Italia menjadi gudang pemain kawakan tetapi berperforma jempolan. Tua-tua keladi makin tua makin jadi.
Anda tak boleh meremehkan orang-orang tua. Pertama, karena mereka adalah kelompok yang sudah 'kenyang' akan nilai hidup. Kedua, berkaitan dengan alasan pertama, orang tua adalah mata air pengetahuan dan sumber nya bukan cuman teori melainkan pengalaman hidup.
Oleh karena itu, kita patut menaruh hormat yang tinggi pada mereka yang telah tua. Dalam sepak bola, seorang atlet dikatakan tua, kawakan, atau veteran yakni jika sudah memasuki usia kepala 3.
Banyak yang menyerah dan gantung sepatu di rentang usia itu. Tapi tulisan ini bukan tentang kisah orang-orang kalah. Ini adalah bentuk penghormatan untuk mereka yang menolak tua. Yang memandang angka cuma sebuah simbol.
Ada banyak pesepakbola yang telah membuktikan itu. Di semua kompetisi negara manapun pasti ada pesepakbola yang telah berumur lebih dari 30 tahun. Major League Soccer (MLS), Liga Turki, Liga China, adalah beberapa kompetisi yang identik sebagai tempat pelabuhan pesepakbola veteran.
Mereka pada umumnya bermain hanya untuk 'bersenang-senang' dan demi uang. Tidak untuk gengsi dan membangun reputasi lebih besar lagi. Dalam arti kata lain, mereka hampir habis.
Tapi bagaimana dengan Serie A? Liga yang pada medio 90 an dihuni oleh nama-nama besar dan termasuk kompetisi paling elit ketika itu.
Faktanya, saat ini Serie A menyimpan segudang pesepakbola veteran yang masih terus berlari. Yang paling termasyur, ada nama megabintang asal Portugal. Ya, dengan Juventus Cristiano Ronaldo membuktikan bahwa usia hanyalah sebatas angka.
Ronaldo telah berusia 36 tahun tetapi dia masih sanggup bersaing untuk Ballon d'Or dan Sepatu Emas Eropa.
Setelah mencetak 28 gol selama musim debutnya di Turin, musim berikutnya Ronaldo meningkatkan jumlah gol nya secara luar biasa dengan 37 gol dan secara fantastis agaknya ia bisa melaju lebih baik di musim ini dengan sementara waktu 23 gol atas namanya.
Dan itu adalah bukti yang nyata. Bahwa Ronaldo menua tapi ia seperti anggur. Makan tua makin 'enak.
Tapi, seperti yang disinggung di awal Ronaldo tidak sendirian, di negeri Pizza ini ada banyak pemain yang berkembang pesat di usia tiga puluhan.
Contoh paling terkenal tentu saja adalah Zlatan Ibrahimovic yang telah membuat namanya makin harum, ia adalah pesaing sengit Ronaldo dalam urusan mencetak gol. Anda tahu berapa usianya sekarang?
Ibra hampir saja berusia 40 tahun. Anda tak salah dengar.
Sementara itu sisanya, kita dapat melihat starting line-up menakjubkan yang dapat dari para pemain Serie A yang telah berusia lebih dari 35 tahun.
Bukankah itu capaian yang hebat? Perlu diingat dengan baik bahwa ini adalah usia di mana Wayne Rooney gantung sepatu dan Pele serta Diego Maradona mulai mengakhiri karier mereka.
Jangan tidak sabaran karena kami tidak akan membuat Anda menunggu lebih lama lagi, jadi lihatlah susunan tim 'golden oldies' dengan segala kemuliaannya di bawah ini:
GK: Samir Handanovic | Inter Milan | 36 tahun
RB: Ashley Young | Inter Milan | 35 tahun
CB: Bruno Alves | Parma | 39 tahun
CB: Giorgio Chiellini | Juventus | 36 tahun
LB: Aleksandar Kolarov | Inter Milan | 35 tahun
Handanovic tetap menjadi salah satu penjaga gawang yang diperhitungkan sementara itu untuk posisi center back ada Chiellini yang kembali menunjukkan performa terbaiknya di musim 2020/21.
Di tempat lain, namun masih di barisan belakang ada nama Kolarov yang merupakan salah satu bek sayap paling mematikan. Pujian yang sama juga berlaku untuk Ashley Young dan Bruno Alves.
RM: Franck Ribery | Fiorentina | 37 tahun
CM: Borja Valero | Fiorentina | 36 tahun
CM: Marco Parolo | Lazio | 36 tahun
Parolo memainkan peran penting dalam kesuksesan Lazio musim lalu. Ia adalah gelandang yang mumpuni.
Klub papan tengah lainnya adalah Fiorentina, mereka punya dua gelandang veteran serba bisa. Valero dan juga Ribery. Kita mulai dari nama terkahir, Ribery meski sudah uzur seolah tak pernah kehabisan daya kreativitas. Kariernya di Bayern Munich telah membuatnya matang dan ia masih menjaga semangat yang sama meski di level berbeda bersama Fiorentina
LM: Cristiano Ronaldo | Juventus | 36 tahun
FW: Fabio Quagliarella | Sampdoria | 38 tahun
FW: Zlatan Ibrahimovic | AC Milan 39 tahun
Pada musim 2018/19 Quagliarella memuncaki daftar pencetak gol Serie A dengan torehan 26 gol. Meski sekarang produktivitas nya telah berkurang, sangat kurang ajar rasanya tidak memasukkan namanya dalam daftar ini.
