AC Milan yang tadinya dimiliki orang China sekarang beralih ke orang Amerika.
Spezia on the way klub kelima Serie A yang dikuasai investor Amerika Serikat (AS). Pemilik lama, Gabriele Volpi, bersiap menjual mayoritas sahamnya kepada bos besar Burnley, Alan Pace, dan CEO sekaligus pendiri Dell Technologies, Michael Dell.
Menurut jurnalis Sky Sports Italia dan pakar pasar transfer, Gianluca di Marzio, Spezia sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan investor dari Negeri Paman Sam. Kesepakatan itu berada dalam tahap yang sangat maju dan sudah bisa diselesaikan dalam beberapa hari ke depan.
Negosiasi sudah dimulai pada Desember 2020. Tapi, kesepakatan itu baru memasuki tahap akhir pekan lalu. Investor AS yang tertarik dengan pengambilalihan tersebut sudah berada di Italia untuk melakukan finalisasi. Jika surat sudah diteken, para pihak akan segera mengumumkannya ke media.
"Kami tidak menyadarinya. Kami baru mendengar beritanya beberapa jam yang lalu", ujar Pelatih Spezia, Vincenzo Italiano, kepada Sky Sports seusai kalah 0-1 melawan Udinese.
Awalnya, identitas investor AS yang tertarik mengambil alih Spezia masih menjadi misteri. Media Italia secara samar-samar mengacu pada "konsorsium AS yang sudah berpengalaman di bidang investasi olahraga". Mereka belum berani menyebutkan nama pastinya.
Namun, Minggu lalu surat kabar olahraga papan atas Italia, La Gazzetta dello Sport, mengungkapkan bahwa salah satu nama di balik investor tersebut adalah MSD Capital. Itu sebuah perusahaan investasi swasta AS yang mengelola modal Michael Dell, yang berstatus CEO dan pendiri Dell Technologies. Itu adalah salah satu dari perusahaan infrastruktur teknologi terbesar di dunia.
Menurut Forbes, perusahaan yang berbasis di Texas tersebut memiliki kekayaan bersih USD35,9 miliar. Didirikan pada 1984, Dell mempekerjakan lebih dari 165.000 orang di AS dan seluruh dunia.
Laporan lain, khususnya dari Milano Finanza, mengatakan Dell tidak seorang diri mengambil alih Spezia. Mereka menyebut keterlibatan ALK Capital. Itu adalah perusahaan milik Alan Pace. Dia adalah seorang pengusaha yang baru saja menyelesaikan pengambilalihan saham Burnley senilai 170 juta pounds atau 84%. Disebutkan, mereka siap membeli Spezia dengan 25 juta euro.
Jika rumor tersebut terkonfirmasi, Spezia akan menjadi klub Serie A kelima yang dimiliki orang-orang kaya dari Negeri Paman Sam. Berikut ini 4 klub sebelumnya:
1. AC Milan
I Rossoneri adalah klub kasta tertinggi Italia pertama yang dibeli oleh investor AS, yaitu pada 2018 ketika Elliott Management Fund mengambil alih saham dari taipan Cina, Yonghong Li. Mereka memiliki 99,93% saham Milan.
Elliott Corporation didirikan oleh Paul Singer, yang merupakan CEO dari perusahaan manajemen yang berbasis di New York. Pada kuartal pertama 2015, portofolio Elliott bernilai lebih dari USD8 miliar. Pada 2009, lebih dari sepertiga portofolio Elliott terkonsentrasi di sekuritas tertekan, biasanya dalam hutang perusahaan yang bangkrut atau hampir bangkrut.
Elliott secara luas digambarkan sebagai vulture fund. Pada Oktober 2020 Singer mengumumkan bahwa perusahaannya memindahkan kantor pusat dan operasional ke West Palm Beach, Florida.
2. Fiorentina
Pada musim panas 2019, Fiorentina dibeli orang Italia-Amerika, Rocco Commisso. Dia merupakan CEO Mediacom. Itu adalah perusahaan televisi kabel terbesar kelima di Negeri Paman Sam. Rocco membeli 98% saham klub tersebut dari pengusaha Italia, Andrea della Valle.
Pada 2011, Mediacom dimiliki secara pribadi oleh Commisso. Dia sebelumnya bekerja untuk sejumlah perusahaan, termasuk Cablevision, Royal Bank of Canada, dan Chase Manhattan Bank. Sejak 2017, Commisso menjadi owner dan CEO New York Cosmos. Itu adalah klub legendaris NASL yang pernah diperkuat Pele dan Johan Cruyff.
