunia 2006
Kisah Rivalitas Ikonik Oliver Kahn dengan Jens Lehmann di Piala Dunia 2006
De Jong mengikuti tradisi keluarganya dalam menjual mobil. Kakeknya adalah CEO Ford di Belanda. “Kakek saya adalah salah satu CEO Ford di Belanda dan saya melihat dari dekat bagaimana dia mengembangkan dirinya sebagai seorang pengusaha,” ucapnya.
“Saya mengaguminya, baik di dalam maupun luar lapangan. Saya ingin menjadi seperti dia. Saya juga berpikir profesionalismenya adalah sesuatu yang saya bawa sebagai pesepak bola juga,” kenang De Jong.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Pemain dengan Performa Terbaik di Eropa Akhir-akhir ini, Bukan Messi!
5 Pemain dengan Performa Terbaik di Eropa Akhir-akhir ini, Bukan Messi!
Pada mulanya pembeli De Jong tak jauh-jauh dari dunia sepak bola. Beberapa rekannya di Hamburg dan Bundesliga secara keseluruhan waktu itu adalah pelanggannya.
Lama-kelamaan, seperti yang diharapkan De Jong, beberapa pengusaha dan konglomerat turut serta membeli mobil di showroom miliknya.
Pelajaran dari Nigel De Jong untuk Kita Semua
Saat ini De Jong bermain untuk klub Liga Bintang Qatar, Al Ahli. Di tengah balutan seragam sepak bolanya, De Jong masih bisa mengontrol bisnis. Dia seolah ingin membantah anggapan orang yang mengatakan pesepak bola tidak cukup cerdas untuk menjadi pengusaha.
Sebuah nasihat dari ibunya yang selalu ia pegang. “Ibu saya selalu berkata 'sepak bola hanya bagian dari hidup Anda, Anda harus mengembangkan diri Anda lebih dari itu'. Saya merasa sangat penting untuk melakukan sesuatu untuk diri saya sendiri yang tidak berhubungan dengan itu," lanjutnya.
Bagaimanapun juga, bisnis mobil nya itu tak lepas dari peran sepak bola. “Selain menjadi pemain profesional, saya memiliki impian untuk memiliki perusahaan dan ketika saya memiliki uang dan keahlian, saya mewujudkannya,” tuturnya.
“Tuhan memberi saya bakat dan kekuatan untuk menjadi pemain sepak bola, yang memberi saya sumber daya finansial dan pemberdayaan untuk berkembang di bidang lain.”
Dan dengarlah baik-baik nasihat de Jong ini. “Saya pikir sangat penting bagi para pemain sepak bola untuk pandai dengan apa yang mereka lakukan dengan gaji mereka, karena itu bisa menjadi investasi atau hilang sebelum Anda menyadarinya.”
Ketika semua orang mencari tempat parkir, De Jong tengah bersiap untuk memperluas bisnisnya itu. Di mana ada uang di situ ada pembeli.