Hampir semua tim besar Eropa mengalami penurunan pendapatan.
Pendapatan tim raksasa Liga Premier, Manchester United, mengalami penurunan sebesar 20% akibat krisis yang ditimbulkan selama pandemi Covid-19. Sebenarnya bukan hanya Setan Merah, karena 20 klub elite Eropa juga bernasib sama seperti tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut.
Namun, jika membicarakan Setan Merah, total keseluruhan kerugian kotor mereka mencapai 1 miliar pounds. Kerugian itu merujuk laporan dari Football Benchmark yang menggunakan data Klynveld Peat Marwick Goerdeler (perusahaan akuntansi terbesar di dunia) dengan edisi ‘The European Champions Report’. Dalam buku laporan menunjukkan angka-angka mengejutkan selama berjalannya musim 2019/2020.
Diterbitkan bulan ini, laporan tersebut menyoroti bagaimana nasib klub saat menghadapi pandemi global. Salah satunya MU yang turut terpukul karena wabah tersebut, meski fakta ini sudah diprediksi Ed Woodward sebelumnya.
Dari sisi Theatre of Dreams, pendapatan operasi mereka turun menjadi 18,5% dan hanya mendapat 516 juta pounds. Jumlah ini masih lebih baik ketimbang Liverpool yang menerima pemasukan 496 juta pounds (turun 7,9%), sedangkan Tottenham menerima 408 juta pounds (turun 12,3%).
Di kompetisi lain, raksasa Skotlandia, Glasgow Celtic, juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 15,5%. FC Porto lebih mengejutkan ketika turun sebesar 50,5%. Disusul AS Roma dengan penurunan 39,3%.
Sementara Borussia Dortmund dan Sevilla justru mengalami kenaikan pendapatan, di mana Die Borussen mendapat kenaikan sebesar 0,6%. Sevilla justru mengalami kenaikan signifikan mencapai 6,3%. Sevilla diyakini menjadi tim paling beruntung melalui pemasukan tersebut.
Sevilla layak bersyukur karena tim elite Eropa lainnya, seperti PSG, Barcelona, dan Juventus tak mengalami kenaikan pendapatan. PSG turun 15%, Barcelona ikut turun 15,7%, dan Juventus mengalami penurunan sebesar 13,4%. Meski begitu, El Barca memperoleh banyak pemasukan ketimbang tim lain setelah menerima 630 juta pounds.
Selain itu, enam tim yang mencatat keuntungan musim lalu, seperti Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, Real Madrid, Benfica, Bayern Muenchen, serta Sevilla. Benfica mendapat pemasukan terbesar dengan keuntungan 37 juta pounds. Sementara itu dua tim Serie A, Roma dan AC Milan, mengalami kerugian bersih terbesar dengan masing-masing menelan dana sebesar 181 juta pounds dan 173 juta pounds.
Namun, jika membicarakan Setan Merah, total keseluruhan kerugian kotor mereka mencapai 1 miliar pounds. Kerugian itu merujuk laporan dari Football Benchmark yang menggunakan data Klynveld Peat Marwick Goerdeler (perusahaan akuntansi terbesar di dunia) dengan edisi ‘The European Champions Report’. Dalam buku laporan menunjukkan angka-angka mengejutkan selama berjalannya musim 2019/2020.
BACA BERITA LAINNYA
Sama-Sama Raih 6 Gelar Semusim, Ini Beda Bayern Muenchen 2021 dan Barcelona 2009
Sama-Sama Raih 6 Gelar Semusim, Ini Beda Bayern Muenchen 2021 dan Barcelona 2009
Sevilla layak bersyukur karena tim elite Eropa lainnya, seperti PSG, Barcelona, dan Juventus tak mengalami kenaikan pendapatan. PSG turun 15%, Barcelona ikut turun 15,7%, dan Juventus mengalami penurunan sebesar 13,4%. Meski begitu, El Barca memperoleh banyak pemasukan ketimbang tim lain setelah menerima 630 juta pounds.
BACA FEATURE LAINNYA
7 Transfer Gratis Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Premier
7 Transfer Gratis Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Premier