Untuk memiliki Fiorentina, Commisso menggelontorkan USD150-200 juta. Dia berencana mengembangkan merek Fiorentina di pasar AS. Usaha pertamanya ikut turnamen pramusim, International Champions Cup 2019. Lalu, pada musim semi 2020, Commisso memimpin kampanye Go Fund Me, Forza e Cuore, untuk mengumpulkan lebih dari USD1 juta untuk rumah sakit di Firenze yang sedang berjuang melawan Covid-19.
3. AS Roma
Pada 2020, Friedkin Group, yaitu sebuah konsorsium yang dijalankan oleh miliarder AS, Dan Friedkin, membeli sebagian besar saham AS Roma. Mereka memiliki 86,6% setelah membeli dari AS Roma SPV LLC milik Thomas R. DiBenedetto dan James Pallotta. Nilainya mencapai USD591 juta.
Friedkin adalah miliarder AS yang merupakan CEO The Friedkin Group dan CEO anak perusahaannya, Gulf States Toyota Distributors, yang didirikan oleh ayahnya, Thomas Hoyt Friedkin. Itu adalah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota di Amerika Utara.
Friedkin juga memiliki Auberge Resorts Collection, sebuah portofolio resor mewah, hotel, dan properti liburan di AS, Meksiko, Kosta Rika, Eropa, Karibia, dan Fiji. Pada 2017, Friedkin ikut membentuk 30WEST, memberikan modal dan bimbingan untuk proyek dan perusahaan kreatif.
Pada 2018, Friedkin dan 30WEST memperoleh kepemilikan mayoritas di NEON. Itu sebuah perusahaan pemasaran dan distribusi bioskop yang mendistribusikan film pemenang Academy Award. Dia memproduksi film seperti The Square (Palme d'Or di Festival de Cannes 2017), All the Money in the World, serta The Mule.
4. Parma
Pada September 2020, Krause Group memutuskan membeli mayoritas saham Parma senilai USD100 juta dari Desports Group milik Jiang Lizhang dan investor lokal, Nuovo Inizio Group. Krause Group adalah perusahaan investasi milik William A. Krause.
Di negara asalnya, Krause terkenal sebagai pendiri sekaligus pemilik Kum & Go bersama Tony S. Gentle. Itu adalah jaringan toko serba ada (toserba) yang utamanya berlokasi di Midwestern, AS. Perusahaan itu berbasis di Des Moines, Iowa, dan mengoperasikan 400 toko di 11 negara bagian.
Kum & Go ditetapkan sebagai jaringan toko swalayan terbesar ke-24 di AS oleh Convenience Store News pada 2019. Kum & Go juga berada di peringkat 178 dalam daftar perusahaan swasta terbesar di AS versi Forbes.
Selain Parma, Kum & Go dengan bendera Krause Group memiliki tim sepakbola dari USL League Two (divisi IV), Des Moines Menace. Kedekatan dengan Parma terjalin karena Krause memiliki dua perkebunan sekaligus pabrik anggur di Italia, yaitu Vietti dan Enrico Serafino.
Menurut jurnalis Sky Sports Italia dan pakar pasar transfer, Gianluca di Marzio, Spezia sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan investor dari Negeri Paman Sam. Kesepakatan itu berada dalam tahap yang sangat maju dan sudah bisa diselesaikan dalam beberapa hari ke depan.
BACA VIRAL LAINNYA
Selebrasi Kocak Cristiano Junior Rayakan Gol Cristiano Ronaldo
Selebrasi Kocak Cristiano Junior Rayakan Gol Cristiano Ronaldo
Menurut Forbes, perusahaan yang berbasis di Texas tersebut memiliki kekayaan bersih USD35,9 miliar. Didirikan pada 1984, Dell mempekerjakan lebih dari 165.000 orang di AS dan seluruh dunia.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Kiper Terbaik Bayern Muenchen Sepanjang Masa, Siapa Layak Nomor 1 Sejati
5 Kiper Terbaik Bayern Muenchen Sepanjang Masa, Siapa Layak Nomor 1 Sejati
Jika rumor tersebut terkonfirmasi, Spezia akan menjadi klub Serie A kelima yang dimiliki orang-orang kaya dari Negeri Paman Sam. Berikut ini 4 klub sebelumnya:
1. AC Milan
Elliott Corporation didirikan oleh Paul Singer, yang merupakan CEO dari perusahaan manajemen yang berbasis di New York. Pada kuartal pertama 2015, portofolio Elliott bernilai lebih dari USD8 miliar. Pada 2009, lebih dari sepertiga portofolio Elliott terkonsentrasi di sekuritas tertekan, biasanya dalam hutang perusahaan yang bangkrut atau hampir bangkrut.
