Dia mengaku akan melawan habis-habisan.
Bek Chelsea Antonio Rudiger mengaku ingin terus melawan rasisme yang ada di persepakbolaan. Rudiger baru-baru ini menjadi subjek ejekan (rasisme) oleh sebagian pendukungan Tottenham Hotspur dalam kemenangan 2-1 atas rival London mereka di Stamford Bridge hari Sabtu lalu (22/02/20).
Bek berusia 26 tahun tersebut merasa dirinya dilecehkan secara rasial selama pertandingan antara The Blues dan Tottenham di Tottenham Hotspur Stadium pada bulan Desember 2019. Hal tersebut mengakibatkan protokol anti-diskriminasi Liga Premier digunakan untuk pertama kalinya dalam sejarah persepakbolaan Inggris.
Tottenham dan Polisi London pada waktu itu sama-sama melakukan investigasi mengenai rasisme tersebut tetapi masalah itu tidak diambil lebih lanjut karena tidak ada bukti yang ditemukan untuk mendukung klaim pemain Jerman tersebut.
Rudiger merasa kecewa setelah berbicara tentang dugaan pelecehan diskriminatif yang dideritanya dan mengatakan masyarakat (London) kehilangan perjuangan melawan rasisme.
"Rasisme telah menang, para pelaku selalu dapat kembali ke stadion, dan hal tersebut menunjukkan bahwa orang-orang ini (rasisme) telah menang “ kata Rudiger kepada Sky Sports Jerman.
“Itu tidak harus saya. Bisa orang lain (melawan rasisme). Para pelaku rasisme tidak pernah dihukum dan pada akhirnya, saya yang menjadi kambing hitam. Saya tidak akan menyerah, saya tidak akan pernah berhenti menyuarakan perlawanan terhadap rasisme. Saya akan selalu mengangkat suara, tetapi dalam hal rasisme ini, saya sendirian “.
“Ini adalah bencana. Saya baru saja menjadi seorang ayah Kamis lalu dan Anda mulai berpikir masyarakat belum cukup jauh dalam memerangi rasisme sehingga anak-anak saya mungkin akan menderita hal yang sama juga. Jika tidak ada yang berubah, jika anak-anak muda tidak mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang baik, kita akan kalah. Kita harus sadar soal rasisme ini,“ jelasnya lebih lanjut kepada Sky Sports Jerman.
Bek berusia 26 tahun tersebut merasa dirinya dilecehkan secara rasial selama pertandingan antara The Blues dan Tottenham di Tottenham Hotspur Stadium pada bulan Desember 2019. Hal tersebut mengakibatkan protokol anti-diskriminasi Liga Premier digunakan untuk pertama kalinya dalam sejarah persepakbolaan Inggris.
BACA BERITA LAINNYA
Virus Corona Menyebabkan Tiga Pertandingan Serie A Ditunda
Virus Corona Menyebabkan Tiga Pertandingan Serie A Ditunda
“Ini adalah bencana. Saya baru saja menjadi seorang ayah Kamis lalu dan Anda mulai berpikir masyarakat belum cukup jauh dalam memerangi rasisme sehingga anak-anak saya mungkin akan menderita hal yang sama juga. Jika tidak ada yang berubah, jika anak-anak muda tidak mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang baik, kita akan kalah. Kita harus sadar soal rasisme ini,“ jelasnya lebih lanjut kepada Sky Sports Jerman.
BACA BERITA LAINNYA
Duet Pelatih-Pemain Serie A Ini Bakal Diboyong Leonardo ke PSG
Duet Pelatih-Pemain Serie A Ini Bakal Diboyong Leonardo ke PSG