Antonio Conte bertekad membawa Inter Milan meraih scudetto untuk mengurangi beban finansial klub.
Inter Milan diyakini sulit mendapatkan pemain anyar di bursa transfer musim panas 2021. Pemicunya adalah kegagalan Suning Holding Group menjalin kesepakatan investasi dengan sejumlah perusahaan.
Menurut laporan Financial Times, Suning selaku pemegang saham mayoritas Inter tidak berhasil melakukan negosiasi. Kabar itu dibenarkan grup ekuitas swasta asal Inggris, BC Partners. Mereka mengakhiri pembicaraan dengan pemilik Inter di China setelah gagal menyepakati harga investasi.
Mereka sempat membahas keinginan Suning menjual sebagian saham mereka di Giuseppe Meazza, berpotensi mengalami kerugian, atau pengambilalihan penuh dari sejumlah perusahaan.
Sayang, keinginan Suning urung terealisasi setelah tak menemui titik temu. Suning mematok saham I Nerazzurri senilai 785 juta pounds, sedangkan BC Partners menawarkan mereka dengan harga sebesar 650 juta pounds.
Kegagalan ini yang dipercaya bakal mempengaruhi kemampuan Inter bersaing di bursa transfer musim depan. Mereka tak lagi mendapat suntikan dana besar setelah Suning, yang didirikan Zhang Jindong, mengalami masalah utang yang meningkat di tengah tekanan politik.
Situasi ini turut menghentikan laju Inter yang gemar membeli pemain berlabel mahal setelah mengakuisisi saham I Nerazzurri senilai 235 juta pounds pada 2016. Maklum, Steven Zhang, putra pendiri Suning, sempat menggelontorkan jutaan dolar kepada Antonio Conte untuk melakukan pembelian pemain di bursa transfer.
Contoh konkretnya ketika nama-nama seperti Achraf Hakimi, Romelu Lukaku, dan Nico Barella datang ke Kota Milan dengan bayaran besar. Begitu pula dengan Stefano Sensi, Valentino Lazaro, hingga Ionut Radu walau belum memberikan performa terbaik di Giuseppe Meazza.
Tak terkecuali Christian Eriksen, Alexis Sanchez, Ashley Young, Aleksandar Kolarov, dan Arturo Vidal. Semuanya dibayar dengan gaji yang cukup besar. Mungkin, hanya Mauro Icardi dan Gabriel Barbosa yang dijual dengan harga mahal oleh manajemen.
Manajemen makin terpukul setelah Inter kehilangan tempat ke babak 16 besar Liga Champions musim ini. Bahkan, mereka gagal menembus Liga Europa setelah finish di posisi terbawah saat bersaing dengan Real Madrid, Shakhtar Donetsk, serta Borussia Monchengladbach.
Situasi itu membuat Conte tinggal berharap timnya meraih scudetto musim ini. Langkah itu paling konkret dilakukan mantan pelatih Chelsea itu untuk membantu masalah finansial manajemen. Inter saat ini masih berada di posisi kedua. Mereka terus menguntit rival sekota, AC Milan, yang mantap di puncak klasemen Serie A dengan torehan 44 poin.
Menurut laporan Financial Times, Suning selaku pemegang saham mayoritas Inter tidak berhasil melakukan negosiasi. Kabar itu dibenarkan grup ekuitas swasta asal Inggris, BC Partners. Mereka mengakhiri pembicaraan dengan pemilik Inter di China setelah gagal menyepakati harga investasi.
BACA VIRAL LAINNYA
Sindir Keras Gareth Bale, Unggahan Barcelona Tiba-Tiba Dihapus
Sindir Keras Gareth Bale, Unggahan Barcelona Tiba-Tiba Dihapus
Contoh konkretnya ketika nama-nama seperti Achraf Hakimi, Romelu Lukaku, dan Nico Barella datang ke Kota Milan dengan bayaran besar. Begitu pula dengan Stefano Sensi, Valentino Lazaro, hingga Ionut Radu walau belum memberikan performa terbaik di Giuseppe Meazza.
BACA FEATURE LAINNYA
Alasan di Balik Jok Mobil Mewah di Bangku Cadangan, Satu Kursi Rp 67 Juta
Alasan di Balik Jok Mobil Mewah di Bangku Cadangan, Satu Kursi Rp 67 Juta
Manajemen makin terpukul setelah Inter kehilangan tempat ke babak 16 besar Liga Champions musim ini. Bahkan, mereka gagal menembus Liga Europa setelah finish di posisi terbawah saat bersaing dengan Real Madrid, Shakhtar Donetsk, serta Borussia Monchengladbach.