Elliott secara luas digambarkan sebagai vulture fund. Pada Oktober 2020 Singer mengumumkan bahwa perusahaannya memindahkan kantor pusat dan operasional ke West Palm Beach, Florida.
2. Fiorentina
Pada musim panas 2019, Fiorentina dibeli orang Italia-Amerika, Rocco Commisso. Dia merupakan CEO Mediacom. Itu adalah perusahaan televisi kabel terbesar kelima di Negeri Paman Sam. Rocco membeli 98% saham klub tersebut dari pengusaha Italia, Andrea della Valle.
Pada 2011, Mediacom dimiliki secara pribadi oleh Commisso. Dia sebelumnya bekerja untuk sejumlah perusahaan, termasuk Cablevision, Royal Bank of Canada, dan Chase Manhattan Bank. Sejak 2017, Commisso menjadi owner dan CEO New York Cosmos. Itu adalah klub legendaris NASL yang pernah diperkuat Pele dan Johan Cruyff.
Untuk memiliki Fiorentina, Commisso menggelontorkan USD150-200 juta. Dia berencana mengembangkan merek Fiorentina di pasar AS. Usaha pertamanya ikut turnamen pramusim, International Champions Cup 2019. Lalu, pada musim semi 2020, Commisso memimpin kampanye Go Fund Me, Forza e Cuore, untuk mengumpulkan lebih dari USD1 juta untuk rumah sakit di Firenze yang sedang berjuang melawan Covid-19.
3. AS Roma
Pada 2020, Friedkin Group, yaitu sebuah konsorsium yang dijalankan oleh miliarder AS, Dan Friedkin, membeli sebagian besar saham AS Roma. Mereka memiliki 86,6% setelah membeli dari AS Roma SPV LLC milik Thomas R. DiBenedetto dan James Pallotta. Nilainya mencapai USD591 juta.
Friedkin adalah miliarder AS yang merupakan CEO The Friedkin Group dan CEO anak perusahaannya, Gulf States Toyota Distributors, yang didirikan oleh ayahnya, Thomas Hoyt Friedkin. Itu adalah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota di Amerika Utara.
Friedkin juga memiliki Auberge Resorts Collection, sebuah portofolio resor mewah, hotel, dan properti liburan di AS, Meksiko, Kosta Rika, Eropa, Karibia, dan Fiji. Pada 2017, Friedkin ikut membentuk 30WEST, memberikan modal dan bimbingan untuk proyek dan perusahaan kreatif.
Pada 2018, Friedkin dan 30WEST memperoleh kepemilikan mayoritas di NEON. Itu sebuah perusahaan pemasaran dan distribusi bioskop yang mendistribusikan film pemenang Academy Award. Dia memproduksi film seperti The Square (Palme d'Or di Festival de Cannes 2017), All the Money in the World, serta The Mule.
4. Parma
Pada September 2020, Krause Group memutuskan membeli mayoritas saham Parma senilai USD100 juta dari Desports Group milik Jiang Lizhang dan investor lokal, Nuovo Inizio Group. Krause Group adalah perusahaan investasi milik William A. Krause.
Di negara asalnya, Krause terkenal sebagai pendiri sekaligus pemilik Kum & Go bersama Tony S. Gentle. Itu adalah jaringan toko serba ada (toserba) yang utamanya berlokasi di Midwestern, AS. Perusahaan itu berbasis di Des Moines, Iowa, dan mengoperasikan 400 toko di 11 negara bagian.
Kum & Go ditetapkan sebagai jaringan toko swalayan terbesar ke-24 di AS oleh Convenience Store News pada 2019. Kum & Go juga berada di peringkat 178 dalam daftar perusahaan swasta terbesar di AS versi Forbes.
Selain Parma, Kum & Go dengan bendera Krause Group memiliki tim sepakbola dari USL League Two (divisi IV), Des Moines Menace. Kedekatan dengan Parma terjalin karena Krause memiliki dua perkebunan sekaligus pabrik anggur di Italia, yaitu Vietti dan Enrico Serafino.