Tapi bagian dari yang menakjubkan dalam daftar ini tidak dapat disangkal adalah kemitraan Ibrahimovic dan Ronaldo yang menyumbang 30 gol gabungan di Serie A musim ini meskipun jika usia mereka di gabung mencapai 75 tahun.
Serie A memang tak ada habisnya. Dan coba kita berandai-andai, jika semua nama diatas membentuk sebuah tim. Apa jadinya? Tua-tua keladi. Makin tua makin jadi.
Oleh karena itu, kita patut menaruh hormat yang tinggi pada mereka yang telah tua. Dalam sepak bola, seorang atlet dikatakan tua, kawakan, atau veteran yakni jika sudah memasuki usia kepala 3.
BACA FEATURE LAINNYA
Dijamin Tangguh! Starting XI Pemain Indonesia dengan Shio Kerbau
Dijamin Tangguh! Starting XI Pemain Indonesia dengan Shio Kerbau
Faktanya, saat ini Serie A menyimpan segudang pesepakbola veteran yang masih terus berlari. Yang paling termasyur, ada nama megabintang asal Portugal. Ya, dengan Juventus Cristiano Ronaldo membuktikan bahwa usia hanyalah sebatas angka.
BACA FEATURE LAINNYA
Ketika Manchester United Pernah Bikin 81 Umpan Silang di Satu Pertandingan
Ketika Manchester United Pernah Bikin 81 Umpan Silang di Satu Pertandingan
Setelah mencetak 28 gol selama musim debutnya di Turin, musim berikutnya Ronaldo meningkatkan jumlah gol nya secara luar biasa dengan 37 gol dan secara fantastis agaknya ia bisa melaju lebih baik di musim ini dengan sementara waktu 23 gol atas namanya.
Tapi, seperti yang disinggung di awal Ronaldo tidak sendirian, di negeri Pizza ini ada banyak pemain yang berkembang pesat di usia tiga puluhan.
Ibra hampir saja berusia 40 tahun. Anda tak salah dengar.
Sementara itu sisanya, kita dapat melihat starting line-up menakjubkan yang dapat dari para pemain Serie A yang telah berusia lebih dari 35 tahun.
Bukankah itu capaian yang hebat? Perlu diingat dengan baik bahwa ini adalah usia di mana Wayne Rooney gantung sepatu dan Pele serta Diego Maradona mulai mengakhiri karier mereka.
Jangan tidak sabaran karena kami tidak akan membuat Anda menunggu lebih lama lagi, jadi lihatlah susunan tim 'golden oldies' dengan segala kemuliaannya di bawah ini:
GK: Samir Handanovic | Inter Milan | 36 tahun
RB: Ashley Young | Inter Milan | 35 tahun
CB: Bruno Alves | Parma | 39 tahun
CB: Giorgio Chiellini | Juventus | 36 tahun
LB: Aleksandar Kolarov | Inter Milan | 35 tahun
Handanovic tetap menjadi salah satu penjaga gawang yang diperhitungkan sementara itu untuk posisi center back ada Chiellini yang kembali menunjukkan performa terbaiknya di musim 2020/21.
Di tempat lain, namun masih di barisan belakang ada nama Kolarov yang merupakan salah satu bek sayap paling mematikan. Pujian yang sama juga berlaku untuk Ashley Young dan Bruno Alves.
RM: Franck Ribery | Fiorentina | 37 tahun
CM: Borja Valero | Fiorentina | 36 tahun
CM: Marco Parolo | Lazio | 36 tahun
Parolo memainkan peran penting dalam kesuksesan Lazio musim lalu. Ia adalah gelandang yang mumpuni.
Klub papan tengah lainnya adalah Fiorentina, mereka punya dua gelandang veteran serba bisa. Valero dan juga Ribery. Kita mulai dari nama terkahir, Ribery meski sudah uzur seolah tak pernah kehabisan daya kreativitas. Kariernya di Bayern Munich telah membuatnya matang dan ia masih menjaga semangat yang sama meski di level berbeda bersama Fiorentina
LM: Cristiano Ronaldo | Juventus | 36 tahun
FW: Fabio Quagliarella | Sampdoria | 38 tahun
FW: Zlatan Ibrahimovic | AC Milan 39 tahun
Pada musim 2018/19 Quagliarella memuncaki daftar pencetak gol Serie A dengan torehan 26 gol. Meski sekarang produktivitas nya telah berkurang, sangat kurang ajar rasanya tidak memasukkan namanya dalam daftar ini.
Tapi bagian dari yang menakjubkan dalam daftar ini tidak dapat disangkal adalah kemitraan Ibrahimovic dan Ronaldo yang menyumbang 30 gol gabungan di Serie A musim ini meskipun jika usia mereka di gabung mencapai 75 tahun.
Serie A memang tak ada habisnya. Dan coba kita berandai-andai, jika semua nama diatas membentuk sebuah tim. Apa jadinya? Tua-tua keladi. Makin tua makin jadi.